Tujuan dan Kegiatan Pondok Pesantren

Manajemen Pondok Pesantren Nasional, Pengembangan Kurikulum Nasional, Bahasa Arab Internasional, Pembina Pondok Pesantren Andalan Keterampilan. 29

C. Tujuan dan Kegiatan Pondok Pesantren

Tujuan pendidikan merupakan bagian terpadu dari faktor-faktor pendidikan dan kunci keberhasilan pendidikan, di samping faktor-faktor lainnya yang terkait: pendidik, peserta didik, alat pendidik dan lingkungan pendidikan. Keberadaan empat faktor ini tidak ada artinya bila tidak diarahkan oleh suatu tujuan. Tak ayal lagi bahwa tujuan menempati posisi yang amat penting dalam proses pendidikan sehingga materi, metode dan alat pengajaran selalu disesuaikan dengan tujuan. Tujuan yang tidak jelas akan mengaburkan seluruh aspek tersebut. 30 Supaya tidak terjadi pengaburan aspek dari tujuan tersebut, maka pondok pesantren Daruttafsir memberikan layanan pendidikan kepada umat, yang sesuai dengan ajaran agama Islam secara optimal dan ideal. Sehingga umat mampu menjadi pelaku segala pembaharuan dan kemajuan, serta berupaya menjembatani perbedaan-perbedaan paham fiqhiyah melalui pendekatan keilmuan dan lainnya. Diharapkan akan terwujud ukuah Islamiah secara harmonis. Untuk lebih jelasnya lagi tujuan dari pesantren ini penulis akan menguraikannya sebagaimana pesantren sebuah lembaga pendidikan mempunyai tujuan yang dirumuskan dengan jelas sebagai acuan program-program pendidikan yang diselenggarakannya. Tujuan utama pesantren adalah untuk mencapai hikmat atau wisdom kebijaksanaan berdasarkan pada ajaran Islam yang dimaksudkan 29 Wawancara Penulis dengan Pimpinan Pondok Pesantren Daruttafsir. K.H. Nu’man Istichori. Bogor, tanggal 08 Juni 2009. 30 Qomar, Pesantren, Dari Transformasi Metodologi, h. 3. untuk meningkatkan pemahaman tentang arti kehidupan serta realisasi dari peran- peran dan tanggung jawab sosial. Setiap santri diharapkan menjadi orang yang wise bijaksana dalam menyikapi kehidupan ini. Dalam bahasa pesantren, wise bisa dicapai ketika santri menjadi seorang yang alim, shalih dan nasyir al-ilm. Hal itu dapat dipahami dari rumusan tujuan pendidikan pada masing- masing pondok pesantren. Secara spesifik, beberapa pesantren yang tergabung dalam Forum Pesantren merumuskan beragam tujuan pendidikannya, yang dapat diklasifikasikan kedalam tiga kelompok, yaitu pembentukan akhlak atau kepribadian, penguatan kompetensi santri dan penyebaran ilmu. 31 Dengan menyandarkan diri kepada Allah SWT, para kiai pesantren memulai pendidikan pesantrennya dengan modal niat ikhlas dakwah untuk menegakkan kalimat-Nya, didukung dengan sarana prasarana sederhana dan terbatas. Inilah ciri pesantren, tidak tergantung kepada sponsor dalam melaksanakan visi dan misinya. Memang sering kita jumpai dalam jumlah kecil pesantren tradisional dengan sarana prasarana yang megah, namun para kiai dan santrinya tetap mencerminkan prilaku-prilaku kesederhanaan. Akan tetapi sebagian besar pesantren tradisional tampil dengan sarana dan prasarana sederhana. Keterbatasan sarana dan prasarana ini, ternyata tidak menyurutkan para kiai dan santri untuk melaksanakan program-program pesantren yang telah dicanangkan. Mereka seakan sepakat bahwa pesantren adalah tempat untuk melatih diri riyadloh dengan penuh keprihatinan. Yang penting semua itu tidak menghalangi mereka menuntut ilmu. 31 Dian Nafi dkk, Praksis Pembelajaran Pesantren Yogyakarta, Instite for Training and Development ITD, Forum Pesantren, Yayasan Selasih, 2007, h. 49-50. Relevan dengan jiwa kesadaran di atas, maka tujuan pendidikan pesantren adalah menciptakan dan mengembangkan kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, mencintai ilmu, bermanfaat bagi masyarakat, sebagai pelayan masyarakat, mandiri, bebas dan teguh dalam kepribadian, menyebarkan agama atau menegakkan agama Islam dan kejayaan umat Islam di tengah-tengah masyarakat Ijjul Islam wal Muslimin. 32 Pondok Pesantren Daruttafsir memiliki kegiatan banyak, pendidikan, dakwah, ekonomi, sosial kemasyarakatan dan sosial politik. Kegiatan pondok itu ada yang sifatnya edukatif kemudian ada dakwah keluar. Kemudian ada juga yang sifatnya ekonomi ada juga sifatnya sosial kemasyarakatan. Dalam perkembangan sosial politik, karena kita sebagai lembaga pendidikan dapat membantu masyarakat kabupaten Bogor untuk mencari pigur kepemimpinan yang bisa di terima oleh umat melalui sistem pilkada yang dilakukan oleh pemerintah, karena itu merupakan suatu kebutuhan bagi masyarakat kabupaten Bogor untuk mencari kepemimpinan yang relevan dengan masyarakat dan Pondok Pesantren Daruttafsir, yaitu pigur Drs. H Rachmat Yasin, MM. Pondok Pesantren Daruttafsir tidak berpolitik dan juga tidak di tempatkan di dalam partai politik, kecuali orang-orangnya yang ikut berpolitik sebagai pengurus, sebagai simpatisan dan ada juga sebagai pengamat. Jadi pondok pesantren tidak di posisikan dan tidak memposisikan dalam salah satu parpol, karena pondok pesantren bukanlah sarana atau alat untuk melakukan politik 32 Mastuki dkk, Manajemen Pondok Pesantren Jakarta: Diva Pustaka, 2005, h. 92-93. praktis. Akan tetapi pondok pesantren adalah tempat pengajaran pendidikan untuk pengembangan dakwah dan pembinaan umat. 33

D. Fungsi dan Peranan Pondok Pesantren