KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN HIPOTESIS

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Hidayat, 2007. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswi semester 6 dan 8 PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan jumlah 85 orang. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi, atau sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling, yaitu teknik sampling dengan cara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasiHidayat, 2007. Pengambilannya menggunakan kocokan sesuai dengan nomor urut yang ada di absen. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswi PSIK semester 6 dan semester 8 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang memiliki kriteria sebagai berikut: a. Jenis kelamin perempuan. b. Berusia minimal 20 tahun. c. Bersedia menjadi sampel dan mempunyai waktu untuk mengisi kuesioner, mengukur IMT serta melakukan pengecekan kepadatan tulang. Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sesuai dengan ketentuan rumus besar sampel yang sesuai dengan rancangan penelitian yaitu rumus sampel Uji beda dua proporsi. Keterangan: n= besar sampel yang diharapkan Z 1- α2 = tingkat kem aknaan pada α= 5 z score= 1,96 Z 1- β = kekuatan uji pada β= 80 z score= 0,84 P= P1+P22 P1= proporsi kebiasaan olahraga kurang dengan DMT tidak normal, sebesar 73,1 Trihapsari, 2009 P2= proporsi kebiasaan olahraga cukup dengan DMT tidak normal, sebesar 39 Trihapsari, 2009 Maka besar sampel yang dihasilkan adalah: n= √ +0.8√ 2 0.731 – 0.39 2 = √ + 0.84√ 2 0.341 2 = √ + 0.84√ 2 0.116 = {1.376 + 0.553 2 0.116 = 3.721 = 32,1 0.116 Karena menggunakan rumus uji beda proporsi. Maka hasil dikali dua: 32.1x 2 = 64,2= 64 orang. Untuk menghindari terjadinya sampel yang drop out dan sebagai cadangan maka peneliti menambahkan 10 dari jumlah sampel dalam penelitian ini adalah: 64+6= 70 responden. Pada saat penelitian, ada 2 orang yang tidak dapat mengikuti penelitian dikarenakan sakit. Sehingga didapatkan actual subject yang mengikuti penelitian sebanyak 68 orang.

D. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

a. Pengambilan Data Kepadatan Tulang Untuk pengukuran densitas mineral tulang peneliti bekerja sama dengan puhak Anlene untuk peminjaman alat pengukuran kepadatan tulang yang nantinya alat tersebut akan dibawa ke gedung FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada saat perizinan peneliti hanya menghubungi petugas yang bertanggung jawab dengan alat tersebut. Pengukuran kepadatan mineral tulang dengan metode Quantitative Ultrasound QUS dengan merk GE General Electric dengan keakuratan 98 sama dengan alat DEXA . Pengukuran dilakukan pada tulang calcaneus tumit sebalah kanan sampel selama kurang lebih 1 menit. Nilai t-score -1 sampai -2,5 SD menunjukan osteopenia. b. Pengambilan Data IMT Data IMT, yang diambil terdiri dari berat badan kg dan tinggi badan cm. Penimbangan berat badan BB dan tinggi badan dengan menggunakan secca. Untuk mengukur berat badan, pakaian sampel seminimal mungkin. Pada saat pengukuran tinggi badan, sampel harus dalam posisi berdiri tegak, dan alat ukur harus berada pada bidang datar, agar tidak mempengaruhi nilai pada saat pengukuran. Hasil dari pengukuran nantinya akan di perhitungkan dengan perhitungan BBkgTBm 2 . c. Pengambilan Data Aktivitas Fisik Untuk memperoleh informasi tentang aktivitas fisik, peneliti menggunakan instrumen kuesioner tentang data demografi dan data aktivitas fisik yang di adopsi dari Baecke Questionnaire. Kuesioner tentang data demografi berisi tentang inisial responden, umur, semester dan nomor HP. Sedangkan aktivitas fisik akan menunjukan hasil aktivitas ringan, aktivitas sedang dan aktivitas berat. Baecke Questionnaire ini terbagi menjadi 3 domain yaitu aktivitas sehari-hari, aktivitas olahraga dan aktivitas waktu senggang. Dimana kuesioner ini telah di modif oleh peneliti dan digabung domainnya sesuai dengan bentuk jawaban. Kuesioner ini

Dokumen yang terkait

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Pustakawan Akademik dan Feasilibitas Pengembangan Insitutional Repository (Studi Kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 11 17

Hubungan antara asupan vitamin C, indeks massa tubuh, dan kejadian anemia pada mahasiswi PSPD UIN Syarif Hidayatullah

0 13 61

Hubungan Antara Kebugaran Dengan Status Gizi Dan Aktivitas Fisik Pada Mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013

2 23 136

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMUM Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Dan Aktivitas Fisik Dengan Volume Oksigen Maksimum.

0 2 18

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMUM Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Dan Aktivitas Fisik Dengan Volume Oksigen Maksimum.

0 2 15

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH, TINGKAT STRESS, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT DISMENORE PADA MAHASISWA DIII KEBIDANAN SEMESTER II STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Indeks Massa Tubuh Tingkat Stress, dan Aktivitas Fisik dengan Tingk

0 0 12