Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi

Smirnov K-S. Jika tingkat signifikasinya lebih besar dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Metode pengujian yang biasa digunakan yaitu dengan melihat nilai VIF Variance Inflation Factor dan tolerance pada model regresi. Jika nilai VIF kurang dari 10 dan tolerance lebih dari 0,1 maka model regresi bebas dari multikolinearitas Duwi, 2011.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas. “Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas” Duwi, 2011.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokerelasi digunakan untuk menguji apakah model regresi ada korelasi antara residual pada periode t dengan residual pada periode sebelumnya t-1. Model regresi yang baik adalah yang tidak adanya masalah autokorelasi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson uji DW Duwi, 2011. Pengambilan keputusan pada uji Durbin Watson sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Dudw4-du maka Ho diterima artinya tidak terjadi autokorelasi b. Dwdl atau dw4-dl maka Ho ditolak artinya terjadi autokorelasi

3.6.2 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan regresi berganda karena subvaribel dalam penelitian ini lebih dari satu. Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel independen yaitu Debt to Asset Ratio DAR, dan Debt to Equity Ratio DER secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap Debt to Asset Ratio ROA. 1. Uji Koefisien Determinasi R Pengujian koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Kofisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu 0 R 1. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Sebaliknya, jika R semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah kecil terhadap variabel terikat Y. 2. Uji – F Uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen dan menguji apakah secara simultan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel tidak bebas, dengan tingkat keyakinan 95 α=0,05. Universitas Sumatera Utara Urutan uji F meliputi : a. Merumuskan hipotesis null dan hipotesis alternatif. H : β 1 = β 2 = β 3 =β 4 = 0 H a : Paling sedikit ada satu β i ≠ 0 i = 1,2,3,4 b. Menghitung F-hitung dengan menggunakan rumus yaitu : F= dimana : R 2 = koefesien determinasi n = jumlah sampel k = jumlah variabel bebas Dengan kriteria tersebut, diperoleh nilai Fhitung yang dibandingkan dengan Ftabel dengan tingkat resiko level of significant dalam hal ini 0,05 dan degree of freedom = n-k-1. c. Kriteria Pengujian : dimana : Fhitung Ftabel = H ditolak Fhitung ≤ Ftabel = H diterima 3. Uji t Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi individual. untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel tidak bebas dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan, dengan tingkat keyakinan 95 α = 0,05. Urutan Uji t : a. Merumuskan hipotesis null dan hipotesis alternatif. Universitas Sumatera Utara H : β 1 = β 2 = β 3 =β 4 = 0 H a : Paling sedikit ada satu β i ≠ 0 i = 1,2,3,4 b. Menghitung t-hitung dengan menggunakan rumus : Clave et al., 2001:534 t -hitung = dimana : b i = koefesien regresi masing-masing variabel Sb i = standar error masing-masing variabel Dari perhitungan tersebut akan diperoleh nilai thitung yang kemudian dibandingkan dengan t-tabel pada tingkat keyakinan 95. a. Kriteria pengujian : t hitung t tabel = H ditolak t hitung ≤ t tabel = H diterima

3.7 Waktu Penelitian Tabel 3.3

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt to Asset Ratio, Current Ratio dan Cash Ratio terhadap Return on Asset pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 - 2013

2 73 74

Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 53 116

Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Price Earnings Ratio Terhadap Price to Book Value Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

30 283 90

Analisis Pengaruh Debt to Asset Ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 117 80

Pengaruh Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), dan Firm Size (FS) terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 74 97

Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment ( ROI), Debt to Equity Ratio ( DER), dan Book Value (BV) Per Share Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Indonesia

2 71 93

Pengaruh Net Working Capital (NWC), Debt To Equity Ratio (DER ) Dan Return On Asset Ratio (ROA) Terhadap Stock Return Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

8 116 73

Pengaruh Debt To Equity Ratio (Der) Dan Debt To Asset Ratio (DAR) Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

17 84 71

Pengaruh Equity Multiplier, Firm Size, Debt To Equity Ratio (Der), Dan Net Profit Margin (Npm) Terhadap Rasio Profitabilitas (Roe) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

6 109 63

Pengaruh Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return on Asset (ROA) pada Perusahaan Pertanian yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2