Ha diterima dan Ho ditolak, sebaliknya jika p-value lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Nugroho, 2005:53.
c. Uji Regresi Secara Parsial Uji t Uji t dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-
masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel
Coefficientsª. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing
variabel independen secara individual terhadap variabel dependen, dilakukan dengan membandingkan p-value pada kolom Sig. masing-
masing variabel independen dengan tingkat signifikansi yang digunakan 0,05. Jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima
dan Ho ditolak. Sebaliknya jika p-value lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Nugroho, 2005:55.
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel Independen Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pengalaman, motivasi dan pengharapan. a. Pengalaman
Pengalaman tentunya memberikan banyak manfaat bagi seseorang. Semakin banyak pengalaman yang dimiliki seseorang
mengenai objek stimulusnya maka semakin tinggi pula persepsi
seseorang terhadap objeknya, dalam hal ini mengenai kepatuhan wajib pajak. Pengalaman yang dimiliki oleh wajib pajak mengenai
pelaksanaan kewajiban perpajakannya sebagai hasil dari seringnya terjadi kontak antara wajib pajak badan terhadap pelaksanaan
kewajiban perpajakannya maka akan menghasilkan persepsi yang positif terhadap pelaksanaan self assessment system. Pengalaman
merupakan variabel independen yang diukur dengan menggunakan skala likert. Misalnya, sangat tidak setuju diberi angka 1; tidak setuju
2; ragu 3; setuju 4; sangat setuju 5. b. Motivasi
Motivasi dapat didefinisikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan
kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi pada dasarnya menunjukkan pada upaya untuk menjelaskan sebab-sebab
atau landasan dari timbulnya suatu peristiwa perilaku tertentu pada diri seseorang Nugrahanti dalam Prasetio, 2006:8. Motivasi merupakan
variabel independen yang diukur dengan menggunakan skala likert. Misalnya, sangat tidak setuju diberi angka 1; tidak setuju 2; ragu 3;
setuju 4; sangat setuju 5. c. Pengharapan
Pengharapan merupakan salah satu penyebab timbulnya motivasi seseorang untuk berperilaku tertentu. Semakin besar
pengharapan wajib pajak badan terhadap pajak yang dibayarkan maka
akan semakin tinggi pula kesadaran wajib pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Pengharapan merupakan variabel
independen yang diukur dengan menggunakan skala likert. Misalnya, sangat tidak setuju diberi angka 1; tidak setuju 2; ragu 3; setuju 4;
sangat setuju 5. 2. Variabel Dependen
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel pelaksanaan self assessment system, yaitu pelaksanaan dalam
menghitung, membayar dan melaporkan sendiri pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Pelaksanaan self assessment
system merupakan variabel dependen yang diukur dengan menggunakan skala likert. Misalnya, sangat tidak setuju diberi angka 1; tidak setuju 2;
ragu 3; setuju 4; sangat setuju 5.
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian
Variabel Sub Variabel
Indikator Skala
Pengukuran Pengalaman
X1 ¾ Penghitungan pajak
¾ Melaporkan Jumlah
Pajak yang terutang ¾ Membayar Jumlah
pajak yang terutang ¾ Atensi
1. Menghitung sendiri. 2. Menghitung dibantu oleh
orang lain. 3. Mendapatkan teguran karena
tidak mengerti melaporkan jumlah pajaknya.
4. Keterlambatan membayar pajak dikenakan denda.
5. Kepatuhan wajib pajak. 6. Keberatan kebijakan pajak
ditanggapi dengan positif. 7. Fiskus bersikap ramah dan
terbuka terhadap wajib pajak. 8. Jika wajib pajak tidak
mengerti, fiskus membantu wajib pajak dan mengarahkan
pada aturan-aturan yang berlaku.
9. Sikap profesional aparat pajak.
10. Itikad baik wajib pajak untuk melakukan tanggung jawab
perpajakannnya. 11. Restitusi pajak direspon
dengan segera. 12. Memperkecil jumlah
pembayaran pajak sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan perpajakan yang berlaku.
13. Mengerti sepenuhnya mengenai sistem online KPP.
Likert
MOTIVASI X2
¾ Intrinsik ¾ Ekstrinsik
1. Kewajiban wajib pajak dalam memenuhi kewajiban.
Perpajakan. 2. Tanggung Jawab wajib pajak
dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
3. Kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak.
4. Pengalaman dan pengetahuan wajib pajak tentang
perpajakan. 5. Pengabdian wajib pajak
terhadap negara. 6. Persepsi positif wajib pajak
terhadap pajak yang dibayarkan.
7. Partisipasi wajib pajak dalam pembangunan.
8. Penyuluhan perpajakan. 9. Kinerja fiskus yang baik.
10. Citra yang baik dan bersih
aparat pajak. 11. Adanya reward atau hadiah
bagi wajib pajak. 12. Meningkatkan penerimaan
negara. 13. Mendukung pembangunan.
14. Sistem online KPP. 15. Modernisasi perpajakan.
Likert
Pengharapan X3
¾ Segi Ekonomi ¾ Segi Sosial
1. Meningkatnya pembangunan. 2. Optimalisasi layanan publik.
3. Pemerataan pendapatan. 4. penciptaan lapangan kerja.
5. kestabilan tingkat inflasi
6. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
7. Berkurangnya pengangguran. 8. Berkurangnya angka
kemiskinan Likert
Pelaksanaan Self
Assessment System
Y ¾ Penghitungan
¾ Pelaporan 1. Pengisian SPT dengan benar.
2. Pembukuan perusahaan sesuai dengan SAK.
3. Penghasilan kena pajak sebagai penghitungan dasar
pengenaan pajak yang terutang.
4. Ketepatan dalam memberikan data dan informasi yang dapat
dipertanggungjawabkan. 5. Pasal 28 ayat 7 UU No.16
tahun 2000 tentang pembukuan dilakukan
minimal meliputi harta, kewajiban, modal dan biaya
serta penjualan dan pembelian sehingga dapat dihitung
besarnya pajak yang terutang.
6. SPT merupakan alat untuk melaporkan dan
mempertanggungjawabkan perhitungan pajak yang
terutang
7. SPT berfungsi sebagai pemberitahuan pajak
penghasilan kepada negara. 8. SPT dilaporkan tepat waktu.
9. Melaporkan informasi yang benar yang disajikan dalam
pembukuan. 10. SPT harus mencerminkan
keadaan usaha yang sebenarmya biaya dan
pendapatan.
11. SPT Masa dan SPT Tahunan tidak dilaporkan dikenakan
denda. 12. SPT dilaporkan selambat-
lambatnya tanggal 20 bulan berikutnya untuk menghindari
sanksi.
13. SPT Tahunan dilaporkan tiga bulan setelah tahun pajak
berakhir. Likert
¾ Pembayaran ¾ NPWP
14. Pelaporan SPT didukung dengan data yang menunjang
atas pelaporan wajib pajak dan dapat dibuktikan.
15. Pembayaran sesuai dengan jumlah pajak yang terutang.
16. Pembayaran pajak merupakan kewajiban setiap wajib pajak.
17. NPWP berfungsi sebagai tanda pengenal diri atau
identitas wajib pajak 18. Setiap wajib pajak wajib
mendaftarkan diri pada KPP yang berada diwilayah
kerjanya.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
F. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Pasar Minggu