c. Penggunaan  ilmu  pengetahuan  untuk  sesuai  dengan  kebutuhan
manusia; d.
Ilmu tentang penerapan ilmu pengetahuan.
B. Mekanisme Alih Teknologi
Dalam  pengertian  transfer  of  technology  yang  disampaikan  oleh Hilman Surawiguna:”Proses mentransfer dari suatu unit produksi kepada unit
lainnya  dari  persyaratan-persyaratan  pengetahuan  know-how  untuk memungkinkan penggunaan teknologi tersebut.
18
Dalam International Code on the Transfer of Technology yang disusun oleh  United  Nations  Conference  on  Trade  and  Development  UNCTAD  tipe
pengalihan teknologi diklasifikasikan, antara lain:
19
1. penyerahan,  penjualan,  dan  lisensi  dalam  bentuk  benda-benda  industri,
kecuali  untuk  penjualan  merek,  pelayanan  merek,  dan  penjualan  nama ketika mereka bukan bagian dari kontrak alih teknologi;
2.   peralihan  pengetahuan  dan  teknik  keahlian  melalui  pembelajaran, perencanaan,  diagram,  model,  instruksi,  petunjuk,  formula,  dasar  atau
desain  detail  mesin,  spesifikasi,  dan  alat-alat  untuk  pelatihan,  pelayanan termasuk  di  dalamnya  melibatkan  penasehat  teknik,  manajerial,  dan
pelatihan personal;
3.   perlunya  peralihan  ilmu  pengetahuan  tentang  instalasi,  operasi,  dan pemanfaatan tanaman dan alat-alat, serta turnkey projects;
4.  pengalihan teknologi untuk keahlian, install dan  penggunaan mesin, alat- alat,  benda-benda  setengah  jadi  dan  atau  material  mentah  yang  telah
diperoleh dari pembelian, peminjaman atau lainnya; 5.   pengalihan  teknologi  industri  dan  teknik
pengaturan kerja sama ”transfer teknologi” merupakan proses alih teknologi.
18
Hilman  Surawiguna  ,  Beberapa  Masalah  Pokok  Perusahaan  Multinasional,  Sebuah Tinjauan Pustaka, Manajemen Dan Usahawan Indonesia,
Jakarta: Tanpa penerbit, 1981, h. 41.
19
Ibid.
Dalam daftar metode pengalihan teknologi di atas, tidak termasuk alih teknologi  yang    bersifat  non  komersial,  seperti  alih  teknologi  yang  terdapat
dalam  perjanjian  kerjasama  internasional  antara  negara-negara  maju  dan negara  berkembang.  Perjanjian  semacam  itu,  ,misalnya  terkait  dengan
pengembangan infrastruktur atau sektor pertanian atau perjanjian internasional dalam bidang riset, pendidikan, ketenagakerjaan, atau transportasi.
20
Proses  alih  teknologi  dari  luar  negeri  dapat  ditafsirkan  menjadi  3 tahap:
1. Transfer teknologi yang ada untuk menghasilkan barang atau jasa
tertentu; 2.
Perpaduan teknologi di negara-negara berkembang; 3.
Perkembangan  kemampuan  Sumber  Daya  Manusia  dalam  hal inovasi.
21
Selanjutnya,  cara  atau  sarana  melakukan  alih  teknologi  diuraikan sebagai berikut:
1. Foreign direct investment
Foreign  direct  investment adalah  bentuk  mekanisme  alih  teknologi
seperti  yang  telah  dijabarkan  dalam  BAB  II  bahwa  dengan  adanya  foreign direct investment
maka akan terjadi ekspansi pasar. Ekspansi pasar ini melalui pembentukan  perusahaan-perusahaan  PT  PMA  di  Indonesia  telah  membawa
20
Ibid.
21
Sabartua Tampubolon, Politik Hukum Iptek di Indonesia, Yogyakarta: Kepel Press, 2013, h. 218.
masuk teknologi asing. PT PMA membuat kontrak dan melalui kontrak inilah teknologi  masuk  ke  Indonesia  di  samping  juga  melalui  pembelian  mesin-
mesin dan berbagai lokakarya.
22
2. Joint venture
Joint venture adalah bentuk yang telah lama berkembang cukup pesat
dan  luas.  Suatu  kontrak  joint  venture  atau  kontrak  usaha  patungan  adalah suatu  upaya    dari  suatu  kegiatan  komersial  dengan  resiko  oleh  dua  orang
atau lebih  pihak yang bertindak melalui suatu atau lembaga atau organisasi yang  dibentuk  untuk  melaksanakan  tujuan  bersama.
23
Dalam  Islam  joint venture
memiliki  pengertian  yang  disamakan  dengan  mudharabah.  Kata mudharabah
24
sendiri  memiliki  arti  bepergian  untuk  berdagang.  Akad Mudharabah  dibolehkan  dalam  Islam,  karena  bertujuan  untuk  saling
membantu  antara  pemilik  modal  dengan  seorang  pakar  dalam  memutarkan uang.
25
Alasan  yang  dikemukakan  para  ulama  fiqh  tentang  kebolehan  bentuk kerjasama ini adalah firman Allah Q. S Al-Muzzammil 73 ayat 20:
22
T.  Mulya  Lubis  dan  M.  Richard  Bukbaum,  Peranan  Hukum  Perekonomian    di  Negara- Negara Berkembang,
Yayasan Obor Indonesia: Jakarta, 1986, h. 128.
23
Huala  Adolf,  Dasar-Dasar  Hukum  Kontrak  Internasional,  Bandung,  Refika  Aditama, 2007, h. 117.
24
M. Ali Hasan, Masail Fiqhiyah, Zakat, Pajak, Asuransi, dan Lembaga Keuangan,  Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2003, h. 117.
25
Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Utama, 2007, h. 176.
… 
 
