Bentuk Kepemilikan Kantor Akuntan Publik

meskipun atribut auditor juga sangat mempengaruhi lamanya audit delay seperti ukuran kantor akuntan publik KAP dan jangka waktu pengalaman KAP. Atribut auditee juga berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay seperti ukuran perusahaan diproksikan dengan total aset, jenis perusahaan, kinerja keuangan labarugi, dan klasifikasi industri.

2.4 Bentuk Kepemilikan Kantor Akuntan Publik

Arens dan Loebbecke 1996 dalam Berliana 2009 : 38 membagi bentuk kepemilikan kantor akuntan publik ke dalam empat kategori, terdiri dari : 1. Kantor Akuntan Publik Internasional Sebelum tahun 1989 terdapat delapan KAP yang lazim disebut “The Big Eight”. Di tahun 1989, terjadi dua merger antara dua perusahaan, sehingga menjadi “Theft Six”. Tidak ada alas an untuk merger ini, tetapi faktor utama adalah kebutuhan bagi kantor akuntan publik untuk melayani bisnis internasional seiring dengan adanya globalisasi. Pada tahun 2001, terdapat KAP yang bertaraf internasional yang menduduki lima besar dunia, yang lazim disebut The Big Five. The Big Five ini adalah KAP Arthur Anderson di Indonesia berafiliasi dengan KAP Prasetio Utomo Co., KAP Delloit Thouch Tomatsu di Indonesia berafiliasi dengan KAP Hans Tuanakotta Mustofa, KAP Ernst and Young di Indonesia berafiliasi dengan KAP Hanadi, Sarwoko, dan Sandjaja, KAP Price Waterhouse Coopers di Indonesia berafiliasi dengan Drs. Hadi Susanto dan Rekan, dan KAP Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG di Indonesia berafiliasi dengan KAP Sidharta dan Harsono. Namun sekitar tahun 2002, KAP Athur Andersen mengalami kasus dan membubarkan diri. Di Indonesia, partner KAP yang berafiliasi dengan KAP Arthur Andersen kemudian bergabung dengan KAP yang berafiliasi dengan KAP Ernst and Young, sehingga berganti nama menjadi KAP Prasetio, Sarwoko dan Sandjaja 2. Kantor Akuntan Publik Nasional Beberapa KAP lainnya di Amerika Serikat yang dianggap sebagai kantor akuntan publik berukuran nasional karena memiliki cabang-cabang di seluruh kota besar Amerika Serikat. Mereka memiliki hubungan dengan KAP diluar negeri sehingga memiliki juga potensi internasional. Pada masa belakangan ini semakin banyak kantor akuntan publik jenis ini yang juga diwakili di Indonesia. 3. Kantor Akuntan Publik Lokal dan Regional Sebagai kantor akuntan publik di Indeonesia merupakan kantor akuntan publik local atau regional, dan terutama di pulau Jawa. Banyak diantaranya yang berafiliasi dengan organisasi kantor akuntan publik internasional dalam kelompok 30 besar untuk bertukar pandangan dan pengalaman mengenai hal- hal seperti teknik informasi dan pendidikan lanjutan. 4. Kantor Akuntan Publik Lokal Kecil Sebagian besar kantor akuntan publik di Indonesia mempunyai kurang dari 25 orang tenaga professional pada satu KAP. Mereka memberikan jasa audit dan pelayanan yang berhubungan dengan badan-badan usaha kecil dan organisasi nirlaba, meskipun ada diantaranya yang melayani satu dua perusahaan yang go publik

2.5 Penelitian Terdahulu