Remaja dan permasalahannya REMAJA

a. Masalah Hari Depan Setiap remaja memikirkan hari depannya, ia ingin mendapat kepastian, akan jadi apakah ia nanti setelah tamat sekolah nanti. Pemikiran akan hari depan itu memuncak dirasakan oleh mereka yang duduk dibangku universitas. Kecemasan akan hari depan kurang pasti, itu telah menimbulkan problema lain, yang mungkin akan menambah suramnya masa depan itu dan juga perhatian mereka terhadap agama semakin berkurang, bahkan tidak jarang terjadi kegoncangan hebat dalam kepercayaan terhadap Tuhan. b. Masalah Hubungan Dengan Orang Tua Masalah yang sering di hadapi oleh remaja dari dahulu hingga sekarang yaitu seringkali terjadi pertentangan pendapat antara anak dan juga orang tua. Hubungan kurang baik itu timbul karena remaja mengikuti arus dan modernisasi, sehingga anak menjadi tidak patuh terhadap orang tuanya. c. Masalah Moral dan Agama Tampaknya masalah ini semakin memuncak terutama di kota-kota besar, barangkali pengaruh hubungan dan kebudayaan asing semakin meningkat melalui film, bacaan, gambar-gambar dan hubungan langsung dengan orang asing turis yang datang dengan berbagai sikap dan kelakuan. Biasanya kemerosotan moral disertai oleh sikap yang menjauh dari agama. Nilai moral yang tidak didasarkan kepada agama akan terus berubah sesuai dengan keadaan waktu dan tempat. Keadaan nilai yang berubah-ubah itu menimbulkan kegoncangan pula, karena menyebabkan orang hidup tanpa pegangan yang pasti. Nilai yang tetap dan tidak berubah adalah nilai-nilai agama, karena nilai agama itu absolut dan berlaku sepanjang zaman, tidak dipengaruhi waktu, tempat, dan keadaan. Oleh karena itu, maka orang yang kuat keyakinan beragamanya yang mampu mempertahankan nilai agama yang absolut itu dalam kehidupannya sehari-hari dan tidak akan terpengaruh oleh arus kemerosotan moral yang terjadi dalam masyarakat serta dapat mempertahankan ketenangan jiwa. 27 27 Zakiah daradjat, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: PT Bulan Bintang, 1970, h. 146

BAB III GAMBARAN UMUM ORGANISASI PEMUDA PENGAJIAN

MIFTAHUL JANAH

A. Sejarah Organisasi Pemuda Pengajian miftahul Jannah

Pemuda pengajian miftahul jannah adalah sebuah organisasi kepemudaan yang berada di wilayah Kampung Jati Rt. 01-Rw. 03, Desa Parung, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor. Dasar dibentuknya organisasi ini adalah untuk mempersatukan para pemuda Islam di wilayah tersebut, agar kegiatan para pemuda dapat terorganisir dengan baik, kegiatan keagamaan maupun kegiatan yang bersifat umum. 1 Awal mula berdirinya organisasi ini didasari pada kekhawatiran para orang tua dan para tokoh masyarakat setempat akan generasi muda, terutama generasi muda Islam, di mana saat ini generasi muda Islam sudah mulai kehilangan arah dan kehilangan identitas diri mereka. Awal mula berdirinya Organisasi Pemuda Pengajian Miftahul Jannah yaitu pada hari sabtu malam minggu, tanggal 2 Mei 1998 di Majlis Taklim Miftahul Jannah. Pelopor berdirinya pengajian tersebut adalah para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta pengurus lingkungan Rt. 01 Rw. 03. Para pelopor-pelopor tersebut diantaranya UstadzMulyadi Abdullah Alm, Ustadz Mad Arief, H. Cecep S., H. Napin, Bapak Sanudin Ketua RT. 01, Bapak H. Hadi Ketua RW. 03, Bapak Yayat R, alm, Bapak 1 Bapak.Samudi, KetuaPemuda. WawancaraPribadi, Parung, 05 Oktober 2012 34 Hadi S, alm, Bapak Soedarno, Bapak Samsudin, Bapak Edi Jaelani, Bapak Atin, Saudara Syarifudin, Saudara Hendra, Saudara Rahmat Purnomosidi, Saudara Aryu Apendi, Saudara Andriansyah, Saudari Ari Kartika, saudari Nina, SaudariLilis, Saudari Wawat serta masih banyak para tokoh masyarakat dan tokoh pemuda yang ada di wilayah Rt. 01 tersebut. Pada hari itu juga dibentuk kepengurusan pengajian untuk pertama kalinya. Dalam pemilihan kepengurusan, terpilih BapakYayat R., alm sebagai ketua Pemuda yang menaungi seluruh kepengurusan kepemudaan di Wilayah Rt. 01-Rw. 03. Sedangkan ketua Pengajian yaitu saudara Syarifudin resmi dipilih oleh sebagian besar jamaah yang hadir pada hari itu. Dalam perjalanannya, Pemuda Pengajian Miftahul Jannah kerap dilanda masalah yang berakibat terhambatnya kegiatan-kegiatan di dalam organisasi ini. Mengatasi hal tersebut agar tidak terus-menerus terjadi yang apa akhirnya mengorbankan kepentingan bersama, maka para tokoh masyarakat dan juga para pembina kerap melakukan pembaharuan- pembaharuan baik dari segi kegiatan maupun kepengurusan. Pergantian kepengurusan terjadi beberapa kali meskipun masa jabatan pengurus belum berakhir. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi masalah yang menyebabkan keterpurukan organisasi ini. Pergantian kepengurusan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Periode pertama Saudara Syarifudin 02 Mei 1998 – 22 November 1998; mengundurkan diri alasan pekerjaan.