Kependudukan Iklim Pelaksanaan Wawancara

52

b. Kependudukan

Pada tahun 2009 jumlah penduduk Kota Binjai berjumlah 252.652 jiwa yang terdiri dari 125.365 laki-laki dan 127.287 perempuan dengan kepadatan 2.800 jiwakm2 dan rata - rata 4,24 jiwa per rumah tangga. Dari kecamatan yang terdapat di Kota Binjai, Binjai Selatan mempunyai wilayah yang paling luas sebesar 29,96 km2, sedangkan wilayah terkecil adalah kecamatan Binjai Timur. Jumlah penduduk terbanyak diKecamatan Binjai Utara yaitu sebanyak 72.417 jiwa sedangkan jumlah penduduk paling sedikit di Binjai terdapat di Kecamatan Binjai Kota sebanyak 37.700 jiwa. Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Kota Binjai Tahun 2009 No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah 1. Binjai Selatan 23.142 22.993 46.135 2. Binjai Kota 18.831 18.869 37.700 3. Binjai Timur 26.925 26.867 53.792 4. Binjai Utara 36.125 36.292 72.417 5. Binjai Barat 20.342 22.266 42.608 Total 125.365 127.287 252.652 Sumber : BPS Kota Binjai Universitas Sumatera Utara 53

c. Iklim

Kota Binjai adalah daerah yang beriklim tropis dengan 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Di Kecamatan Binjai Selatan curah hujan cukup besar dibanding dengan kecamatan lainnya di Kota Binjai yaitu 214 mm14 hari hujan, diikuti dengan Kecamatan Binjai Barat 207 mm8 hari hujan .

d. Agama

Jumlah rumah ibadah pada tahun 2000 di Kota Binjai tercatat sebanyak 343 buah yang terdiri dari 112 masjid, 33 buah mushalla dan 165 langgar, 22 buah gereja, 2 buah pura dan 9 vihara.

III. 1. 3 Visi dan Misi Kota Binjai

a Visi Pembangunan Kota Binjai Tahun 2010 - 2015 : Menuju Kota Binjai Idaman yang dinamis, berdaya saing dan nyaman dalam kebersamaan b Misi Pembangunan Kota Binjai Tahun 2010-2015 adalah: 1. Membangun Kota Binjai Idaman yang dinamis dan Berdaya Saing 2. Membangun dan Meningkatkan Infrastruktur Perekonomian 3. Membangun Masyarakat Sehat,Cerdas dan Berbudaya Universitas Sumatera Utara 54 4. Peningkatan Pelayanan Publik yang berkualitas 5. Membangun dan Membina Kerukunan Hidup Beragama III. 2 Gambaran Umum Kantor Pertanahan Kota Binjai III.2.1 Sejarah Singkat Kantor Pertanahan Kota Binjai Kantor pertanahan dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden No. 26 tahun 1988. Sebelum badan ini terbentuk dahulu bernama Direktorat Jenderal Agraria dan bertanggung jawab kepada Menteri Dalam Negeri. Setelah keluarnya Keputusan Presiden No. 10 tahun 2006, Badan Pertanahan Nasional menjadi Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia BPN-RI. BPN-RI adalah lembaga non departemen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan tugas utamanya adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang pertanahan. Kantor pertanahan kota Binjai dahulu bernama Kantor Agraria Binjai dan berada di bawah walikota Binjai. Setelah adanya keputusan kepala BPN No. 1 tahun 1989 dan Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional No.4 Tahun 2006 tentang organisasi dan tata kerja kantor wilayah Badan Pertanahan di KabupatenKota maka Kantor Agraria Binjai berubah menjadi Kantor Pertanahan Kota Binjai yang beralamat di Jalan Samanhudi No.14 Binjai. Kantor Pertanahan Kota Binjai adalah Kantor Pertanahan di daerah Tingkat II yang berada di bawah kantor wilayah Badan Pertanahan Provinsi Sumatera Utara karena sampai saat ini Kantor Pertanahan Kota Binjai bukan Universitas Sumatera Utara 55 merupakan lembaga pemerintah yang langsung bertanggung jawab ke pemerintah kota Binjai ke tingkat II seperti lembaga pemerintah lainnya. III.2.2 Visi dan Misi Kantor Pertanahan Kota Binjai a. Visi Mendasari tugas dan pokok fungsi BPN, di Kantor Pertanahan Kota Binjai. “Terselenggaranya pengelolaan pertanahan yang mampu mengembangkan kebijakan pertanahan unutk meningkatkan pemanfaatan dan penggunaan tanah secara adil, transparan dan produktif dengan mengutamakan hak-hak rakyat setempat, termasuk hak rakyat dan masyarakat dapat serta berdasarkan tata ruang wilayah yang serasi dan seimbang dalam rangka pemberdayaan ekonomu masyarakat dalam bingkai negara kesatuan republik Indonesia”. Kondisi yang ingin dicapai meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Makin kuatnya jaminan kepastian dan perlindungan hukum bagi para pemilik tanah atau kuasanya dengan tetap mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa. 2. Keberpihakan dan perlindungan hukum pada golongan ekonomi lemah. 3. Terciptanya iklim investasi yang semakin kondusif 4. Penguasaan tanah yang semakin adil menuju terwujudnya fungsi sosial hal atas tanah. Universitas Sumatera Utara 56 5. Penggunaan tanah yang memberikan manfaat yang optimal, lestari, serasi, dan seimbang dalam suatu sistem tata ruang yang menjamin kesejahteraan rakyat, pembangunan yang berkelanjutan dan keamanan sosial. 6. Unifikasi hukum pertanahan. 7. Tersedianya informasi pertanahan yang cepat, akurat, dan mutakhir. 8. Tersedianya infrastruktur pertanahan antara lain peta dasar pendaftaran tanah dan titik kerangka dasar kadasteral nasional yang memadai.

