6. Kondisi Internal Perusahaan
Kondisi internal perusahaan menentukan kebijakan penggunaan
hutang dalam suatu perusahaan. 2.1.2 Rasio Solvabilitas
Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya apabila perusahaan sekiranya saat ini
dilikuidasikan. Menurut Mamduh M.Hanafi 2005:40 ialah “rasio solvabilitas ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya”.
Menurut Munawir 2007:32, “rasio solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut
dilikuidasikan, baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang”. Pengertian rasio solvabilitas dimaksudkan sebagai kemampuan perusahaan untuk
membayar semua hutang-hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Solvabilitas mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutang.
Solvabilitas Ratio merupakan perbandingan antara hutang dan aktiva yang menunjukkan besarnya bagian aktiva yang diperoleh atau didanai oleh hutang dan
yang termasuk dalam perhitungan hutang adalah kewajiban lancar dan semua obligasi hutang jangka panjang. Supaya aman, porsi hutang harus lebih kecil
dari aktiva, berarti semakin kecil nilai rasio hutang atas aktiva, maka akan semakin aman.
2.1.2.1 Jenis-Jenis Rasio Solvabilitas
Menurut Munawir, 2007:239 bahwa “Rasio solvabilitas terdiri dari debt to asset ratio, debt to equity ratio,current liabilities to net worth,
Universitas Sumatera Utara
tangible assets debt coverage, long term debt to equity ratio, dan debt service”. Rasio solvabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
debt to total asset dan debt to equity ratio.
1.
Debt to asset ratio DAR
Debt to asset ratio adalah rasio yang mengukur seberapa besar jumlah aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. Karena semua hutang
mengandung risiko maka semakin besar persentasenya makin besar pula risiko yang ditanggung perusahaan. Aktiva didanai dari dua sumber, yaitu
dari investor dan kreditor. Kreditur lebih menyukai rasio utang yang rendah karena semakin rendah rasio ini, maka semakin besar perlindungan
terhadap kerugian kreditur dalam peristiwa likuidasi. Formulasi dari debt
to asset ratio adalah sebagai berikut:
Total Liabilities DAR =
Total Asset Keterangan :
Total Liabilities = Jumlah hutang keseluruhan Total Assets = Jumlah aktiva keseluruhan
2. Debt to Equity Ratio DER
Rasio ini menggambarkan perbandingan hutang dengan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan ekuitas
pemilik perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Besarnya hutang yang terdapat dalam struktur modal kerja perusahaan
sangat penting untuk memahami perimbangan antara risiko dan laba yang
Universitas Sumatera Utara
didapat. Hutang membawa risiko karena setiap hutang pada umumnya akan menimbulkan keterikatan yang tetap bagi perusahaan dalam bentuk
kewajiban membayar bunga serta cicilan kewajiban pokoknya secara periodik. Formulasi dari debt to equity ratio adalah sebagai berikut:
Total Liabilities DER =
Total Equity Keterangan :
Total Liabilities = Jumlah hutang keseluruhan Total Equity = Jumlah aktiva keseluruhan
2.1.3 Profitabilitas
Kondisi perusahaan dapat diketahui kekuatan dan kelemahannya melalui rasio profitabilitas. Rasio-rasio profitabilitas yang dipergunakan berhubungan
dengan penilaian terhadap kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba. Terdapat beberapa pengukuran terdadap profitabilitas atau rentabilitas suatu perusahaan
yang masing-masing dihubungkan dengan total aktiva, ekuitas pemilik maupun nilai penjualan yang dicapai. Menurut Mamduh M.Hanafi 2005:hal.42
“profitabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu”.
Berdasarkan pengertian– pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa profitabilitas
merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Laba yang diraih dari kegiatan yang dilakukan
merupakan cerminan sebuah kinerja perusahaan dalam menjalankan usahanya. Menjaga tingkat profitabilitas merupakan hal yang penting karena profitabilitas
Universitas Sumatera Utara
yang tinggi merupakan tujuan setiap perusahaan. Jika dilihat dari perkembangan rasio profitabilitas menunjukkan suatu peningkatan hal tersebut menunjukkan
kinerja yang efisien. Hubungan laba yang diperoleh dengan investasi yang ditanamkan pemilik
saham di amati secara teliti oleh khalayak keuangan. Analisis menurunkan beberapa ukuran pokok yang menggambarkan prestasi perusahaan dalam
hubungannya dengan kepentingan pemilik. Dua dari persamaan yaitu hasil pengembalian atas kekayaan bersih dan hasil pengembalian atas ekuitas biasa,
menunujukkan profitabilitas kepemilikan total. Sedangkan yang ketiga laba per saham, mengukur perolehan tiap unit investasi pada laba perusahaan dalam satu
periode. Pemegang saham merupakan penuntut terhadap laba setelah pajak
dikurangi dividen preferen laba tersedia bagi saham biasa tingkat yang dihasilkan atas modal yang di investasikan pemegang saham pengembalian
ekuitas pemegang saham dan perilaku komponen dasar menentukan bahwa pengembalian merupakan kriteria utama dalam memilih saham. Dua penentu
dasar besarnya pengembalian atas ekuitas pemegang saham adalah pengembalian atas aktiva dan proporsi aktiva yang didanai oleh pemilik,bukan oleh kreditor.
Tingkat hasil pengembalian yang diharapkan akan menentukan pilihan relatif untuk membayar laba tersebut dalam bentuk dividen dalam pemegang
saham. Menurut Sudjaja dan Barlian, 2003:389 bahwa “tingkat pengembalian atas aset menentukan pembagian laba dalam bentuk dividen yang dapat digunakan
Universitas Sumatera Utara
oleh pemegang saham, baik ditanamkan kembali di dalam perusahaan maupun di tempat lain”.
Rasio laba bersih terhadap total aktiva merupakan bagian dari rasio profitabilitas. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan
profitabilitas yang dicapai perusahaan. Dalam hal ini rasio laba bersih terhadap total aktiva mengukur pengembalian atas total aktiva setelah bunga dan pajak.
2.1.3.1 Cara Mengukur Rasio Profitabilitas