Isolasi DNA Prosedur Kerja

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tabel.4. Komposisi Formula Simulasi Gummy Vitamin C Bahan Konsentrasi Penimbangan Bahan Gummy Simulasi Sapi Gummy Simulasi 1 Babi Gummy Simulasi 25 Babi Gummy Simulasi 50 Babi Gummy Simulasi 75 Babi Gummy Simulasi Babi Sukrosa 19 0,95 gr 0,95 gr 0,95 gr 0,95 gr 0,95 gr 0,95 gr Glukosa 18 0,9 gr 0,9 gr 0,9 gr 0,9 gr 0,9 gr 0,9 gr Gelatin Gelatin Sapi Gelatin Babi 10 0,5 gr - 0,495 gr 0,005 gr 0,375 gr 0,125 gr 0,25 gr 0.25 gr 0,375 gr 0,125 gr - 0,5 gr Asam sitrat 1 0,05 gr 0,05 gr 0,05 gr 0,05 gr 0,05 gr 0,05 gr Vitamin C 1,5 0,075 gr 0,075 gr 0,075 gr 0,075 gr 0,075 gr 0,075 gr Tartazine 0,5 0,025 ml 0,025 ml 0,025 ml 0,025 ml 0,025 ml 0,025 ml Aquadest 50 2,5 ml 2,5 ml 2,5 ml 2,5 ml 2,5 ml 2,5 ml Total 100 5 gr 5 gr 5 gr 5 gr 5 gr 5 gr