b. Misi

Berdasarkan visi serta kondisi yang ingin dicapai maka misi kantor pertanahan kota Binjai adalah : 1. Melaksanakan reformasi kebijakan dan peraturan perundang-undangan di bidang pertanahan. 2. Menyelesaikan sengketa di bidang pertanahan. 3. Meningkatkan kualitas pelayanan dan administrasi pertanahan. 4. Mengatur dan melaksanakan penataan dan pengendalian penguasaan, penggunaan pemanfaatan dan pemilikan tanah. 5. Menyelenggarakan penyediaan informasi pertanahan bagi keperluan masyarakat, pembangunan dan investasi. 6. Pengembangan dan penguatan kelembagaan pertanahan. Universitas Sumatera Utara 57 III.2.3 Makna Dan Arti Logo Badan Pertanahan Nasional Gambar 3.1 : Logo Badan Pertanahan Nasional Keterangan makna lambang Badan Pertanahan Nasional : Lambang Badan Pertanahan Nasional adalah bentuk suatu kesatuan gambar dan tulisan terdiri dari : • Gambar 4 empat butir padi melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan. Memaknai atau melambangkan 4 empat tujuan penataan pertanahan yang akan dan telah dilakukan BPN RI yaitu kemakmuran, keadilan, kesejahteraan sosial dan keberlanjutan. • Gambar lingkaran bumi melambangkan sumber penghidupan manusia. Melambangkan wadah atau area untuk berkarya bagi BPN RI yang berhubungan langsung dengan unsur-unsur yang ada didalam bumi yang meliputi tanah, air dan udara. • Gambar sumbu melambangkan poros keseimbangan. 3 tiga garis lintang dan 3 tiga garis bujur memaknai atau melambangkan pasal 33 ayat 3 UUD 1945 yang mendasari lahirnya Undang-Undang Pokok Agraria UUPA nomor 5 tahun 1960. Universitas Sumatera Utara 58 • Gambar 11 sebelas bidang grafis bumi memaknai atau melambangkan 11 sebelas agenda pertanahan yang akan dan telah dilakukan BPN RI. Bidang pada sisi sebelah kiri melambangkan bidang bumi yang berada diluar jangkauan wilayah kerja BPN RI. • Warna coklat melambangkan bumi, alam raya dan cerminan dapat dipercaya dan teguh. • Warna kuning emas melambangkan kehangatan, pencerahan, intelektual dan kemakmuran. • Warna abu-abu melambangkan kebijaksanaan, kedewasaan serta keseimbangan. III.2.4 Struktur Organisasi Struktur organisasi dari suatu instansi atau kantor adalah merupakan suatu landasan beroperasinya suatu instansi tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Adapun struktur organisasi kantor pertanahan kota Binjai dapat dilihat pada susunan tugas pokok dan fungsi sebagai berikut ini : Universitas Sumatera Utara 59 Universitas Sumatera Utara 60 Berdasarkan struktur organisasi Kantor Pertanahan Kota Binjai dapat dilihat bahwa untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya kantor Pertanahan Kota Binjai didukung oleh sumber daya manusia sebanyak 39 orang dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.2 Jumlah Pegawai Kantor Pertanahan Kota Binjai No. Jabatan Jumlah

