Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

banyak permasalahan yang timbul pada diri remaja dikarenakan rasa keingintahuanya sangat tinggi terhadap sesuatu yang baru, kebutuhan rasa ingin tahu mengenal adalah kebutuhan yang menyebabkan mereka selalu meneliti dan juga menyelidiki sesuatu. Jika kebutuhan ini di abaikan akan mengakibatkan tekanan batin, oleh karena itu kebutuhan ini harus disalurkan untuk memenuhi pemuasan pembinaan pribadinya. Akan tetapi dalam penyaluran kebutuhan tersebut diperlukanya agama sebagai pondasi untuk membatasinya, agar jangan sampai bertindak yang didasarkan oleh dorongan emosionalnya saja, tanpa memikirkan dampak negatifnya bagi mereka. 1 Dalam hal itu, suatu faktor penting yang memegang peranan yang menentukan dalam kehidupan remaja adalah agama. Keimanan juga sangat efektif untuk menyingkirkan rasa gundah dan gelisah. Tetapi sayang sekali, di dunia modern kurang menyadari kurang betapa penting dan hebatnya pengaruh agama dalam kehidupan manusia, terutama pada orang-orang yang sedang mengalami kegoncangan jiwa, dimana umur remaja terkenal dengan umur goncang, karena pertumbuhan yang dilaluinya dari segala bidang kehidupan. 2 Perkembangan mental remaja berpikir kearah logis falsafi itu, mempengaruhi pandangan dan kepercayaanya kepada Tuhan. Kerena mereka tidak dapat melupakan Tuhan dari segala peristiwa yang terjadi di alam ini. 3 1 Jalaludin Rahmat, Psikologi Agama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007 ,h.20 2 .Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama Jakarta: PT. Bulan Bintang,1996,h.69 3 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama Jakarta: PT.Bulan Bintang,1996,h.74 Pendidikan agama tidak lepas dari upaya menanamkan nilai-nilai serta unsur agama pada jiwa seseorang. 4 Istilah adolescere atau remaja berasal dari kata latin yaitu adolescere yang berarti remaja, yang tumbuh menjadi dewasa. Masa remaja tidak berbeda dengan periode-periode lain dalam rentan kehidupan. Awal masa remaja berlangsung kira-kira dari umur 13-18 tahun, yaitu usia matang menurut hukum. Pada masa remaja itu dalam arti yang lebih luas yaitu mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik. Pandangan ini di ungkapkan oleh Piaget 5 . Karena pada masa remaja cenderung tidak konsisten dan mudah tepengaruh untuk melakukan hal-hal yang di larang oleh agama seperti, minum-minuman keras, memakai narkoba dan akibat dari tidak adanya norma yang menginternalisasi secara kuat dalam diri remaja mengakibatkan pemahaman yang salah tentang diri dan lingkungan diri remaja sehingga melahirkan persepsi sekaligus citra diri yang salah. Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami suatu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik bersifat fisik maupun non fisik dan juga penuh dengan masalah-masalah. Oleh karena itu, remaja sangat rentan sekali terkena masalah psikososial, yaitu masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat dari terjadinya perubahan sosial. Masa remaja merupakan suatu periode dalam kehidupan manusia yang batasannya usia maupun perannya sering kali tidak terlalu jelas. Pubertas yang dahulu di anggap sebagai tanda awal keremajaan ternyata tidak lagi sebagai 4 Michael D Andrean dan Judy Daniels, Landasan Bimbingan dan Konseling, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006. 5 Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Erlangga, 1980. patokan atau batasan untuk mengkatagorikan remaja sebab usia pubertas yang dahulu terjadi pada akhir usia 15-18 tahun kini terjadi pada awal belasan atau sebelum usia 11 tahun. Namun satu hal yang pasti bahwa konflik yang di hadapi oleh remaja semakin kompleks seiring dengan perbahan pada berbagai dimensi kehidupan pada diri mereka dan seiring dengan perkembangannya teknologi yang pesat. Perkembangan remaja semakin pesat, idealnya para remaja sudah memiliki pola pikir sendiri dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapinya. Kemampuan berpikir para remaja berkembang sehingga mereka dengan mudah dapat membayangkan banyak alternatif pemecahan masalah beserta kemungkinan akibat atau hasilnya. Para remaja juga sering menganggap diri mereka serba mampu, sehingga seringkali mereka tidak memikirkan akibat dari perbuatan mereka, bahwa tindakan negatif yang sering dilakukannya bahkan sebagian mereka tidak menyadari tindakan negatif yang mereka lakukan itu tidak baik untuk diri mereka dan para remaja cenderung belum bisa memperhitungkan akibat jangka pendek dan jangka panjang dari tindakan yang mereka lakukan. Penyebab terjadinya prilaku menyimpang mulai dari sexs bebas, sampai pemakaian narkoba dan juga prilaku amoral lainya adalah bobroknya bangunan mental anak semenjak usia dini sampai beranjak ke usia remaja banyak terkecoh oleh hal-hal yang negatif dengan demikian pendidikan agama usia dini adalah solusi jangka panjang yang sangat mendesak untuk segera di tetapkan di tengah carut-marutnya moralitas kehidupan remaja. Oleh karena itu Pemuda Pengajian Miftahul Jannah atau yang bisa di singkat dengan PPMJ merupakan suatu organisasi yang bergerak di bidang rohani yang di naungi oleh mushola yang bermukim di daerah tersebut. Organisasi PemudaPengajianMiftahul Jannah adalah sarana untuk memperdalam ilmu agama, karena tidak hanya di sekolah, di rumah, dan di lingkungan saja tempat untuk menuntut ilmu, di majlis taklim seperti Pemuda Pengajian Miftahul Jannah adalah salah satu tempat untuk menambah hasanah ilmu pengetahuan kita khususnya ilmu tentang agama. Agama dalam Islam berasal dari kata bahas a arab “Ad-din” yang artinya petunjuk atau tuntunan tentang tentang tata cara hidup yang di tentukan Allah SWT. 6 Itu artinya dengan adanya tuntunan hidup yang Allah telah tunjukan, maka manusia sebagai ciptaan Tuhan harus menjalaninya, dan kalau melanggar atauran hidup yang Tuhan tentukan maka, akan ada konsekwensinya sendiri berupa hukuman di dunia dan di akhirat kelak. Karena pengertian agama adalah keyakinan atau individu terhadap “afterlife”, hari kiamat, keterkaitan yang ada di alam ini, Tuhan, Doa. Karena agama memiliki peranan penting untuk mengatur dan mengkontrol kehidupan manusia, agar tidak melakukan hal-hal yang sudah pasti dilarang oleh agama dan agama akan menuntun kejalan kebaikan. Oleh karena itu, cukup menarik untuk menjadi penelitian yang menangkat mengenai “Peran Organisasi Pemuda Pengajian Miftahul 6 Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1989,h.133 Jannah Dalam Menumbuhkan Sikap Keagamaan Remaja Di Kampung Jati Parung- Bogor” B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Dalam Penelitian penulis membatasi masalah pada peran Pemuda Pengajian Miftahul Jannah dalam menumbuhkan sikap keagamaan remaja di Kampung Jati Parung. Adapun batasan pada penulisan karya ilmiah ini ialah hanya memfokuskan pada remaja yang berada di sekitar Kampung Jati Rt 01 Rw 03 saja. Menurut definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini dan Siti Sundari, Zakiah Daradjat, dan Santrok tersebut menggambarkan bahwa masa remaja dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentan usia antara 12-22 tahun dalam aktif organisasi IRMASH. Adapun perumusan masalah yang penulis jadikan pijakan dalam pembuatan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Penerapan Kegiatan Organisasi Pemuda Pengajian Miftahul Jannah? 2. Bagaimana Peran Organisasi Pemuda Pengajian Miftahul Jannah Dalam Menumbuhkan Sikap Keagamaan Remaja?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. TujuanPenelitian

