oleh pemegang saham, baik ditanamkan kembali di dalam perusahaan maupun di tempat lain”.
Rasio laba bersih terhadap total aktiva merupakan bagian dari rasio profitabilitas. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan
profitabilitas yang dicapai perusahaan. Dalam hal ini rasio laba bersih terhadap total aktiva mengukur pengembalian atas total aktiva setelah bunga dan pajak.
2.1.3.1 Cara Mengukur Rasio Profitabilitas
1. Gross profit Margin GPM Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba kotor
pada tingkat penjualan tertentu dengan mengukur efisiensi produksi dan penentuan harga jual.
Perhitungan dari rasio ini adalah: Gross profit Margin GPM =
Penjualan Kotor
Laba
2. Operating Profit Margin OPM Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba
operasi pada tingkat penjualan tertentu. Nilai rasio yang rendah akan mempunyai pengaruh yang baik terhadap efisiensi perusahaan.
Perhitungan dari rasio ini adalah: Operating Profit Margin OPM =
Penjualan Operasi
Laba
Universitas Sumatera Utara
3. Net Income to Sales NIS Rasio ini menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini juga bisa diinterpretasikan juga sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya
ukuran efisiensi di perusahaan pada periode tertentu. Perhitungan dari rasio ini adalah:
Net Income to Sales = Penjualan
Bersih Laba
4. Return On Assets ROA ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan keuntungan secara relative dibandingkan dengan total asetnya atau ukuran untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian
dari asset perusahaan. Profitabilitas diukur dengan ROA yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset
yang tertentu Mamduh M. Hanafi, 2005:42. Return on Assets ROA merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam memperoleh
profitabilitas dan mengelola tingkat efisiensi usaha secara keseluruhan. Semakin besar nilai rasio ini menunjukkan tingkat rentabilitas usaha semakin
baik atau sehat. ROA mencoba mengukur efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan
seluruh dana, yang sering disebut dengan hasil pengembalian atas investasi. Rasio ini dapat dijadikan sebagai ukuran kesehatan keuangan. Rasio ini sangat
penting, mengingat keuntungan yang memadai diperlukan untuk
Universitas Sumatera Utara
mempertahankan arus sumber-sumber modal perusahaan. ROA memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan
efektifitas mamajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan.
Semakin besar Return On Asset ROA semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai dan semakin baik pula posisi perusahaan dari segi
penggunaan asset. ROA dapat dijadikan sebagai indikator untuk mengetahui seberapa
mampu perusahaan memperoleh laba yang optimal dilihat dari posisi total aktivanya. ROA menunjukkan keefisienan perusahaan dalam mengelola
seluruh aktivanya untuk menghasilkan laba dalam kegiatan operasinya. ROA dapat dihitung dengan membagikan laba bersih dengan total aktiva.
Aktiva Total
Bersih Laba
ROA =
ROA merupakan bagian dari rasio profitabilitas dalam menganalisis laporan keuangan laporan kinerja keuangan perusahaan. Rasio ini dapat
memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan. ROA menunjukkan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk
memperoleh pendapatan. Aktiva asset adalah sumber daya yang dimiliki oleh entitas bisnis atau usaha. Sumber daya ini dapat berbentuk fisik ataupun
hak yang mempunyai nilai ekonomis. Contoh aktiva adalah kas, piutang, perlengkapan, beban dibayar dimuka, bangunan, peralatan tanah, dan hak
paten. Aktiva disajikan di neraca keuangan dan dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Aktiva lancar
b. Aktiva tetap c.
Aktiva tidak terwujud d. Aktiva lain-lain
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu oleh Hilda Anggarini 2009 yang membahas tentang hubungan likuiditas dan leverage terhadap profitabilitas. Tujuan penelitian ini
adalah untuk menganalisis hubungan likuiditas dan leverage terhadap profitabilitas dan mengemukan kesimpulan bahwa likuiditas yang dihitung dengan
current ratio CR memiliki hubungan positif dan signifikan dan quick ratio QR memiliki hubungan positif tetapi tidak signifikan terhadap rasio profitabilitas yang
dihitung dengan return on investment ROI. Sedangkan leverage yang dihitung dengan debt to total equity ratio DER dan debt to total asset ratio DAR
memiliki hubungan negative dan tidak signifikan terhadap return on investment
ROI. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regersi berganda.
Penelitian Dessy 2010 yang membahas tentang hubungan pengaruh solvabilitas terhadap profitabilitas pada perusahaan pertanian yang terdaftar di
BEI. Tunjuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pengaruh solvabilitas terhadap profitabilitas pada perusahaan pertanian yang terdaftar di
BEI dan mengemukan kesimpulan bahwa debt to total equity ratio DER dan debt to total asset ratio DAR memiliki pengaruh yang positif baik secara parsial
Universitas Sumatera Utara