7
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan salah satu kegiatan yang pokok dalam proses pendidikan di sekolah. Karena keberhasilan pendidikan tergantung pada proses belajar. Menurut
Syah 2006:68, secara umum belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman atau tingkah
laku dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Menurut Hamalik 2012, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu
hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, tapi mengalami dan hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan perubahan kelakuan.
Lebih lanjut Suherman dalam Jihad dan Haris, 2012:3, belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang. Pengetahuan kegemaran dan sikap seeorang terbentuk,
dimodifikasi dan berkembang disebabkan oleh belajar. Oleh sebab itu seseorang dikatakan belajar apabila seseoraang menjalani suatu proses kegiatan yang
mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku dan pola fikir dalam diri orang tersebut. Suherman dalam Jihad dan Haris, 2012:11 menyatakan, pembelajaran pada
hakikatnya merupakan proses komunikasi antar peserta didik dengan pendidik serta antar peserta didik dalam rangka perubahan sikap. Menurut Hamalik
2012:57, “Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran”.
Berbagai pendapat di atas pada dasarnya memberikan pengertian yang sama yaitu seorang dikatakan belajar apabila terdapat perubahan tingkah laku pada dirinya
yang merupakan hasil perolehan dari pengalaman. Selain itu juga dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman
8
dalam wujud perubahan tingkah laku, pola fikir dan kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau menetap karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya.
Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, sikap, proses berfikir, keterampilan dan lain-lain.
Perubahan tersebut dapat berupa suatu hasil yang baru atau penyempurnaan terhadap sesuatu yang telah dimiliki.
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 menya
takan bahwa “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar”. Hamalik 2012:57 menyatakan, pembelajaran adalah kombinasi yang tersusun dari unsur manusiawi,
material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi demi tercapainya tujuan pembelajaran.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah,
sasaran pembelajaran kurikulum 2013 mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Sikap
diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan, pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta, sedangkan keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan
mencipta. Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah
scientific, tematik terpadu tematik antarmata pelajaran dan tematik dalam suatu mata pelajaran perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapanpenelitian
discoveryinquiry learning. Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat
disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah project based learning.
9
2.2 Matematika Sekolah