bar guna mempengaruhi bertender untuk menjualnya dengan menambahkan pada daftar menu.
2. Pemasaran Yang Terumuskan
Ketika perusahaan-perusahaan kecil mencapai kesuksesan mereka tidak bisa beralih kearah pemasaran yang lebih terumus. Contoh Boston Beer
baru-baru ini terpaksa mengeluarkan lebih dari 15 juta untuk iklan televisi, dan mempekerjakan 175 tenaga panjual dan juga memiliki departemen
marketing research. 3.
Pemasaran Interpreneurial Banyak perusahaan besar terjebak dalam pemasaran yang terumuskan,
membaca dengan rajin angka-angka Nielsen terakhir, mengamati laporan riset, berupaya mengamati perkembangan pola hubungan dengan dealer dan
pesan-pesan iklan pesaing. Perusahaan-perusahaan itu tidak lagi banyak memiliki kreativitas dan kegairahan seperti yang dimiliki oleh para pemasar
gerilya tahap pertama atau tahap enterpreneurial di mana mereka bersentuhan langsung dengan konsumen.
2.4 Persaingan Dalam Pasar
1. Persaingan Merek
Sebuah perusahaan memandang perusahaan lain yang menawarkan produk atau jasa pada STP yang sama pada pesaingnya.
2. Persaingan Industri
Perusahaan memandang semua perusahaan yang menghasilkan produk sejenis sebagai pesaing.
3. Persaingan Fungsi
Perusahaan memandang semua yang memproduksi suatu produk dengan fungsi yang sama sebagai pesaing, termasuk produksubstitusinya.
4. Persaingan Generik
Perusahaan memandang semua perusahaan yang bersaing dalam mendapatkan uang konsumen akan dianggap sebagai pesaing.
2.5 Orientasi Perusahaan Ke Arah Pasar
Dalam mengembangkan konsep perusahaan, perusahaan mempunyai beberapa orientasi yang menjadi titik berat bagi produk atau jasa yang ditawarkannya, yaitu :
1. Konsep Produksi
Konsumen akan lebih menyukai produk yang tersedia secara luas dan murah
2. Konsep Produk
Konsumen akan menyukai produk-produk yang mengeluarkan ciri paling bermutu, berkinerja, inovatif.
3. Konsep Penjualan
Diperlukan promosi dan penjualan yang agresif untuk menarik konsumen. 4.
Konsep Pemasaran Menjadi lebih efektif dibandingkan pesaing dalam menciptakan,
menyerahkan, mengomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.
2.5.1 Kebutuhan Pelanggan
Dalam ilmu peasaran, seorang pemasar harus memahami konsep yang disebut dengan NEED dan WANT. Need didefinisikan sebagai kebutuhan seseorang akan
sesuatu yang bersifat fisik material maupun mental. Sedangkan want merupakan keinginan yang diturunkan dari kebutuhan tersebut berdasarkan kultur personal
maupun keterbatasan yang dimiliki personal. Dengan demikian maka bila kebutuhan need kita adalah sarapan pagi, maka keinginan want tiap orang di tiap daerah bisa
jadi berbeda. Ada yang suka bubur ayam, ada yang suka roti mentega, dan ada yang suka nasi pecal.
Dalam hal yang berhubungan dengan kebutuhan, maka kebutuhan pelanggan dapat dibedakan menjadi:
1. Kebutuhan yang dinyatakan menginginkan mobil yang tidak mahal.
2. Kebutuhan riil menginginkan biaya operasional yang rendah, bukan
sekedar harga awalnya.
3. Kebutuhan yang tidak dinyatakan mengharapkan pelayanan.
4. Kebutuhan untuk kesenagan yang bersifat kejutan menginginkan hadiah.
5. Kebutuhan rahasia ingin dilihat punya kelebihan, cerdas dll.
2.5.2 Nilai Bagi Pelanggan
Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara nilai pelanggan total terhadap nilai pelanggan. Nilai pelanggan total adalah sekumpulan manfaat dari produk
atau jasa. Biaya pelanggan total adalah sekumpulan biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan untuk mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan, dan membuang
produk. Nilai bagi pelanggan akan dipuaskan oleh produsen melalui diferensiasi produknya, utamanya pada produk yang berada pada katagori persaingan
kompetisi monopolistik.. Perusahan yang berada pada persingan kompetisi monopolistik melakukan
dua strategi untuk menarik konsumen agar tertarik membeli produknya. Pertama, dengan membelajakan biaya iklan yang cukup tinggi dengan menekankan pada
diferensiasi produknya dibandingkan pesaing terdekatnya sebagai mana pada iklan fast food restauran. Kedua dengan mengintroduksikan produk baru yang
diiklankan sebagai produk yang berbeda dengan sebelumnya secara lebih sering, dimana seringkali strategi ini diistilahkan dengan niche marketing ataupun
kombinasinya dengan green marketing.
2.5.3 Menarik Dan Mempertahankan Pelanggan
mempertahankan pelanggan sangat diperlukan oleh perusahaan, dengan memberikan kepuasan yang lebih dibanding harapan pelanggan, maka konsumen
akan merasa puas sehingga kemungkinan untuk membeli produk perusahaan itu lagi semakin besar. Meskipun demikian, pemuasan kebutuhan tersebut harus
membandingkan biaya yang hilang. Beberapa cara yang dilakukan adalah dengan iklan, surat perkenalan, pameran dan lain-lain, sesuai dengan target pasar yang
dibidik.
2.5.4 Kebutuhan Mempertahankan Pelanggan
Kunci bagi retensi pelanggan adalah kepuasan pelangan, pelanggan dinyatakan puas apabila:
- Setia lebih lama
- Membeli lebih banyak ketika perusahaan menjual produk baru.
- Mengatakan hal-hal yang baik tentang perusahaan dan produknya.
- Memberikan perhatian lebih kecil pada produk pesaing, dan kurang
mempertimbangkan harga. -
Menawarkan gagasan jasa atau produk kepada perusahaan. -
Biaya pemasaran lebih kecil.
2.6 Informasi Pasar