1. Kepala Kantor

1 orang 2. Bendahara 1 orang 3. Sekretaris 1 orang . Kepala Bidang 6 orang 3. Kasubsi 10 orang 4. Tenaga Administrasi 14 orang 5. Petugas Lapangan 2orang 6. CPNS 3 orang 7. Pengelolaan aset milik Negara 1 orang Total 39 orang Sumber : Penelitian, 2014. III.2.5 Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pertanahan Nasional Adapun yang menjadi tugas dan fungsi dari Badan Pertanahan kota Binjai sesuai dengan bagiannya masing-masing yang diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia No. 4 tahun 2006 tentang organisasi dan tata kerja kantor wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan adalah : Universitas Sumatera Utara 61

1. Kepala Kantor

Tugasnya adalah : a. Memegang pimpinan umum dan pengawasan umum atas pengurusan Kantor Pertanahan Kota Binjai. b. Mengkoordinir tugas-tugas dan hubungan kerja antara kepala sub bagian dan kepala seksi. c. Mewakili dinas dengan pihak luar. d. Menandatangani surat keputusan dan sertifikat. e. Memberikan bimbingan dan pengarahan kepada semua pegawai yang berada di bawah pengawasan Badan Pertanahan Nasional.

2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Sub bagian tata usaha mempunyai dua sub bagian, yaitu : a. Kepala urusan umum dan kepegawaian, tugasnya melakukan urusan surat menyurat, kepegawaian, perlengkapan rumah tangga, sarana dan prasana, koordinasi pelayanan pertanahan serta pengolahan data dan informasi. b. Kepala urusan perencanaan dan keuangan, tugasnya menyiapkan rencana, program dan anggaran serta laporan akuntabilitas kinerja pemerintah, keuangan dan penyiapan bahan evaluasi. Universitas Sumatera Utara 62

3. Kepala Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan.

Seksi survey, pengukuran dan pemetaan mempunyai dua sub seksi yaitu : a. Sub Seksi Tematik dan Potensi Tanah, tugasnya menyiapkan survey, pemetaan, pemeliharaan, dan pengembangan pemetaan tematik, survey potensi tanah, pemeliharaan peralatan teknis komputerisasi dan pembinaan pejabat penilai tanah. b. Sub Seksi Pengukuran dan Pemetaan, tugasnya menyiapkan perapatan kerangka dasar orde 4, penetapan batas bidang tanah dan pengukuran bidang tanah, batas kawasanwilayah, kerjasama teknis survey berlisensi dan memelihara peta pendaftaran, daftar tanah peta bidang tanah, surat ukur, gambar ukur, dan daftar-daftar lainnya di bidang pengukuran.

4. Kepala Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah

Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah mempunyai empat sub seksi yaitu : 1. Sub Seksi Penetapan Hak Tanah, tugasnya menyiaplan pelaksanaan saran dan pertimbangan mengenai penetapan hak milik, hak guna bangun dan hak palai, perpanjangan jangka waktu, pembaharuan hak, perijinan hak atas tanah, penetapan atau rekomendasi perpanjangan jangka waktu pembayaran uang pemasukan atau pendaftaran hak tanah perorangan. Universitas Sumatera Utara 63 2. Sub Seksi Pengaturan Tanah Pemerintah, tugasnya menyiapkan pelaksanaan pemeriksaan, saran dan pertimbangan mengenai penetapan hak milik, hak guna bangun, hak pakai dan hak pengelolahan bagi instansi pemerintah, badan hukum pemerintah, perpanjangan jangka waktu, pembaharuan hak perijinan, peralihan hak atas tanah, rekomendasi pelepasan dan tukar menukar tanah pemerintah. 3. Sub Seksi Pendaftaran Hak Tanah, tugasnya menyiapkan pelaksanaan pendaftaran hak atas tanah, pengakuan dan penegasan konversi hak-hak lain, hak milik atas satuan rumah susun, tanah hak pengelolahan, tanah wakaf, data yuridis lainnya, data fisik bidang tanah, data komputerisasi pelayanan pertanahan serta memelihara daftar buku tanah, daftar nama, daftar hak atas tanah, dan warkah serta daftar lainnya di bidang pendaftaraan tanah. 4. Sub Seksi Peralihan, Pembebanan Hak dan PPAT, tugasnya menyiapkan pelaksanaan pendaftaran, peralihan, pembebanan hak atas tanah, pembebanan hak tanggungan dan bimbingan PPAT serta nama isian bidang pendaftaran tanah.

