Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Pasar Minggu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

F. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Pasar Minggu

1. Sejarah Singkat KPP Pratama Jakarta Pasar Minggu Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Jakarta Pasar Minggu mulai beroperasi sejak tanggal 29 Maret 1994 yang sekarang berlokasi di Jalan TB Simatupang Kav. 39 Jatipadang Poncol, Jakarta Selatan. Sehubungan dengan reorganisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55PMK.012007 tentang Tahapan Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Direktorat Jenderal Pajak di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta selain Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Pusat, pada tanggal 12 Juni 2007 KPP Pratama Jakarta Pasar Minggu telah menerapkan Sistem Administrasi Perpajakan Modern SAPM. KPP Pratama Jakarta Pasar Minggu merupakan instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah DJP Jakarta III. Didirikan dengan tugas pokok memberikan pelayanan sebaik mungkin terhadap kepentingan perpajakan wajib pajak termasuk pengawasan administrasi dan pemeriksaan sederhana terhadap wajib pajak dibidang Pajak Penghasilan PPh, Pajak Pertambahan Nilai PPN, Pajak Penjualan Atas Barang Mewah PPnBM, Pajak Bumi dan Bangunan PBB, Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan BPHTB dan pajak tidak langsung lainnya dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain melaksanakan tugasnya, KPP Pratama Jakarta Pasar Minggu juga menyelenggarakan fungsi antara lain: a. Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, serta penilaian objek Pajak Bumi dan Bangunan. b. Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan. c. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya. d. Penyuluhan perpajakan. e. Pelaksanaan registrasi wajib pajak. f. Pelaksanaan ekstensifikasi. g. Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak. h. Pelaksanaan pemeriksaan pajak. i. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak. j. pelaksanaan konsultasi perpajakan. k. Pelaksanaan intensifikasi. l. Pelaksanaan administrasi KPP Pratama. Berkaitan dengan tugas pokok dan fungsinya, KPP Pratama Jakarta Pasar Minggu dituntut juga untuk dapat mencapai target penerimaan negara yang telah dibebankan kepada KPP Pratama Jakarta Pasar Minggu. Berdasarkan hal tersebut ditetapkanlah visi oleh Direktorat Jenderal Pajak yaitu “Menjadi Model Masyarakat yang Menyelenggarakan Sistem dan Administrasi Perpajakan Kelas Dunia yang Dapat Dipercaya dan Dibanggakan Kepada Masyarakat”. Pada pernyataan visinya, ada tiga cita-cita utama yang ingin dicapai yaitu: a. Menjadi model pelayanan masyarakat yang merefleksikan cita-cita untuk menjadi contoh pelayanan masyarakat bagi unit-unit instansi pemerintah lainnya. b. Berkelas dunia World Class yang merefleksikan cita-cita untuk mencapai tingkatan standar dunia atau internasional baik untuk kualitas aparatnya maupun kualitas kinerja dan hasil-hasilnya. c. Dipercaya dan dibanggakan masyarakat yang merefleksikan cita-cita untuk mendapatkan pengakuan dari masyarakat bahwa eksistensi dan kinerjanya memang benar-benar berkualitas tinggi dan akurat, mampu memenuhi harapan masyarakat serta memiliki citra yang baik dan bersih. Untuk mengimplementasikan visi tersebut ditetapkan misi yang harus dilaksanakan yaitu “Menghimpun Penerimaan dalam Negeri dari Sektor Pajak yang Mampu Menunjang Kemandirian Pembiayaan Penerimaan Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan dengan Tingkat Efektivitas dan Efisiensi yang Tinggi”. Berdasarkan misi tersebut terkandung makna: a. Segala upaya dan kegiatan harus sesuai dengan peraturan perundang- undangan perpajakan yang berlaku. b. Jumlah penerimaan pajak yang dihimpun harus mampu memenuhi harapan masyarakat dan pemerintah yaitu mendukung kemandirian pembiayaan pemerintah. c. Pelaksanaannya harus dengan tingkat efektivitas dan efisiensi yang tinggi sehingga cost of collection dan cost of complience dapat ditekan serendah mungkin serta mampu mencegah dan menangkal tax evasion dan tax avoidance secara optimal. d. Mampu mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan-perubahan lingkungan serta aspirasi masyarakat dan membangun dirinya secara terus menerus sesuai dengan perkembangan teknologi. e. Melakukan upaya untuk meningkatkan secara terus menerus terhadap kualitas sumber daya manusia, sarana, prasarana, organisasi, sistem dan sistem prosedur kerja. 2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Struktur organisasi KPP Pratama Jakarta Pasar Minggu dan uraian tugas masing-masing seksi adalah sebagai berikut: a. Bagian Umum Mempunyai tugas melakukan urusan: 1 Kepegawaian 2 Keuangan 3 Tata Usaha Rumah Tangga b. Seksi Pengolahan Data dan Informasi PDI Mempunyai tugas melakukan urusan: 1 Penatausahaan 2 Pemeliharaan dan Pengawasan Data 3 Pemeliharaan Bank Data 4 Pengelolaan akses dan keamanan sistem komputer 5 Pelayanan dukungan teknis komputer 6 Penyiapan pencetakan dan pengiriman laporan kerja c. Seksi Pelayanan Mempunyai tugas melakukan urusan: 1 Layanan terpadu pelaporan surat masuk dsb 2 Pendaftaran wajib pajak, objek pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak 3 Pengajuan usul penghapusan NPWP, NPPKP, dan NOP PBB 4 Perubahan identitas wajib pajak dan objek pajak PBB 5 Perpindahan wajib pajak, mutasi