Interpretasi Koefisien Korelasi 46 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Usia di PSIK UIN Syarif

Seseorang yang mempunyai massa tubuh yang rendah underweight dengan Indeks Massa Tubuh IMT = 19 atau kurang serta mempunyai tubuh yang kecil sebagai hasil dari gangguan makan juga mempunyai risiko terjadinya osteopenia National Osteoporosis Society, 2008. Kondisi ini disebabkan karena tulang akan giat membentuk sel apabila ditekan oleh bobot yang berat Zaviera, 2008. Perempuan gemuk mempunyai jaringan lemak adiposa yang menyimpan hormon androgen dan kemudian diubah menjadi estrogen. Makin banyak jaringan lemak yang dimiliki perempuan, makin banyak hormon estrogen yang dapat diproduksi untuk kekuatan tulang Lane, 2003. Data Riset Kesehatan Dasar Riskesdas, 2007 menunjukkan tingginya prevalensi IMT rendah atau kurus di Indonesia. Prevalensi IMT rendah atau kurus, yakni sebanyak 14,8 pada orang dewasa. Menurut Jill, dkk., 1993 terjadinya penurunan massa tulang pada periode puncak massa tulang, dimana tulang memiliki massa pembentukan tulang tertinggi yaitu pada usia 20-35 tahun dikarenakan perubahan pola hidup seseorang terutama pada wanita dewasa usia 20 tahun keatas, kondisi ini dilihat dari kurangnya konsumsi kalsium, serta tingginya konsumsi kafein teh, kopi, soda, perokok dan rendahnya aktivitas olahraga Jill. dkk., 1993 dalam Hasye, 2008. Usia mahasiswa pada masa ini tengah mengalami puncak pembentukan massa tulang Peak Bone Mass yang akan berbeda setiap individu. Semakin tua maka akan terjadi peningkatan kerja osteoklast merusak tulang dibandingkan kerja osteoblast membentuk tulang baru Napoli, 2007. Seiring bertambahnya umur dan perubahan gaya hidup maka risiko terjadinya osteopenia semakin tinggi. Untuk menghindari risiko terjadinya osteopenia, maka perlu melakukan olahraga. Olahraga baik bagi tulang maupun aspek kesehatan lain. Tidak bergerak sama sekali mempercepat penurunan masa tulang, sementara olahraga menahan beban tubuh bisa meningkatkan masa tulang. Pada orang dewasa, olahraga dapat memperlambat penurunan masa tulang akibat usia serta meningkatkan kesehatan secara umum. Olahraga membantu memperkuat tulang Wardlaw, 2002. Penelitian yang dilakukan oleh Kim 2013, menunjukan bahwa aktivitas masa lalu selama masih remaja p= 0,002 menunjukan efek positif pada kandungan mineral tulang. Dalam model multivariat, aktivitas fisik masa lalu ≥1 kali perminggu memiliki efek perlindungan terjadinya osteopenia. Penelitian ini dilakukan pada 111 mahasiswa di Universitas Seoul, Korea. Penelitian yang dilakukan oleh Dian 2012, menunjukan bahwa 21,7 responden memiliki DMT tidak normal dan terdapat hubungan yang signifikan nilai p 0,05 antara IMT dengan DMT tidak normal, dan ada perbedaan rata-rata antara pengetahuan dan kebiasaan konsumsi kopi dengan DMT normal dan DMT tidak normal. `Berdasarkan data-data hasil penelitian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan IMT dan aktivitas fisik dengan kejadian osteopenia pada mahasiswi semester 6 dan semester 8 Program Studi Ilmu Keperawatan PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Alasan peneliti memilih sampel mahasiswi semester 6 dan semester 8 PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta karena pada penelitian di atas wanita usia 20 tahun keatas memiliki risiko yang tinggi terhadap terjadinya osteopenia. Penelitian dilakukan di gedung FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan mengukur kepadatan mineral tulang sampel menggunakan alat Generic Electrik Ultrasound Bone Densitometer yang dipinjam ke pihak Anlene.

B. Rumusan Masalah

Beberapa bukti telah menunjukan gangguan DMT telah terjadi, kesadaran akan gangguan DMT masih sangat rendah. Selain itu, penyakit yang diakibatkan oleh penurunan DMT dapat timbul tanpa adanya gejala sehingga akan dirasakan ketika telah terjadi keparahan pada penderita. DMT sangat perlu untuk diteliti lebih lanjut agar dapat mencegah dan mengurangi penyakit akibat penurunan DMT dimasa mendatang. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada 5 orang mahasiswi PSIK UIN Jakarta di Kalcare Bintaro Xchange, 4 mahasiswi menderita osteopenia. Dari 4 mahasiswi yang menderita osteopenia, 2 mahasiswi mempunyai IMT kurus, 2 mahasiswi mempunyai IMT normal dan 1 mahasiswi yang kepadatan tulangnya normal mempunyai IMT kurus. Sedangkan kelima mahasiswi ini mempunyai aktivitas fisik yang rendah. Dengan demikian masalah penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara aktifitas fisik dan IMT dengan kejadian osteopenia pada mahasiswi semester 6 dan semester 8 PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dokumen yang terkait

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Pustakawan Akademik dan Feasilibitas Pengembangan Insitutional Repository (Studi Kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 11 17

Hubungan antara asupan vitamin C, indeks massa tubuh, dan kejadian anemia pada mahasiswi PSPD UIN Syarif Hidayatullah

0 13 61

Hubungan Antara Kebugaran Dengan Status Gizi Dan Aktivitas Fisik Pada Mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013

2 23 136

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMUM Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Dan Aktivitas Fisik Dengan Volume Oksigen Maksimum.

0 2 18

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMUM Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Dan Aktivitas Fisik Dengan Volume Oksigen Maksimum.

0 2 15

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH, TINGKAT STRESS, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT DISMENORE PADA MAHASISWA DIII KEBIDANAN SEMESTER II STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Indeks Massa Tubuh Tingkat Stress, dan Aktivitas Fisik dengan Tingk

0 0 12