3. Kerja usahatani dengan perhatian khusus pada distribusi kerja dan pengangguran dalam usahatani.
4. Modal usahatani dengan perhatian khusus kepada proporsi dan sumber petani memperoleh modal.
Usahatani agar lebih maju, produktif dan efesien haruslah dilakukakan upaya upaya dalam mengatur dan mengelola. Terdapat beberapa factor intern dan ekstern
yang harus dilakukan dalam usahatani tersebut. 1. Petani pengelola.
2. Tanah tempat usahatani. 3. Tenaga kerja yang digunakan dalam usahatani.
4. Modal yang dibutuhkan dalam usahatani. 5. Tingkat teknologi yang digunakan dalam usahatani.
6. Kemampuan petani dalam mengalokasikan penerimaan keluarga. 7. Jumlah keluarga.
8. Tersedianya sarana transportasi dan komunikasi. 9. Aspek-aspek yang menyangkut pemasaran hasil dan bahan usahatani.
10. Fasilitas kredit. 11. Sarana penyuluhan bagi petani.
2.2.3 Teori Produksi
Kegiatan produksi memiliki tujuan yaitu memaksimalkan jumlah output dengan jumlah input tertentu.
Seperangkat input di koordinasikan dan ditransformasikan menjadi output. Proses produksi terbaik biasanya di pilih untuk
mencapai tujuan perusahaan sehingga konsep produksi inilah yang akan membahas hubungan spesifk antara input dan output. Berdasarkan sifat dan bentuknya produksi
dibagi menjadi dua yaitu produksi barang dan produksi jasa. Produksi barang adalah suatu kegiatan menambah kegunaan dari suatu benda dengan mengubah sifat serta
bentuknya, sedangkan produksi jasa adalah suatu kegiatan menambah kegunaan dari
suatu benda tanpa mengubah bentuknya. Asumsi yang digunakan dalam teori produksi adalah produsen bertindak secara rasional yaitu produsen berusaha
mencapai keuntungan yang maksimum, produsen mempunyai pengetahuan yang sempurna, terutama tentang output yang dihasilkan. Fungsi produksi adalah fungsi
yang menunjukkan hubungan fisik antara tingkat output dan tingkat Kombinasi input yang digunakan Sumarsono, 2007 Secara matematis fungsi produksi dapat
dinyatakan sebagai berikut : Q = f X
1
, X
2
, X
3
…… Berdasarkan persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa jumlah output
tergantung dari kombinasi penggunaan modal, tenaga kerja dan bahan bahan yang digunakan dalam satu kali produksi. Dari seperangkat input yang tersedia, setiap
perusahaan pasti ingin memperoleh hasil yang maksimal sesuai tingkat teknologi terbaik pada saat itu. Semakin tepat kombinasi input, semakin besar kemungkinan
output dapat memproduksi secara maksimal. Dalam teori ekonomi terdapat asumsi dasar mengenai sifat dari fungsi produksi yaitu The law of Deminishing Return
Mubyarto, 1987. Secara grafik dapat dijelaskan pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Tahap – Tahap Produksi pada Hukum The Law Of Deminishing Return
Gambar diatas menunjukan tahap tahap produksi yang berhubungan dengan hukum kenaikan hasil produksi yang semakin berkurang. TP bergerak dari 0 menuju
titik A, B dan C, TP akan bertambah apabila ditambah penggunaan faktor produksi, pertambahan semakin lama semakin cepat dan mencapai titik maksimum dititik A
sehingga marginal produk juga mencapai titik maksimum. kurva total produksi masih terus menaik hingga titik B, mulai titik B bila jumlah produksi variabel yang
digunakan ditambah maka produksi naik dengan tingkat kenaikan yang semakin menurun hingga titik C. pada titik C, total produksi mencapai maksimum sehingga
total produksi semakin berkurang hingga akhirnya mencapai titik 0 kembali sehingga marginal produk pada daerah sama dengan nol. Dari titik C kurva total
produksi menurun sehingga sehingga marginal produk menjadi negative. Pada gambar marginal produk pada tingkat permulaan menaik, mencapai tingkat
maksimum pada titik a kemudian menurun kembali dan marginal produk menjadi negative setelah melewati titik c. Kurva marginal produk pada saat mencapai titik
maksimu, disinilah batas dimana hukum kenaikan hasil bertambah tetapi disebelah kanan kenaikan hasil menurun. Rata rata produksi juga menaik pada awalnya dan
akhirnya mencapai tingkat maksimum di titik c dimana pada marginal produk dan rata rata produksi sama sama besar. Pada titik b rata rata produksi mencapai titik
maksimum dimana kurva marginal produk memotong kurva rata rata produksi.
2.2.4 Efisiensi Biaya Produksi Usahatani