dan balik nama objek PBB 6 Perpanjangan jangka waktu penyampaian SPT Tahunan PPh d. Seksi Penagihan Mempunyai tugas melakukan urusan: 1 Penatausahaan piutang pajak 2 Penundaan dan angsuran tunggakan pajak 3 Penerbitan dan penyampaian surat teguran, surat paksa dan surat perintah melakukan penyitaan 4 Pembuatan usulan pelelangan dan penghapusan piutang pajak 5 Penyimpanan dokumen-dokumen penagihan e. Seksi Pemeriksaan Mempunyai tugas melakukan urusan: 1 Penyusunan rencana pemeriksaan, penerimaan dan perekaman serta penyaluran dataalat keterangan 2 Pengawasan pelaksanaan jadwal pemeriksaan 3 Penerbitan dan penyaluran surat perintah melakukan pemeriksaan pajak f. Seksi Ekstensifikasi Mempunyai tugas melakukan urusan: 1 Pelaksanaan penilaian individual objek pajak PBB 2 Pembuatan Daftar Biaya Komponen Bangunan DBKB 3 Pendataan dan penatusahaan hasil pendataan 4 Pencarian data potensi perpajakan dalam rangka intensifikasi dan ekstensifikasi 5 Pencairan data pihak ketiga 6 Penyusunan monografi perpajakan 7 Penelitian oleh pejabat fungsional penilaian PBB dalam rangka penyelesaian keberatan atau pengurangan PBB 8 Pembatalan SPPTSKPSTP 9 Tata cara penerbitan himbauan untuk ber-NPWP g. Seksi Pengawasan dan Konsultasi Waskon. Mempunyai tugas melakukan urusan: 1 Pengawasan kepatuhan wajib pajak 2 Pemantaun proses administrasi perpajakan 3 Bimbingan atau himbauan kepada wajib pajak dan konsultasi teknis perpajakan bagi wajib pajak. Sumber: KPP Pratama Jakarta Pasar Minggu Gambar 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Jakarta Pasar Minggu KEPALA KANTOR Seksi Ekstensifikasi Perpajakan Seksi Pelayanan Seksi Pengawasan Dan Konsultasi Seksi Penagihan Seksi Pemeriksaan Kelompok Jabatan Fungsional Subbagian Umum Kantor Pelayanan Pajak KPP PRATAMA Seksi Pengolahan Data dan Informasi 3. Wilayah Kerja Wilayah kerja serta wewenang Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pasar Minggu, meliputi sebagian wilayah Kotamadya Jakarta Selatan yang terdiri dari 2 kecamatan yaitu Kecamatan Pasar Minggu dan Kecamatan Jagakarsa dan 13 kelurahan sebagai berikut: a. Kecamatan Pasar Minggu, terdiri dari 7 kelurahan yaitu: 1 Kelurahan Cilandak timur 2 Kelurahan Pejaten Timur 3 Kelurahan Pejaten Barat 4 Kelurahan Pasar Minggu 5 Kelurahan Ragunan 6 Kelurahan Jatipadang 7 Kelurahan Kebagusan b. Kecamatan Jagakarsa, terdiri dari 6 kelurahan yaitu: 1 Kelurahan Tanjung Barat 2 Kelurahan Lenteng Agung 3 Kelurahan Jagakarsa 4 Kelurahan Ciganjur 5 Kelurahan Cipedak 6 Kelurahan Srengseng Sawah 4. Implementasi Pelayanan Kepada Wajib Pajak dan Fasilitas Pelayanan Untuk meningkatkan kualitas pelayanan perpajakan dan menjembatani komunikasi antara wajib pajak dan KPP serta mengoptimalkan fungsi bimbingan dan konsultasi kepada wajib pajak, KPP Pratama Jakarta Pasar Minggu telah menunjuk Account Representative AR untuk masing-masing wajib pajak. Account Representative berfungsi sebagai liaison officer antara KPP dan wajib pajak yang bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan perpajakan secara langsung serta memastikan dan mengawasi pemenuhan hak dan kewajiban perpajakaan wajib pajak. Kebijakan penunjukkan Acccount Representative untuk setiap wajib pajak juga bertujuan agar permasalahan perpajakan wajib pajak dapat segera ditangani dengan efektif. Adanya Account Representative diharapkan pelayanan perpajakan kepada wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama Jakarta Pasar Minggu dapat berjalan secara optimal dan profesional. KPP Pratama Jakarta Pasar Minggu menerapkan satu rekening wajib pajak tax payer account untuk mengadministrasikan hak dan kewajiban serta pelunasan kewajiban perpajakan setiap wajib pajak. Selain itu, KPP Pratama Jakarta Pasar Minggu juga memberlakukan pelaporan SPT berbasis media komputer dan pembayaran pajak secara online. Setiap pencatatan hak dan kewajiban wajib pajak akan secara otomatis berubah mengikuti perubahan sebagai akibat dari pembayaran pajak, keputusan keberatan atau banding, pemindahbukuan, keterangan lebih bayar serta pengakuan pajak terutang. Selain itu, pemantauan kewajiban perpajakan wajib pajak juga dapat dilakukan dengan lebih seksama, sehingga dapat menghindarkan wajib pajak dari sanksi akibat keterlambatan pemenuhan kewajiban pajak. Pelaporan SPT di KPP Pratama Jakarta Pasar Minggu diharuskan menggunakan media komputer dan untuk mendukung hal tersebut, Direktorat Jenderal Pajak mengadakan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia yang diberikan secara cuma-cuma yang bertujuan untuk menghindari kesalahan perekaman dan mengurangi kebutuhan tempat penyimpanan berkas baik bagi wajib pajak maupun KPP. Pembayaran pajak secara online juga memberikan kemudahan bagi wajib pajak karena pembayaran dapat dilakukan melalui teller bank, internet banking maupun ATM. Data pembayaran dari bank akan diterima secara real time, sehingga pemenuhan kewajiban perpajakan berupa pembayaran pajak tersebut seperti yang dinyatakan dalam SPT dapat dimonitor secara langsung. Seluruh sistem administrasi perpajakan ini telah terintegrasi dalam Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak SIDJP yang berbasis komputer, sehingga memudahkan pengawasan pelaksanaan administrasi perpajakan. Sistem manajemen kasus dan sistem alur kerja yang diterapkan dalam sistem administrasi ini memungkinkan setiap kegiatan terukur dan terkontrol.

