Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Relasi antara Partai Persatuan Pembangunan PPP dengan Pondok Pesantren Daruttafsir sudah terjalin cukup lama dan semakin erat sejak reformasi. Bentuk relasi di antara mereka terlihat melalui banyak sekali kegiatan baik di partai maupun di pesantren. Kegiatan pada partai politik yang memperlihatkan relasinya seperti para pimpinan pesantren sebagai tim sukses dalam pemilihan sehingga melibatkan semua masyarakat pesantren dan sekitarnya dalam pemilihan tersebut. Kegiatan relasi yang terlihat di pesantren adalah pada acara besar agama Islam dan acara besar pondok pesantren. Namun demikian berdasarkan penelitian pendahuluan, yang menjadi dasar dalam relasi antara PPP dengan pondok pesantren Daruttafsir adalah hubungan kekeluargaan, persamaan pandangan, saling membutuhkan dan menguntungkan dan sosial ekonomi. PPP adalah salah satu partai yang berasaskan Islam yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat madani yang adil, makmur, sejahtera lahir batin dan demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila di bawah Ridho Allah SWT. PPP di kabupaten Bogor adalah partai politik yang memiliki kader-kader yang di dominasi oleh cendikiawan- cendikiawan muda, tapi bukan berarti juga mengenyampingkan kader-kader senior atau kader-kader tua. Kader-kader muda sebagian besar memiliki latar belakang pesantren atau setidaknya memiliki hubungan yang baik dengan pesantren. PPP sama halnya dengan partai politik lain, dalam kehidupannya berusaha mencari massa melalui pondok pesantren yang juga berbasiskan agama Islam. Dalam hal ini pesantren sering dijadikan alat pada saat pemilihan. Untuk itu perlu ditinjau lebih dalam apa yang menjadi peran dari pesantren dan apa yang diinginkan oleh partai politik. Relasi politik yang dilakukan oleh partai-partai politik di tingkat daerah umumnya bertujuan untuk mendapat dukungan dalam pemilihan kepala daerah. Relasi ini biasanya disesuaikan dengan kultur masyarakat setempat. Seperti halnya di kabupaten Bogor yang daerahnya memiliki banyak pesantren, maka partai politik yang umumnya menjalin relasi dengan masyarakat adalah partai- partai politik Islam. Pemerintahan Kabupaten Bogor adalah pemerintahan yang berada di tingkat II di Propinsi Jawa Barat dengan jumlah penduduk sekitar 2.414.000 jiwa. Umumnya masyarakat kabupaten Bogor beragama Islam, sehingga sangat tepat bagi partai politik yang berazaskan Islam seperti PPP untuk menjalin relasi dengan masyarakat Bogor. Relasi ini dijalin melalui pondok pesantren yang berada di kabupaten Bogor, salah satunya adalah Pondok Pesantren Daruttafsir. Pondok Pesantren Daruttafsir adalah salah satu pondok pesantren besar di kabupaten Bogor dan keberadaannya sangat di terima oleh masyarakat. Pesantren ini sebenarnya mengemban beberapa peran, utamanya adalah sebagai lembaga pendidikan. Jika ada lembaga pendidikan Islam yang sekaligus juga memainkan peran sebagai lembaga keagamaan, keilmuan, kepelatihan, pengembangan masyarakat dan sekaligus menjadi simpul budaya, maka itulah pondok pesantren. Biasanya peran-peran tersebut tidak langsung terbentuk, melainkan melalui tahap demi tahap. 