 
 
 …
Artinya: Dan  sebagian  dari  mereka  orang-orang  yang  berjalan  di  muka  bumi  mencari
sebagian karunia Allah … Q. S Al-Muzzammil: 20
Dan Q. S Al-Baqarah 2 ayat 198 berikut:
 
 
 
 
 …
 
Artinya: Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia rezeki hasil perdagangan dari
Tuhanmu … Q. S Al-Baqarah: 198
Sunarayati Hartono memberi batasan joint venture secara luas sebagai berikut:
“setiap usaha bersama antara modal Indonesia dan modal asing, baik ia  merupakan  usaha  bersama  antara  swasta  dan  swasta,  pemerintah,  dan
swasta,  ataupun  pemerintah  dan  pemerintah.  Juga  tidak  dibedakan  apakah joint  venture
itu  dianggap  sebagai  Penanaman  Modal  Asing  ataupun Penanaman Modal dalam Negeri.
3. Licensing
Lisensi  adalah  suatu  perizinan  yang  diberikan  oleh  pemberi  lisensi kepada pihak penerima lisensi untuk melaksanakan suatu kegiatan atau suatu
hak  yang  dilindungi.  Dengan  adanya  perizinan  ini  pihak  kedua memungkinkan  untuk  menikmati  penggunaan  suatu  hak  atas  kekayaan
intelektual  di  bidang  industri.  Dengan  adanya  izin  penggunaan  ini,  pihak pertama  mendapatkan  pembayaran.  Ada  tiga  macam  lisensi  yang  sering
ditemui dalam praktik, yakni lisensi eksklusif, lisensi tunggal, dan lisensi non- eksklusif.
26
4. Franchising
Dalam  Peraturan  Menteri  Perdagangan  No.  12M-DagPer32006 tentang  Ketentuan  dan  Tata  Cara  Penerbitan  Surat  Tanda  Pendaftaran  Usaha
Waralaba,  ditegaskan  bahwa  “Waralaba  franchise  adalah  perikatan  antara pemberi  waralaba  dengan  penerima  waralaba  di  mana  penerima  waralaba
diberikan  hak  untuk  menjalankan  usaha  dengan  memanfaatkan  dan  atau menggunakan  hak  atas  kekayaan  intelektual  atau  penemuan  atau  ciri  khas
usaha  yang  dimiliki  pemberi  waralaba  dengan  imbalan  berdasarkan persyaratan  yang  ditetapkan  oleh  pemberi  waralaba  dengan  sejumlah
kewajiban menyediakan
dukungan konsultasi
operasional yang
berkesinambungan oleh pemberi waralaba kepada penerima waralaba” Beberapa mekanisme alih teknnologi di atas merupakan tipe kegiatan
yang  telah  banyak  dikenal  sedangkan  mekanisme  pengalihan  teknologi  yang lain  juga  terdapat  beberapa  seperti:  Management  contracts,  Marketing
26
Tim  Lindsay,  Hak  Kekayaan  Intelektual,  Suatu  Pengantar,  Bandung:  Alumni,  2011,  h. 200.
contracts ,  Tehnical  service  contracts,  Turnkey  contracts,  International  sub-
contracting.
C. Pengaturan Terkait Alih Teknologi