35 d
Hak Pakai 2. Hak atas tanah derivatif atau sekunder
Adalah hak atas tanah yang tidak langsung bersumber kepada hak bangsa Indonesia dan diberikan pemilik tanah dengan cara memperolehnya melalui
perjanjian pemberian hak antara pemilik tanah dan calo pemegang hak yang bersangkutan. Hak atas tanah yang termasuk dalam hal ini, yaitu :
a Hak Guna Bangunan
b Hak Pakai
c Hak Sewa
d Hak Usaha Bagi Hasil
e Hak Gadai
f Hak Menumpang
Jadi, dapat disimpulkan bahwa hak atas tanah adalah hak yang dimiliki oleh seseorang untuk memanfaatkan dan mengelola tanah yang dimilikinya atau hak
menguasai.
1.6.3.2. Pendaftaran Tanah
Pendaftaran berasal dari kata cadastre bahasa Belanda kadaster suatu istilah teknis untuk suatu record rekaman menunjuk kepada luas, nilai dan
kemilikan misalnya atas sebidang tanah. Kata ini berasal dari bahasa latin “capitastrum” yang berarti suatu register atau capita atau unit yang diperbuat
untuk pajak tanah Romawi Capotatio Terreus Anshari, 2007 : 24.
Universitas Sumatera Utara
36 Pendaftaran tanah merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri atas
Tehupeiory, 2012 : 6-7 : 1. Pengumpulan, pengolahan,penyimpanan, dan penyajian data fisik bidang-
bidang tanah tertentu; 2. Pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan penyajian data yuridis tertentu;
3. Penerbitan surat tanda bukti haknya; dan 4. Pencatatan perubahan-perubahan pada data fisik dan data yuridis yang terjadi
kemudian. Pendaftaran tanah dikatakan sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan
secara terus-menerus dan teratur, berupa pengumpulan keterangan-keterangan tertentu mengenai tanah-tanah tertentu, yang ada di wilayah-wilayah tertentu
dengan tujuan tertentu untuk kemudian diprosesdiolah, disimpan, dan disajikan dalam rangka memenuhi tujuan diselenggarakan pendaftaran tanah tersebut.
1.6.3.3. Tujuan Pendaftaran Tanah
Kegiatan pendaftaran tanah mempunyai tujuan, yaitu untuk menjamin kepastian hukum dan kepastian hak atas tanah. Hal ini dilakukan bagi kepentingan
pemegang hak atas tanah, agar dengan mudah dapat membuktikan bahwa dialah yang berhak atas suatu bidang tanah tertentu, melalui pemberian Sertifikat Hak
Atas Tanah.
Universitas Sumatera Utara
37 Selanjutnya, bagi pihak-pihak yang berkepentingan calon pembelicalon
kreditur agar mereka dengan mudah memperoleh keterangan yang diperlukan. Dengan dinyatakan data fisik dan data yuridis yang disajikan di Kantor
Pertanahan yang berlaku terbuka bagi umum dimana keterangan diberikan dalam bentuk Surat Keterangan Pendaftaran Tanah SKPT.
Kepastian hukum yang dimaksud dalam kegiatan pendaftaran tanah di atas antara lain :
1. Kepastian hukum mengenai orang atau badan yang menjadi pemegang hak Subjek hak ;
2. Kepastian hukum mengenai lokasi, batas, serta luas suatu bidang tanah hak Subjek Hak ; dan
3. Kepastian hukum mengenai haknya. Melihat pendaftaran tanah ditinjau dari tujuannya dapat dikatakan sebagai
berikut : 1. Fiscal cadastre, yaitu pendaftaran tanah dalam rangka pemungutan pajak tanah
Contoh : Pajak Bumi atau Landrente, Verponding Indonesia, Verponding Eropa, IPEDA, PBB.
2. Legal cadastre atau rechts kadaster, yaitu pendaftaran tanah dalam rangka menjamin kepastian hukum dan kepastian hak atas tanah.
Adapun kepastian hukum yang dijamin itu meliputi kepastian mengenai :
Universitas Sumatera Utara
38 a. Letak, batas, dan luas tanah;
b. Status tanah dan orang yang berhak atas tanah; dan c. Pemberian surat berupa sertifikat.
I.6.3.4. Asas Pendaftaran Tanah