BAB II PARTAI POLITIK PPP
A. Sejarah dan Pimpinan Partai Politik
Pada pemilihan umum pemilu tiga periode belakangan ini, cukup banyaknya partai politik di Indonesia yang ikut serta. Masing-masing partai
memiliki asas dan tujuan yang berbeda. Salah satu partai yang ikut bersaing dalam pemilu ini adalah Partai Persatuan Pembangunan PPP yang asas dan tujuannya
berdasarkan agama Islam. Partai Persatuan Pembangunan PPP adalah partai politik yang
merupakan fusi Partai Nahdatul Ulama NU, Partai Muslim Indonesia Parmusi, Partai Serikat Islam Indonesia PSII dan Partai Islam Persatuan Tarbiyah
Islamiyah Perti. PPP dan semua partai yang berfusi ini berasaskan Islam, berlambang ka’bah, berwawasan nasional, berorientasi keumatan, kerakyatan dan
keadilan, serta berupaya untuk mengembangkan tatanan budaya dan prilaku politik Islami dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI.
Perjalanan partai politik Islam di Indonesia termasuk PPP, banyak dipengaruhi oleh tokoh-tokoh agama yang berbasiskan pondok pesantren. Hal ini
disebabkan oleh keberadaan pondok pesantren sudah ada sebelum adanya partai politik yang telah memberikan warna di segala bidang bagi masyarakat Indonesia
dan jumlahnya cukup banyak serta tersebar di seluruh pelosok nusantara. Kemudian setelah partai politik berdiri, maka keberadaan pondok pesantren ini
selalu membayangi partai politik terutama yang berasakan Islam. Untuk lebih
jelasnya penulis akan membahas tentang partai politik secara terminologi dan istilah dalam pengertian khusus dan umum.
Partai politik terdiri dari kata partai dan politik, masing-masingnya memiliki pengertian yang berbeda dan menjadi satu dalam istilah partai politik.
Partai adalah perkumpulan segolongan orang yang seasas, sehaluan dan setujuan dalam politik.
6
Perkataan politik berasal dari bahasa Yunani dan diambil alih oleh banyak bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Pada jaman klasik Yunani, negara atau lebih
tepat negara-kota disebut ”polis”. Plato ±347 SM menamakan bukunya tentang soal-soal kenegaraan politeia dan muridnya bernama Aristoteles ±322 SM
menyebut karangannya tentang soal-soal kenegaraan politikon. Pada umumnya politik mencangkup beraneka macam kegiatan dalam suatu sistem masyarakat
yang terorganisasikan terutama negara, yang menyangkut pengambilan keputusan baik mengenai tujuan-tujuan sistem itu sendiri maupun mengenai
pelaksanaannya.
7
Terbentuknya partai politik berangkat dari anggapan bahwa dengan membentuk sebuah wadah organisasi dapat menyatukan orang-orang yang
mempunyai pikiran serupa sehingga pikiran dan orientasi mereka bisa dikonsolidasikan. Dengan organisasi ini pengaruh mereka bisa lebih besar dalam
pembuatan dan pelaksanaan keputusan. Partai politik adalah organisasi
politik yang menjalani
ideologi tertentu
atau dibentuk dengan tujuan khusus. Secara umum dapat dikatakan bahwa partai politik adalah suatu kelompok terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai
6
Marbun, Kamus Politik, Edisi Revisi Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2007, h. 361.
7
Ibib., h. 396-397.
orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik biasanya dengan
cara konstitusional untuk melaksanakan programnya.
8
Dalam hal ini ada beberapa definisi sebagai berikut:
Menurut Carl J. Friedrich, ”Partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau
mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya dan berdasarkan penguasaan ini memberikan kepada anggota
partainya kemanfaatan yang bersifat idiil maupun materil.” Menurut R.H. Soltau, ”Partai politik adalah sekelompok warga negara yang sedikit
banyak terorganisir, yang bertindak sebagai suatu kesatuan politik dan dengan memanfaatkan kekuasaannya untuk memilih bertujuan menguasai
pemerintahan dan melaksanakan kebijaksanaaan umum mereka.”
9
Partai Persatuan Pembangunan PPP kabupaten Bogor, merupakan penggabungan kegiatan politik dari partai-partai Islam yaitu: a. Partai Nahdatul
Ulam NU, b. Partai Muslim Indonesia Parmusi, c. Partai Serikat Islam Indonesia PSII dan d. Partai Islam Perti. Dalam deklarasinya disebutkan bahwa
keempat partai Islam yaitu NU, Parmusi, PSII dan Perti, yang sampai sekarang ini tergabung dalam bentuk konfederasi kelompok persatuan pembangunan dalam
rapat presidium, badan pekerja dan pimpinan fraksi telah seia sekata untuk memfusikan politik dalam suatu partai politik yang bernama Partai Persatuan
Pembangunan.
8
Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, Edisi Revisi Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008, h. 403-404.
9
Ibid., h. 404.
Dalam hal ini penulis akan membicarakan tentang PPP kabupaten Bogor. Khususnya hasil wawancara dengan ketua DPC PPP kabupaten Bogor 2003-2006
dan 2006-20011 yang sekarang telah menjabat atau menjadi Bupati terpilih kabupaten Bogor untuk 2008-20013 yaitu Drs. H Rachmat Yasin, MM. adalah
putra dari H. M. Yasin Almarhum, salah satu tokoh PPP kabupaten Bogor. Drs. H Rachmat Yasin, MM. dilahirkan di Bogor pada tanggal 4
Nopember 1963, beristrikan Hj. Elly Halimah dan dikaruniai tiga orang putri: 1 Amira Eka Pratiwi, 2 Salma Isna Ramadhani, dan 3 Naura Tri Kamila.
Pendidikan Drs. H Rachmat Yasin, MM. dimulai dari sekolah Dasar Negri Sindangbarang 1, Bogor 1975, Sekolah Menengah Pertama SMP Negri 4
Bogor 1979, Sekolah Menengah Atas SMA Negri 2 Bogor 1982, Sarjana Fakultas Ilmu Politik Universitas Nasional, Jakarta 1988, dan Program Magister
Manajemen, Sekolah Paska Sarjana Universitas Satyagama, Jakarta 2001. Karir politik Drs. H Rachmat Yasin, MM. dimulai dengan menjadi
anggota PPP. Jabatan yang pernah diembannya dalam partai politik, antara lain: Wakil Sekretaris DPC PPP kabupaten Bogor, periode 1990-1995. selanjutnya
memangku jabatan Sekretaris pada DPC PPP kabupaten Bogor selama dua periode. Yaitu periode tahun 1995-2000 dan periode 2000-2003. Kemudian posisi
puncak pada DPC PPP kabupaten Bogor pun diraihnya, dimana ia dipercaya menjadi ketua selama dua periode. Yaitu periode tahun 2003-2006 serta periode
tahun 2006-2011. Adapun jabatan politis diluar kepartaian, adalah: Anggota DPRD
kabupaten Bogor Tahun 1997-1999, Ketua Komisi C DPRD kabupaten Bogor Tahun 1999-2004, Ketua Panitia Anggaran DPRD kabupaten Bogor Tahun
37
1999-2004, Ketua DPRD kabupaten Bogor Tahun 2004-2009, dan Ketua Panitia Anggaran DPRD kabupaten Bogor Tahun 2004-2009.
Dalam pilkada kabupaten Bogor tahun 2008, melalui Pemilu BupatiWakil Bupati secara langsung Drs. H Rachmat Yasin, MM. terpilih menjadi Bupati
Bogor untuk masa jabatan 2008-2013.
10
B. Tujuan Partai Politik