5. Kepala Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan

Seksi pengaturan dan penataan mempunyai dua sub yaitu : 1. Sub Seksi Penatagunaan Tanah Dan Kawasan Tertentu, tugasnya menyiapkan bahan menyusun rencana persediaan, peruntukan pemeliharaan dan penggunaan tanah, rencana pinata kawasan pelaksana Universitas Sumatera Utara 64 koordinasi, monitoring, dan evaluasi pemeliharaan tanah, perubahan penggunaan dan pemanfaatan tanah pada setiap fungsi kawasanzoning, penerbitan pertimbangan teknis penatagunaan tanah, penertiban ijin perubahan penggunaan tanah, penyusun neraca penatagunaan tanah, penatagunaan dan pemanfaatan tanah, penyesuaian penggunaan dan pemanfaatan tanah, serta melaksanakan pengumpulan dan pengolahan dan pemeliharaan data tekstual dan spasial, menyiapkan zonasi dan pemanfaatan serta penetapan pembatasan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah. 2. Sub Seksi Landreform dan Konsilidasi Tanah, tugasnya menyiapkan bahan usulan penetapanpenegasan tanah menjadi objek landreform, penguasaan tanah-tanah objek landreform ; pemberian izin peralihan hak atas tanah dan izin redistribusi tanah, ganti kerugian, pemanfaatan tanah bersama dan penertiban administrasi landreform serta fasilitas bantuan keuanganpermodalan, teknis dan bencana dan daerah bekas konflik serta pemukiman kembali ; penyediaan tanah dan pengelolahan sumbangan tanah untuk pembangunan ; pengembangan teknis dan metode ; promosi dan sosialisasi ; pengorganisasian dan pembimbingan masyarakat, kerjasama dan fasilitas; pengelolaan basis data dan informasi; monitoring dan evaluasi serta koordinasi pelaksanaan konsilidasi tanah. Universitas Sumatera Utara 65

6. Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan

Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan mempunyai dua sub seksi yaitu : 1. Sub Seksi Pengendalian Pertanahan, tugasnya menyiapkan pengelolaan basis dara,dan melakukan inventarisasi dan identifikasi, penyusunan saran tindak dan langkah penanganan, serta menyiaplan bahan koordinasi usulan penertiban dan pendayagunaan dalam rangka penegakkan hak dan kewajiban pemegang hak atas tanah ; pemantauan, evaluasi, harmonisasi dan pensinergisan kebijakan dan program pertanahan dan sektoral dalam pengelolaan tanah negara, penanganan tanah terlantar dan tanah kritis. 2. Sub Seksi Pemberdayaan Masyarakat, tugasnya menyiapkan bahan inventarisasi potensi, asistensi, fasilitas dalam rangka penguatan penguasaan, dan melaksanakan pembinaan partisipasi masyarakat, lembaga masyarakat, mitra kerja tekni dalam pengelolaan pertanahan, serta melakukan kerjasama pemberdayaan dengan pemerintah kabupatenkota, lembaga keuangan, dan dunia usaha, serta bimbingan dan pelaksanaan kerjasama pemberdayaan.

