Rumusan Masalah Hipotesis Tujuan Penelitian Gummy Candy

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta produk bakso Ridwan dan Margawati, 2010. Selain pada produk makanan, PCR dapat digunakan dalam identifikasi DNA babi dan sapi yang terkandung dalam gelatin pada sediaan kapsul dan gummy seperti yang telah dilakukan Demirhan et al. 2012 dan Cai et al. 2012. Penelitian ini dilakukan berdasarkan beberapa permasalahan, di antaranya adalah masih banyak obat-obatan di Indonesia yang belum mencantumkan label halal atau mendapatkan sertifikat halal dari lembaga yang berwenang. Sekitar 30 ribu obat dari 206 perusahaan hanya 34 produk yang bersertifikat halal, dengan rincian, obat sebanyak 4 produk, jamu sebanyak 17 produk dan suplemen sebanyak 13 produk. Sedangkan pemasaran gelatin di dunia didominasi oleh gelatin yang bersumber dari babi sehingga kemungkinan besar gelatin yang digunakan dalam pembuatan obat bentuk sediaan gummy adalah gelatin yang tidak halal LPPOM MUI, 2013. Tujuan dari penelitian untuk membedakan amplifikasi DNA gelatin sapi dan gelatin babi pada sampel simulasi gummy vitamin C dengan menggunakan instrumen real time PCR. Sampel simulasi gummy vitamin C dibuat dengan campuran antara gelatin sapi dan gelatin babi dalam berbagai konsentrasi.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kondisi optimal pada proses isolasi DNA sehingga didapatkan isolat DNA ? 2. Apakah DNA gelatin babi dan gelatin sapi serta simulasi gummy vitamin C dapat teramplifikasi dengan alat real-time PCR ?

1.3. Hipotesis

1. Isolasi DNA dapat dilakukan pada produk gelatin 2. Real-time PCR dapat mengamplifikasi DNA gelatin sapi dan gelatin babi menggunakan primer spesifik babi dan sapi

1.4. Tujuan Penelitian

1. Menentukan kondisi optimal proses isolasi DNA dalam simulasi gummy vitamin C 2. Mendeteksi DNA gelatin babi dan gelatin sapi pada simulasi gummy vitamin C melalui amplifikasi DNA menggunakan real-time PCR UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1.5. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah memberikan informasi tentang metode deteksi DNA pada gelatin babi dan gelatin sapi yang dibuat dalam simulasi gummy vitamin C dengan instrumen Real-Time PCR sehingga dapat dijadikan dasar penelitian selanjutnya pada sampel berbasis gelatin dalam produk obat di pasaran. 5 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Gummy Candy

Gummy Candy yaitu permen lunak yang diproses dengan penambahan komponen hidrokoloid seperti agar, gum, pektin, pati, karagenan, gelatin, dan lain-lain digunakan untuk modifikasi tekstur sehingga menghasilkan produk yang kenyal, harus dicetak dan diproses aging sebelum pengemasan SNI, 2008. Gummy candy adalah permen unik berasal dari gelatin sebagai gelling agent, dan terjadi penyerapan air pada saat pengunyahan di mulut. Gelatin dalam industri gula tidak hanya digunakan untuk gel termoversibel, tetapi juga untuk pembentukan busa, busa yang dihasilkan untuk menstabilkan, mengikat, dan pengemulsi kualitas serta untuk mengontrol kristalisasi. Bahan dasar dari gummy candy terdiri dari empat bahan dasar, yaitu sirup glukosa, sukrosa, gelatin, dan air. Schreiber, 2007. Gambar.1. Gummy candy Sumber: GMIA, 2012

2.2. Vitamin C