BAB II
MANAJEMEN PEMASARAN
2.1 Definisi Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya berupa individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan
need dan inginkan want dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dengan pihak lain.
Sesuai dengan definisi American Marketing Assoiation AMA tahun 1985, Manajemen Pemasaran dapat dijelaskan sebagai suatu proses merencanakan
dan melaksanakan konsep tertentu dari produk, harga, promosi dan distribusi, baik gagasan, barang dan jasa dalam menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan
individual maupun organisasi. Pada defenisi tersebut, AMA mulai memperkenalkan konsep bauran pemasaran marketing mix yang disingkat 4P
Price, Product, Place, dan Promotion sebagai suatu keputusan taktis organisasi dalam memasarkan produknya.
Defenisi di atas kemudian direvisi pada tahun 2004 menjadi, ”Pemasaran adalah organisasi fungsional dan suatu proses untuk menciptakan,
mengomunisasikan, dan menghantarkan value kepada konsumen dan untuk memanajemen hubungan kostemer sehingga menguntungkan organisasi dan
stakeholdernya”.
2.2 Pasar Konsumen
2.2.1 Persaingan Sempurna
Persaingan sempurna ditandai dengan banyaknya perusahaan yang bermain dipasar, di mana ”kue pasar” mereka masing-masing relatif kecil
dibandingkan keseluruhan pasar yang ada. Model persaingan ini tidak mempunyai market power untuk menentukan harga yang memberikan margin tinggi.
Contohnya adalah produk pertanian yang menjadi kebutuhan pokok sehari-hari, misalnya beras komoditas.
2.2.2 Pasar Monopolistik
Pasar monopolistik ditandai dengan hanya ada satu produsen yang melayani kebutuhan seluruh pasar sehingga powernya dalam penentuan harga sangatlah besar.
PLN dan PDAM adalah contoh perusahaan yang bermain pada pasar jenis ini.
2.2.3 Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar di mana ada beberapa perusahaan besar yang mendominasi pasar sehingga dengan model kartel mereka mampu mendikte harga
pasar sesuai dengan kapasitasnya.
2.2.4 Persaingan Kompetisi Monopolistik
Sebenarnya serupa dengan persaingan sempurna, yaitu perusahaan yang bermain di pasar cukup banyak, tetapi masing-masing dari mereka mempunyai sedikit perbedaan
diferensiasi dibanding yang lain sebagai suatu strategi bersaing. Dengan demikian maka masing-masing perusahaan mempunyai power terhadap harga yang dibebankan
terhadap produk. Contoh model persaingan ini adalah customer goods, fast food restaurant dan jasa trasportasi. Beras khusus penderita diabetes adalah contoh
produk yang punya diferensiasi dibandingkan sekedar beras komoditas.
2.3 Jenis Pemasaran
1. Pemasaran Entrepreneurial
Kebanyakan perusahaan dimulai oleh para individu yang hidup dari kecerdikannya. Mereka memvisualisasikan suatu peluang dan mengetuk
setiap pintu untuk mendapatkan perhatian, Jim Koch, pendiri Boston Beer Company, dengan bir bermerk Samuel Adam, yang bergerilya dari bar ke
bar guna mempengaruhi bertender untuk menjualnya dengan menambahkan pada daftar menu.
2. Pemasaran Yang Terumuskan
Ketika perusahaan-perusahaan kecil mencapai kesuksesan mereka tidak bisa beralih kearah pemasaran yang lebih terumus. Contoh Boston Beer
baru-baru ini terpaksa mengeluarkan lebih dari 15 juta untuk iklan televisi, dan mempekerjakan 175 tenaga panjual dan juga memiliki departemen
marketing research. 3.
Pemasaran Interpreneurial Banyak perusahaan besar terjebak dalam pemasaran yang terumuskan,
membaca dengan rajin angka-angka Nielsen terakhir, mengamati laporan riset, berupaya mengamati perkembangan pola hubungan dengan dealer dan
pesan-pesan iklan pesaing. Perusahaan-perusahaan itu tidak lagi banyak memiliki kreativitas dan kegairahan seperti yang dimiliki oleh para pemasar
gerilya tahap pertama atau tahap enterpreneurial di mana mereka bersentuhan langsung dengan konsumen.
2.4 Persaingan Dalam Pasar