G. Gambaran Umum Responden

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan PPh Pasal 25/29 Wajib Pajak Badan Pada KPP Pratama Medan Polonia

8 154 65

Analisis Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak Atas Pajak Dan Peraturannya Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Memenuhi Kewajiban Pajak Penghasilan ( Studi Empiris pada Wajib Pajak badan di KPP Jember)

0 29 6

Analisis Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak Atas Pajak Dan Peraturannya Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Memenuhi Kewajiban Pajak Penghasilan ( Studi Empiris pada Wajib Pajak badan di KPP Jember)

0 19 6

Analisis Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak Atas Pajak Dan Peraturannya Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Memenuhi Kewajiban Pajak Penghasilan ( Studi Empiris pada Wajib Pajak badan di KPP Jember)

0 21 6

Analisis Perbedaan Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakan Sebelum Dan Sesudan Tax Audit : studi kasus pada kpp pratama jakarta tebet

0 8 76

Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System dan Pengetahuan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Bandung Karees)

4 30 56

Analisis Pengaruh Sistem Administrasi Perpajakan Modern Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Motivasi Wajib Pajak Dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakannya (survey Pada KPP Pratama Soreang)

0 4 1

PENGARUH PEMAHAMAN PROSEDUR PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN DI KPP PRATAMA KLATEN.

0 1 9

Persepsi Wajib Pajak Badan terhadap Pelaksanaan Kewajiban SPT Tahunan Badan (Wajib Pajak Badan Terdaftar Pada KPP Pratama Padang).

0 0 6

Analisa Pengaruh Pelaksanaan Aspek Formal dari Perencanaan Pajak terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakannya (Studi Pada 48 Wajib Pajak Badan Di Wilayah KPP Pratama Banjarbaru).

0 0 27