3.4.2. Isolasi DNA

Proses isolasi DNA dilakukan dengan menggunakan High Pure PCR Template Preparation Kit dari Roche. 1.Preparasi sampel a. Daging Segar Roche a , 2012; Erwanto et al., 2012 Sebanyak 50 mg masing-masing daging sapi dan daging babi dipotong halus dengan pisau steril. Masing masing daging tersebut dimasukkan ke dalam microsentrifuge tube. Kemudian ke dalam tube tersebut masing- masing ditambahkan 200 μl Tissue Lysis Buffer dan 40 μl larutan Proteinase K. Campuran divortex selama 1 menit dan diinkubasi pada suhu 55ºC selama 24 jam dalam waterbath. b.Gelatin dan Sampel Simulasi Gummy Vitamin C Roche a , 2012; Erwanto et al., 2012;Sambrook et al, 2001 dengan modifikasi Sebanyak 500 mg masing-masing gelatin sapi, gelatin babi dan sampel simulasi gummy vitamin C dimasukkan ke dalam microtube,sampel simulasi gummy vitamin C dileburkan diatas penangas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan suhu 60ºC. Kemudian ditambahkan 500 µ L natrium asetat 3M dan 500 µ L isopropanol equal volume. Sampel dikocok dengan membalikkan tube tiga kali hingga homogen. 2. Proses isolasi DNA Roche a , 2012; Erwanto et al., 2012 Sebanyak 600 µ L sampel yang diambil dari campuran natrium asetat dan isopropanol dilarutkan dalam 200 uL Tissue Lysis Buffer dan 40 uL proteinase K kemudian diinkubasi pada suhu 55 °C selama 24 jam. Setelah sampel melebur, ditambahkan 200 uL binding buffer divortex selama 2 menit lalu diinkubasi pada suhu 70 °C selama 10 menit. Lalu ditambahkan 2 00 μl isopropanol dan dihomogenkan dengan vortex selama 2 menit. Campuran sampel dipipet ke atas High Pure Filter Tube yang telah dipasangkan Collection Tube, kemudian tube ditutup dan dilakukan sentrifugasi dengan kecepatan 8700 rpm selama 1 menit. Filter tube dilepaskan dari collection tube dan cairan yang melewati filter dibuang bersamaan collection tube. Filter tube dipasangkan kembali dengan collection tube yang baru. Ditambahkan 500 μl Inhibitor Removal Buffer melalui penyangga atas Filter Tube dan disentrifugasi kembali dengan kecepatan 8700 rpm selama 1 menit. Filter tube dilepaskan dari collection tube dan cairan yang melewati filter dibuang bersamaan collection tube. Filter tube dipasangkan kembali dengan collection tube yang baru. Ditambahkan 500 μl Wash Buffer kemudian sentrifugasi kembali dengan kecepatan 8700 rpm selama 1 menit. Filter tube dilepaskan dari collection tube dan cairan yang melewati filter dibuang bersamaan collection tube. Filter tube dipasangkan kembali dengan collection tube yang baru. Ditambahkan 500 μl Wash Buffer kemudian sentrifugasi kembali dengan kecepatan 8700 rpm selama 1 menit. Filter tube dilepaskan dari collection tube dan cairan yang melewati filter dibuang. Filter tube dipasang kembali dengan collection tube dan dilakukan sentrifugasi selama 10 detik dengan kecepatan maksimum. Hal ini dilakukan agar semua wash buffer tidak tertinggal pada filter. Collection tube dilepaskan dari Filter tube dan dibuang. Untuk mengelusi DNA yang terdapat pada filter, pasang Filter tube UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut pada 1.5 ml Microsentrifuge tube yang bersih dan steril. Elution Bufffer dihangatkan dengan Penangas Air pada suhu ±70 o C terlebih dahulu. Kemudian ditambahkan 150 μl Elution Buffer yang telah dihangatkan sebelumnya dan penambahan elution buffer dibagi menjadi tiga kali dengan volume 50 uL. Sentrifugasi kembali selama 1 menit dengan kecepatan 8000 rpm. Filter tube dilepaskan. Pada Microsentrifuge tube telah mengandung DNA terpurifikasi yang dapat disimpan pada suhu 2 o C, 8 o C, 15 o C, dan 25 o C untuk dianalisa selanjutnya. 3.4.3.Pengujian Konsentrasi dan Kemurnian Isolat DNA dengan Spektrofotometer DNA Alat spektrofotometer Biodrop dinyalakan, bagian ‘’nucleic acid’’ditekan. Dipilih pathlength 0.5mm. Pedestal dibersihkan terlebih dahulu dengan tissu kemudian dipipet sebanyak 1 μL blanko elution buffer dan diteteskan pada pedestal. Bagian ‘’BLANK’’pada layar ditekan untuk pengukuran blanko, setelah selesai pedestal dibersihkan dengan tissue. Larutan isolat DNA sebanyak 1 μL dipipet dan dimasukkan ke dalam pedestal, kemudian klik tombol ‘’ Measure’’ sehingga layar akan menampilkan spektrum dan jumlah konsentrasi yang dihitung Biodrop, 2012. 3.4.4.Amplifikasi Real-Time PCR Proses yang dilakukan pada amplifikasi DNA dengan Real Time PCR adalah sebagai berikut: Larutan induk primer dan probe dengan konsentrasi 100 μM dibuat dan dimasukkan ke dalam tube.Primer dan probe konsentrasi 10 μM yang dibuat dari larutan induk 100 μM dan disimpan ke dalam tube yang lain. Kemudian Master Mix dibuat dengan volume total 20 μL yang terdiri dari 5 μL template DNA, 1.4 μL Aquabidest, 1.6 μL primer forward konsentrasi 0,8 μM, 1.6 μL primer reverse konsentrasi 0,8 μM, 0.4 μL probe konsentrasi 0,2 μM, dan 10 μL LightCycler® 480 probe master enzim FastStart Taq DNA Polymerase, dNTP mix, dan 6.4 mM MgCl 2 . Masing-masing DNA template dimasukkan ke well terlebih dahulu kemudian master mix UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dimasukkan ke dalam multiwell plate pada well yang diinginkan dan ditutup dengan sealing foil. Dilakukan proses pengaturan program LightCycler® 480 Real-Time PCR yang akan digunakan untuk proses amplifikasi. Setelah campuran reaksi total PCR dan program amplifikasi telah siap, campuran reaksi total PCR diletakkan pada multiwell plate yang ditutup menggunakan sealing foil, kemudian diletakkan pada mesin real-time PCR. Instrumen Real-Time PCR akan mengamplifikasi DNA secara otomatis dan langsung memberikan hasil amplifikasi melalui monitor dalam bentuk kurva Roche c , 2008. Gambar.8. Program Amplifikasi Real-Time PCR Sumber : Roche c ,2008 30 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pembuatan Simulasi Gummy Vitamin C