Sesuai dengan pembatasan dan perumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah: a. Diketahuinya Penerapan Kegiatan Organisasi Pemuda Pengajian Miftahul Jannah. b. Diketahuinya peran Organisasi Pemuda Pengajian Miftahul Jannah dalam menumbuhkan sikap keagamaan remaja di KampungJati Parung-Bogor, yang meliputi: Dimensi keimanan terhadap ajaran agama Islam, Dimensi penghayatan atau pengalaman batin yang di rasakan peserta didik dalam menjalankan ajaran Islam, Dimensi pengamalannya, dalam arti bagaimana ajaran Islam yang telah diimani, dipahami dan di hayati mampu menumbuhkan motivasi dalam diri remaja tersebut untuk menggerakan, mengamalkan, dan menaati ajaran agama dan nilai-nilainya dalam kehidupan pribadi remaja tersebut.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi organisasi tersebut dapat di jadikan acuan atau pedoman untuk memberikan kegiatan-kegiatan tentang keagamaan dalam menumbuhkan sikap keagamaan remaja. b. Memberikan pengetahuan pada masyarakat tentang Peran Organisasi Pemuda Pengajian Miftahul Jannah dalam menumbuhkan sikap keagaman remaja di Kampung Jati Parung-Bogor.

3. Manfaat Teoritis

a. Memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang peran Organisasi Pemuda Pengajian Miftahul Jannah dalam menumbuhkan sikap keagamaan remaja di Kampung Jati Parung-Bogor. b. Dapat di jadikan bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya pada kajian yang sama akan tetapi ruang lingkup yang berbeda dan lebih luas.