7. Kepala Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara

Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara mempunyai dua sub seksi yaitu : 1. Sub Seksi Sengketa dan Konflik Pertanahan, tugasnya menyiapkan pengkajian hukum, sosial, budaya, ekonomi dan politik terhadap sengketa dan konflik pertanahan, usulan rekomendasi pembatalan dan Universitas Sumatera Utara 66 penghentian hubungan hukum antara orang atau badan hukum dengan tanah, pelaksanaan alternatif penyelesaian sengketa melalui mediasi, fasilitasi, dan koordinasi penanganan sengketa dan konflik. 2. Sub Seksi Perkara Pertanahan, tugasnya menyiapkan penanganan dan penyelesaian perkara, koodinasi penanganan perkara, usulan rekomendasi pembatalan dan penghentian hubungan antara orang dan atau badan hukum dengan tanah sebagai pelaksanaan putusan lembaga peradilan. III.2.6 Tugas-Tugas Kantor Pertanahan Kota Binjai Kantor pertanahan kota Binjai bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat kota binjai, khususnya pelayanan di bidang pertanahan, jenis pelayanan yang diberikan yaitu : 1. Pelayan sporadik, yaitu kegiatan pelayanan yang waktunya tidak ditentukan, jenis pelayanan ini adalah penertiban sertifikat hak milik, hak guna bangunan, hak pakai, hak pengelola, hak guna usaha, hak milik wakaf, hak milik perumnas, retribusi tanah dan izin lokasi. 2. Pelayanan sistematis, yaitu kegiatan pelayanan yang waktunya ditentukandirencanakan, jenis pelayanan ini adalah penertiban sertifikat secara misal terdiri dari : Prona APBN. Universitas Sumatera Utara 67 III.2.7 Produk-Produk yang dihasilkan Kantor Pertanahan Kota Binjai Produk-produk yang dihasilkan oleh kantor pertanahan kota binjai sertifikat terdiri dari : 1. Hak milik, yaitu hak turun temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah dengan mengingat fungsi sosial. 2. Hak guna usaha, yaitu hak untuk mengusahakan tanah yang langsung dikuasai oleh negara dalam waktu tertentu guna perusahan pertanian dan peternakan. 3. Hak guna bangunan, yaitu hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan atas tanah yang bukan miliknya sendiri dengan jangka waktu tertentu. 4. Hak pakai, yaitu hak untuk menggunakan atau memunggut dari hasil tanah yang langsung dikuasai oleh negara atau tanah milik orang lain dengan memberi wewenang dan kewajiban yang ditentukan dalam keputusan pemberiannya atau dalam perjanjian dengan pemilik tanah. 5. Hak pengelolaan, yaitu hak untuk menguasai atas tanah yang langsung dikuasai oleh negara yang memberi wewenang kepada pemegang hak untuk mempergunakan dan menerima uang pemasukan dari hasil tanaman diatasnya. Dan mengerjakan pekerjaan yang berasal dari tanah-tanah yang telah didaftarkan, yaitu : 1. Pemecahan sertifikat 2. Permohonan hak peningkatanpenurunan hak 3. Penertiban sertifikat pengganti 4. Peralihan hak Universitas Sumatera Utara 68 5. Pendaftaran hak tanggungan 6. Roya III.3 Layanan Rakyat Untuk Sertifikasi Tanah LARASITA III.3.1 Pengertian LARASITA Layanan Rakyat Untuk Sertipikasi Tanah LARASITA merupakan salah satu inovasi Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia , berkaitan dengan pelayanan di bidang pertanahan meliputi pemberian hak atas tanah Sertipikasi, Peralihan hak atas tanah, Pemecahan hak atas tanah, Pemasangan hak tanggungan, Penghapusan hak tanggungan Roya, dan Perubahan hak atas tanah, dengan cara pelayanan langsung di tempat kediamandomisili pemohon menggunakan fasilitas mobilkendaraan larasita yang difungsikan sebagai kantor pertanahan berjalan Mobile Land Office. III.3.2 Dasar Hukum LARASITA 1. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik; Peraturan kepala BPN Nomor 18 tahun 2009 tentang LARASITA BPN RI; 2. Peraturan kepala BPN RI Nomor 1 tahun 2010 tentang standard pelayanan dan pengaturan pertanahan; 3. Peraturan Kepala BPN RI Nomor 6 tahun 2008 tentang percepatan pelayanan tertentu. Universitas Sumatera Utara 69 III.3.3 Tujuan LARASITA 1 Membangun kepercayaan terhadap masyarakat terhadap Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia 2 Mendekatkan pelayanan pertanahan kesemua masyarakat , terutama yang secara geografis mempunyai kendala untuk mendatangi kantor pertanahan; 3 Menghilangkan peran pihak ketiga dalam pelayanan pertanahan; 4 Mengurangi terjadinya konflik pertanahan; 5 Mencapaimempercepat target sertipikasi bidang tanah nasional; 6 Meminimalkan bias informasi pertanahan ke masyarakat. III.3.4 Mekanisme Pelayanan LARASITA 1 Mobilkendaraan Larasita yang difungsikan sebagai kantor berjalan bersama dengan petugas larasita akan disiagakan di seluruh kelurahan yang ada di kota Binjai atau pada suatu tempat yang telah ditetapkan pada setiap hari kerja secara bergilir sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan; 2 Masyarakat yang membutuhkan pelayanan pertanahan sebagaimana tersebut diatas dapat memintamemperoleh informasi terlebih dahulu dari petugas larasita yang sedang siaga pada suatu tempatkelurahan yang bersangkutan, atau membawa langsung persyaratan-persyaratan yang diperlukan sesuai dengan jenis pelayanan yang dimohonkan; Universitas Sumatera Utara 70 3 Petugas larasita akan memberikan penjelasan berkaitan dengan persyaratan-persyaratan , biaya, atau kelengkapan administrasi lainnya serta hal-hal yang dianggap perlu kepada pemohon yang belum melengkapi berkas permohonannya; 4 Terhadap pemohon yang berkas permohonannya telah memenuhi syaratlengkap dapat membayar biaya yang telah ditetukan sesuai Peraturan Pemerintah No.13 tahun 2010 tentang jenis tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada badan pertanahan nasional, dan kepada pemohon akan diberikan kwitansi pembayaran; 5 Setiap jenis kegiatan yang dimohonkan akan diproses dan diselesaikan. Gambar 3.2 LARASITA Universitas Sumatera Utara 71 Universitas Sumatera Utara 72