1 Dalam melaksanakan perannya, pesantren biasanya dipimpin oleh para Kiai. Para kiai ini umumnya memiliki kelebihan yang dipandang sebagai kharismatik atau keramat yang bersumber dari bakat yang dianugrahkan. Karena hal ini pesantren dengan para pimpinannya menjadi panutan bagi masyarakat sekitarnya. Hal ini biasanya yang dimanfaatkan oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah dan partai politik untuk merauk massa yang besar. Pada kurun waktu mendatang akan menjadi tren kecenderungan transformasi, baik di bidang sosial, pendidikan, ekonomi dan juga politik, di mana pesantren dianggap sebagai kawah candradimuka dalam transformasi tersebut. Banyak program pembangunan yang diuapayakan masuk ke pesantren, atau diintroduksi ke masyarakat lewat legitimasi kiai agar program tersebut sukses sesuai dengan tujuan pembangunan. Terlepas dari tendensi politik, upaya pemerintah atau partai politik di atas mau tidak mau telah memposisikan pesantren ke tempat yang menguntungkan. Hal demikian tentu saja berdampak baik buat kaum santri. Secara paedagogis maupun politis, kaum santri sangat potensial dijadikan pionir pembangunan. 2 Namun anehnya, banyak pihak termasuk pemerintah dan partai politik, masih memiliki persepsi parsial tentang pesantren. Kecuali pada saat tertentu seperti menjelang pemilu atau butuh dukungan terhadap suatu proyek, pesantren 1 M. Dian Nafi dkk, Praksi Pembelajaran Pesantren Yogyakarta, Instite for Training and Developmen ITD, Forum Pesantren, Yayasan Selasih, 2007, h. 19. 2 Abdul Wahid Zaini, Moralitas Pendidikan Pesantren Yogyakarta: Lembaga Kajian dan Pembangunan Sumber Daya Manusia, 1996, h. 3. hanya dianggap sebagai lembaga pendidikan an sich. Padahal kenyataan sejarah menunjukan, bahwa sejak awal berdirinya pesantren merupakan lembaga transformasi nilai yang bertugas untuk membentuk mental spiritual santri dalam segala bidang kehidupan. 3 Masyarakat dan pesantren tidak ubahnya dua sisi mata uang. Masing- masing saling bergantungan dan pengaruh mempengaruhi. Keberadaan dan situasi masyarakat akan mempengaruhi sistem program di pesantren. Program di pesantren juga dapat menentukan model budaya masyarakat. Sementara itu, mekanisme pembinaan di pesantren sedikit banyak dipengaruhi oleh performace kiai. Dalam keadaan demikian, peran kiai terhadap perubahan sistem nilai masyarakat demikian besar. Kiai bahkan punya potensi untuk membolak-balik nilai baku yang telah berkembang sebelumnya. 4 Dengan kondisi hubungan antara pesantren dan masyarakat di atas, maka hal inilah yang dimanfaatkan oleh partai politik. Di mana partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggtanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama. Tujuan dari partai ini adalah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik dengan cara konstitusional untuk melakukan kebijaksanaan-kebijaksanaan mereka. 5 Untuk mencapai tujannya, partai politik membutuhkan dukungan dalam pemilihan umum PEMILU dan pemilihan kepala daerah PILKADA. Berbagai pendekatan dilakukan oleh partai politik, salah satunya menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga sosial termasuk pesantren. 3 Ibid., h. 4. 4 Ibid., h. 5. 5 Miriam Budiardjo, Edisi Revisi, Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008, h. 403-404. Saat ini daerah sedang gencar-gencarnya melakukan pilkada, berbagai partai politik mencoba mencari dukungan ke berbagai pihak. Partai politik PPP berusaha mencari dukungan dengan menjalin hubungan baik atau relasi dengan Pondok Pesantren Daruttafsir yang berada di Bogor Jawa Barat. Bertitik tolak atas pemikiran dan keadaan di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui relasi politik masyarakat kabupaten Bogor khususnya pimpinan Pondok Pesantren Daruttafsir dan pimpinan Partai Persatuan Pembangunan dalam pelaksanaan pilkada 2008 Partai Persatuan Pembangunan memiliki calon Bupati untuk menjadi seorang pemimpin Islam di pemerintahan kabupaten Bogor Jawa Barat.

B. Batasan dan Rumusan Masalah