Kejelasan Staf Pegawai PENYAJIAN DATA

79 NIP. 19891114 200912 2 001 Supir : Tomy Surya Pradita Tim ini disusun beranggotakan pegawai dari setiap seksi yang ada di Kantor Pertanahan Kota Binjai. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan program LARASITA dan setiap seksi yang ada pada kantor ini saling berhubungan satu sama lain. Selain melakukan sosialisasi kepada pihak pelaksana, pihak Kantor Pertanahan juga melakukan sosialisasi kepada instansi terkait. Hal ini senada dengan pernyataan Ibu Sakanti Yanotami, BSc yang menyatakan : “Ada sosialisasi kita lakukan kepada masyarakat. Pas kita sosialisasikan kita bilang, kepada yang ingin memohon hak alas atas tanah boleh mengurus dari kami dan kalau bertanya kita persilahkan. Selain itu kita juga kerjasama dengan camat atau lurah. Begitu keluar SK kita tentukan daerah-daerah mana yang akan kita kunjungi. Kita bilang larasita akan datang. Kita buat surat ke walikota dengan tembusannya ke camat dan lurah dengan melampirkan jadwalnya juga.” Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa sosialisasi tentang program larasita ini sudah dilakukan sesuai dengan instruksi BPN untuk mengoptimalkan kinerja larasita.

b. Kejelasan

Kejelasan akan informasi terkait program LARASITA yang sedang dilaksanakan merupakan salah satu hal yang penting. Untuk itu diperlukan pemahaman yang benar dan jelas dari setiap implementor terhadap program larasita ini. Dari hasil wawancara yang dilakukan terlihat bahwa pegawai yang Universitas Sumatera Utara 80 terlibat dalam tim pelaksana program LARASITA sudah memahami dengan baik program LARASITA ini. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara yang dilakukan ketika ditanyakan tentang LARASITA dengan Ibu Khoirun Nisak,SH,MH yang menyatakan : “Larasita itu sebenarnya kantor pertanahan berjalan bersama dengan petugas-petugas yang udah disiapkan, ditunjuk oleh kepala kantor dengan SK. Jadi kami ke lapangan ke tempat-tempat yang agak jauh dari kantor yang masyarakat tidak berkesempatan datang ke kantor. Jadi mobil larasita itu difungsikan sebagai kantor berjalan.” Sejalan dengan pernyataan tersebut, Ibu Elfazahra Suardi selaku staf pengukuran menyatakan : “larasita seperti kantor berjalan. Larasita itu kita adakan untuk menjangkau daerah-daerah terpencil, daerah yang jauh dari posisi kita di kantor untuk memudahkan masyarakat. Tetapi tidak ada bedanya dengan peraturan yang ada di kantor. Hanya larasita memudahkan masyarakat. Kalau pengerjaannya ada yang sebahagian di mobil, ada juga yang di kantor.” Pemahaman implementor terhadap program ini bisa juga dilihat dari pernyataan Ibu Sakanti Yanotami, BSc selaku petugas lapangan yang menyatakan : “Kalau larasita ini sebenarnya kantor pertanahan berjalan. Sama aja sebenarnya dengan kantor yang disini. Cuma untuk memudahkan masyarakat yang jauh-jauh jadi dibentuklah larasita ini dengan mobil berjalan. Istilahnya itu inovasi dari BPN supaya memudahkan masyarakat mengurus tanahnya. Memudahkannya itu dari segi waktu, biaya juga, birokrasi juga iya. Jadi pemangkasan birokrasi juga lewat larasita ini.” Universitas Sumatera Utara 81

c. Konsistensi

Diterapkannya program LARASITA ini merupakan salah satu cara untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Seperti semboyan dari program ini yaitu “Menjangkau yang tidak terjangkau”, pelaksanaanya sudah tepat dilakukan. Bahkan implementor memahami betul prosedur dan lama pengerjaan berkas yang masuk lewat program ini. Berdasarkan wawancara dengan Ibu Mufrida Lubis yang menyatakan : “Lama Layanan dalam pelaksanaannya tergantung layanan yang dilalui. Kalau dia cek bersih satu hari siap. Semua sesuai dengan SOP lah. Untuk balik nama sekian hari. Semua ada SOP nya. Sama halnya dengan pendapat informan lainnya yang menyatakan bahwa pengerjaan dari program ini sesuai dengan SOP yang berlaku, mengingat program ini memiliki target yang harus dipenuhi setiap tahunnya. Untuk mencapai target yang telah ditentukan tersebut tidaklah mudah. Karena dalam seminggu bisa jadi masyarakat tidak ada yang mengurus berkas lewat program larasita. Selain itu, pemulangan berkas yang tidak lengkap juga menjadi penghambat untuk diprosesnya berkas secepat mungkin. Padahal di map telah terlampir persyaratan yang dibutuhkan dan masyarakat juga dapat bertanya secara langsung kepada pegawai yang sedang bertugas.

IV.3.2 Sumber daya

Sumber daya yang ingin diteliti dalam penelitian ini terdiri dari staf pegawai, fasilitas, wewenang. Universitas Sumatera Utara 82

a. Staf Pegawai

Untuk jumlah pegawai di kantor pertanahan kota Binjai berjumlah 39 orang diluar tenaga honorer. Jumlah ini berpengaruh pada pembentukan tim pelaksana LARASITA. Karena pembentukan tim disesuaikan dengan jumlah pegawai yang ada dan tipe kantor. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu informan. Jikalau dilihat dari target yang ingin dicapai pada tahun 2014 sebanyak 200 bidang dengan jumlah tim sembilan orang yang terlibat tidaklah sebanding. Saat ditanyakan mengenai sumber daya manusia yang terlibat, Ibu Khoirun Nisak, SH,Mh menyatakan : “Untuk dari sumber daya manusia sebenarnya sudah sesuai lah. Juru ukur ada segitu, ya segitu dipakai. Jadi kita ambil satu dari tiap seksi supaya tidak mengganggu pekerjaan di kantor. Tapi kalau untuk sumber daya juru ukur sebenarnya kita kurang dibanding dengan lahan yang mau diukur. Tapi kita memanfaatkan yang dan mencukupkan semua yang ada. Sudah sesuai lah untuk sumber daya yang ada.” Pernyataan ini juga didukung dengan pernyataan Bapak Drs. Rasmon Sinamo ketika ditanyai hal yang sama yang menyatakan : “Untuk pelaksanaan larasita ini, tenaga staf untuk pengukuran yang kurang. Bisa dikatakan kekurangan personil tapi kita berdayakan yang ada.” Disisi lain ada juga yang menyatakan bahwa dengan jumlah tim yang terdiri dari sembilan orang sudah memadai. Seperti Ibu Sakanti Yanotami, BSc yang menyatakan : Universitas Sumatera Utara 83 “Sumber daya sudah memadailah, masih bisa dihandel. Soalnya dibilang kurang, semua merasa kekurangan pegawai. Cuman itu udah instruksi dari pimpinan di pusat bahwa kita harus memberdayakan tenaga pegawai yang ada di kantor masing-masing. Setiap kantor berbeda jumlah pegawainya. Banyak pegawainya yah banyak tim larasitanya. Kalau sedikit ya sedikit lah.” Namun dari segi kualitas sumber daya yang akan sudah memadai dan cukup baik. karena pegawai yang terlibat dalam pelaksanaan program ini sudah menguasai bidangnya masing-masing dan sesuai dengan kemampuannya. Seperti bidang pengukuran, tugas dan fungsinya pada pelaksanaan program larasita yaitu pengukuran bidang tanah.

b. Fasilitas