BAB IV PENYAJIAN DATA

Pada bab ini penulis akan menyajikan data yang telah diperoleh melalui penelitian di lapangan dengan teknik wawancara dan observasi untuk dideskripsikan sebagai jawaban dari permasalahan yang sedang diteliti. Data yang diperoleh tersebut terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan informan yang telah ditentukan sebelumnya, sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari sumber- sumber tertulis yang memperkuat data primer. Adapun permasalahan utama yang hendak disajikan dalam bab ini yaitu implementasi program Layanan Rakyat Untuk Sertipikasi Tanah LARASITA yang dilakukan oleh Kantor Pertanahan Kota Binjai.

IV.1 Pelaksanaan Wawancara

Pelaksanaan wawancara dilakukan di Kantor Pertanahan Kota Binjai yang merupakan tempat penelitian ini berlangsung. Wawancara ini dilakukan kepada pegawai yang memahami betul permasalahan penelitian ini. Adapun key informan dari penelitian ini adalah Kasi Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan yang merupakan tim dari program LARASITA. Dalam melakukan wawancara ini ada beberapa tahap yang dilakukan oleh peniliti yaitu pertama membuat perjanjian dengan informan untuk wawancara. Pada tahapan wawancara ini membutuhkan waktu sekitar empat minggu. Hal ini dikarenakan kesibukan dari pegawai Kantor Universitas Sumatera Utara 73 Pertanahan Kota Binjai yang harus menyelesaikannya permasalahan tanah atau tugas mereka masing-masing dengan segera dan keinginan dari peneliti dan tim pelaksana program LARASITA untuk mengikutsertakan peneliti dalam pelaksanaan program ini. Kedua peneliti melakukan pengumpulan data sekunder berupa gambaran umum Kantor Pertanahan Kota Binjai, daftar pegawai, tugas pokok kantor pertanahan kota binjai, yang didapatkan diawal wawancara berlangsung dan kelengkapan data pendukung terlaksananya program larasita diakhir penelitian berlangsung. Dalam melakukan wawancara, peneliti menggunakan tipe wawancara berstruktur. Dimana sebelum memulai wawancara terlebih dahulu penulis menyusun daftar pertanyaan yang akan diajukan. Pertanyaan-pertanyaan yang disusun disesuaikan dengan variabel implementasi program larasita yang digunakan dalam penelitian ini. Namun dalam pelaksanaannya tidak menutup kemungkinan akan munculnya pertanyaan-pertanyaan baru yang dapat menggali informasi lebih dalam dari para informan.

IV.2 Karakteristik Informan