diterapkan dalam sistem administrasi ini memungkinkan setiap kegiatan terukur dan terkontrol.
G. Gambaran Umum Responden
Penelitian ini dilakukan pada wajib pajak badan yang terdaftar dan
berbadan hukum Perseroan Terbatas PT di KPP Pratama Jakarta Pasar
Minggu. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 7.708 wajib pajak. Sedangkan jumlah sampel yang digunakan berdasarkan rumus Slovin adalah
sebanyak 64 responden. 7.708
n = 1 + 7.708 10²
n = 63,47, dibulatkan menjadi 64
Penyebaran kuesioner dilakukan pada bulan Januari 2008 selama 10 hari. Semua kuesioner yang telah disebarkan dapat diolah karena responden
menjawab seluruh pernyataan dengan baik.
H. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan corrected item-total
correlation, yaitu dengan cara mengkorelasi skor tiap item dengan skor totalnya, dengan tingkat signifikansi 5, butir pernyataan kuesioner
dikatakan valid jika koefisien korelasi r hitung lebih dari 0,20. Tabel 4.1
berikut menunjukkan hasil tryout uji validitas variabel pengalaman dengan sampel yang diambil sebanyak 10 responden.
Berdasarkan tabel 4.1 dibawah ini menunjukkan bahwa tidak seluruh butir pernyataan valid, karena ada 4 butir pernyataan yang
memiliki angka r hitung kurang dari 0,20. Sehingga butir pernyataan yang tidak valid tersebut dari variabel pengalaman harus diperbaiki.
Tabel 4.1 Hasil Tryout Uji Validitas
Variabel Pengalaman
Sumber: data primer yang diolah
Pengujian dilakukan kembali setelah butir pernyataan yang tidak valid diperbaiki dengan sampel yang digunakan sebanyak 64 responden.
Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas Variabel Pengalaman
Pernyataan r hitung Keterangan
Butir 1 Butir 2
0,356 0,639
Valid Valid
Pernyataan r hitung Keterangan
Butir 1 Butir 2
Butir 3 Butir 4
Butir 5 Butir 6
Butir 7 Butir 8
Butir 9 Butir 10
Butir 11 Butir 12
Butir 13 0,775
0,257 -0,168
0,189 0,777
0,838 0,700
0,838 0,790
0,728 0,854
-0,006 0,073
Valid Valid
Tidak Valid Tidak valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid
Tidak Valid Tidak Valid
Butir 3 Butir 4
Butir 5 Butir 6
Butir 7 Butir 8
Butir 9 Butir 10
Butir 11 Butir 12
Butir 13 0,535
0,443 0,457
0,402 0,711
0,388 0,681
0,420 0,328
0,638 0,553
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid
Sumber: data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan diatas valid, karena seluruh butir pernyataan tersebut memiliki
koefisien korelasi r hitung lebih besar dari 0,20. Pengujian selanjutnya adalah uji validitas untuk variabel motivasi
dengan jumlah butir pernyataan sebanyak 15 butir. Hasil tryout pengujian validitas untuk variabel motivasi dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Tryout Uji Validitas
Variabel Motivasi Pernyataan r
hitung Keterangan Butir 1
Butir 2 Butir 3
Butir 4 Butir 5
Butir 6 Butir 7
Butir 8 Butir 9
Butir 10 Butir 11
Butir 12 Butir 13
Butir 14 Butir 15
0,451 0,771
0,685
-0,111 0,630
0,592 0,904
0,524 0,409
0,915 0,587
0,931 0,776
0,092 0,701
Valid Valid
Valid
Tidak Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Tidak Valid Valid
Sumber: data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa tidak seluruh butir pernyataan valid, karena terdapat 2 butir pernyataan yang memiliki
angka r hitung kurang dari 0,20, sehingga butir pernyataan tersebut harus diperbaiki untuk selanjutnya diuji kembali dan pengujian tersebut dapat
dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi
Pernyataan r hitung Keterangan
Butir 1 Butir 2
Butir 3 Butir 4
Butir 5 Butir 6
Butir 7 Butir 8
Butir 9 Butir 10
Butir 11 Butir 12
Butir 13 Butir 14
Butir 15 0,521
0,421 0,437
0,498 0,470
0,453 0,553
0,514 0,485
0,459 0,487
0,364 0,520
0,479 0,431
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid
Sumber: data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan variabel motivasi adalah valid, karena memiliki angka r hitung
lebih besar dari 0,20. Pengujian selanjutnya adalah uji validitas untuk variabel
pengharapan dengan jumlah butir pernyataan sebanyak 8 butir. Hasil tryout pengujian validitas untuk variabel pengharapan dapat dilihat pada
tabel 4.5. Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa tidak seluruh
pernyataan valid, karena terdapat 1 pernyataan yang memiliki angka r hitung kurang dari 0,20, sehingga butir pernyataan yang tidak valid
tersebut harus diperbaiki untuk dilakukan pengujian kembali. Tabel 4.5
Hasil Tryout Uji Validitas Variabel Pengharapan
Pernyataan r hitung Keterangan
Butir 1 Butir 2
Butir 3 Butir 4
Butir 5 Butir 6
Butir 7 Butir 8
0,518 0,356
0,832 0,819
0,476
-0,212 0,685
0,753 Valid
Valid Valid
Valid Valid
Tidak Valid Valid
Valid
Sumber: data primer yang diolah
Setelah butir pernyataan yang tidak valid tersebut diperbaiki, kemudian dilakukan pengujian kembali terhadap variabel pengharapan.
Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.6. Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel Pengharapan
Pernyataan r hitung Keterangan
Butir 1 Butir 2
Butir 3 Butir 4
Butir 5 Butir 6
Butir 7 Butir 8
0,578 0,447
0,527 0,454
0,495 0,564
0,401 0,481
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Sumber: data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa butir pernyataan dari seluruh variabel pengharapan valid, karena memiliki angka r hitung
lebih besar dari 0,20. Pengujian validitas yang terakhir adalah untuk variabel
pelaksanaan self assessment system dengan jumlah butir pernyataan sebanyak 18 butir. Hasil tryout uji validitas untuk variabel pelaksanaan
self assessment system dapat dilihat pada tabel 4.7. Tabel 4.7
Hasil Tryout Uji Validitas Variabel Pelaksanaan Self Assessment System
Pernyataan r hitung Keterangan
Butir 1 Butir 2
Butir 3 Butir 4
Butir 5 Butir 6
Butir 7 Butir 8
Butir 9 Butir 10
Butir 11 Butir 12
Butir 13 Butir 14
Butir 15 Butir 16
Butir 17 Butir 18
0,572 0,437
0,467 0,248
0,626 0,698
0,635 0,481
0,698 0,351
0,165 0,550
0,425 0,797
0,932 0,435
-0,664 0,700
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Tidak Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Tidak Valid Valid
Sumber: data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa terdapat 2 butir pernyataan yang tidak valid, karena memiliki angka koefisisen korelasi
r hitung kurang dari 0,20, sehingga butir pernyataan yang tidak valid harus diperbaiki untuk kemudian dilakukan pengujian kembali. Hasil uji
validitas butir pernyataan setelah diperbaiki tersebut dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas
Variabel Pelaksanaan Self Assessment System
Sumber: data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan pada variabel pelaksanaan self assessment system valid, karena
memiliki koefisien korelasi r hitung lebih besar dari 0,20. 2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan konsistensi alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika nilai
Pernyataan r hitung Keterangan
Butir 1 Butir 2
Butir 3 Butir 4
Butir 5 Butir 6
Butir 7 Butir 8
Butir 9 Butir 10
Butir 11 Butir 12
Butir 13 Butir 14
Butir 15 Butir 16
Butir 17 Butir 18
0,476 0,484
0,444 0,585
0,378 0,441
0,490 0,404
0,665 0,444
0,648 0,525
0,374 0,596
0,535 0,368
0,496 0,637
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
cronbach alpha lebih besar dari 0,60. Hasil uji reliabilitas untuk variabel pengalaman dapat dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Pengalaman
.848 .848
13 Cronbachs
Alpha Cronbachs
Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
Sumber: data primer yang diolah
Hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai cronbach alpha sebesar 0,848, sehingga variabel pengalaman dalam penelitian ini dinyatakan
reliabel karena lebih besar dari 0,60. Pengujian selanjutnya adalah uji reliabilitas untuk variabel
motivasi. Hasil uji variabel ini dapat dilihat pada tabel 4.10. Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Motivasi
.842 .847
15 Cronbachs
Alpha Cronbachs
Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
Sumber: data primer yang diolah
Hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai cronbach alpha sebesar 0,842. Hal ini berarati variabel motivasi dinyatakan reliabel karena
memiliki nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,60. Setelah itu, dilakukan uji reliabilitas untuk variabel pengharapan.
Hasil uji reliabilitas variabel pengharapan dapat dilihat pada tabel 4.11.
Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Pengharapan
.786 .788
8 Cronbachs
Alpha Cronbachs
Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
Sumber: data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai cronbach alpha variabel pengharapan sebesar 0,786 dan dinyatakan reliabel karena lebih
besar dari 0,60. Pengujiaan selanjutnya adalah uji reliabilitas untuk variabel
pelaksanaan self assessment system. Hasil uji reliabilitas ini dapat dillihat pada tabel 4.12.
Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Pelaksanaan Self Assessment System
.874 .879
18 Cronbachs
Alpha Cronbachs
Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
Sumber: data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.12 menunjukkan nilai cronbach alpha sebesar 0,874 dan dinyatakan reliabel karena lebih besar dari 0,60.
3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji normalitas data dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal pada gambar 4.2. Dari gambar tersebut,
terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Hal ini berarti bahwa
data dalam penelitian ini terdistribusi normal.
Sumber: data primer yang diolah
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas
b. Uji Multikolinieritas Multikolinieritas adalah suatu keadaan yang menggambarkan
adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti diantara beberapa variabel independen.
Cara untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas, yaitu dengan melihat besarnya nilai Variance Inflation Factor VIF dan
tolerance. Apabila VIF lebih besar dari 10 dan tolerance kurang dari
0,1 maka terjadi multikolinieritas, sebaliknya tidak terjadi multikolinieritas antara variabel independen apabila nilai VIF tidak
lebih dari 10 dan tolerance tidak kurang dari 0,1. Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada table 4.13.
Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance
VIF Multikolieritas Pengalaman 0,473
2,114 Tidak
ada Motivasi 0,344
2,904 Tidak
ada Pengharapan 0,415 2,408 Tidak
ada
Sumber: data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.13 di atas, maka model yang dihasilkan terbebas dari multikolinieritas, karena memiliki nilai VIF kurang dari
10 dan tolerance lebih dari 0,1. c. Uji Heterokesdastisitas
Uji heterokesdastisitas dapat dilihat dari pola gambar scatterplot. Tidak terdapat heterokesdastisitas apabila titik-titik
menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu dengan jelas
-2 -1
1 2
3
Regression Standardized Predicted Value
-2 2
4
Regression Studentized Residual
Dependent Variable: Pelaksanaan Self Assessment System Scatterplot
Sumber: data primer yang diolah
Gambar 4.3 Hasil Uji Heterokesdastisitas
Berdasarkan gambar 4.3, maka tidak terjadi heterokesdastisitas karena titik-titik menyebar di atas dan di bawah nilai angka 0 pada
sumbu Y dan tidak terlihat pola yang jelas. 4. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian asumsi-asumsi klasik statistik dan telah terbukti bahwa data terbebas dari asumsi-asumsi klasik tersebut,
maka data dalam penelitian ini telah memenuhi syarat untuk dilakukan uji statistik untuk membuktikan kebenaran uji hipotesis.
a. Uji Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi R² bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Hasil uji hipotesis pengaruh pengalaman, motivasi dan
pengharapan terhadap pelaksanaan self assessment system dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
b
.970
a
.941 .938
2.03157 2.067
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
Predictors: Constant, Pengharapan, Pengalaman, Motivasi a.
Dependent Variable: Pelaksanaan Self Assessment System b.
Sumber: data primer yang diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R Square yang dihasilkan oleh variabel-variabel independen sebesar
0,938, yang artinya adalah 93,8 variabel dependen pelaksanaan self assessment system dijelaskan oleh variabel independen pengalaman,
motivasi dan pengharapan, dan sisanya sebesar 6,2 dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan.
b. Uji Regresi Secara Simultan Uji F Untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang
digunakan dalam model regresi mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel dependen, maka digunakan uji
F, hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.15 Hasil Uji F
ANOVA
b
3961.472 3
1320.491 319.941
.000
a
247.637 60
4.127 4209.109
63 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, Pengharapan, Pengalaman, Motivasi a.
Dependent Variable: Pelaksanaan Self Assessment System b.
Sumber: data primer yang diolah
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 atau lebih kecil dari nilai probabilitas p-value 0,05
0,0000,05, ini berarti bahwa variabel independen pengalaman, motivasi dan pengharapan mempunyai pengaruh yang signifikan
secara bersama-sama terhadap variabel dependen pelaksanaan self assessment system. Hal ini konsisten dengan penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Prasetio 2006. c. Uji Regresi Secara Parsial Uji t
Pengujian regresi secara parsial uji t berguna untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel independen secara parsial
terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen
dapat dilihat dengan membandingkan nilai probabilitas p-value dari masing-masing variabel dengan tingkat signifikansi yang digunakan
sebesar 0,05. Jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel independen secara parsial mempunyai
pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hasil uji regresi secara parsial uji t dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.16 Hasil Uji t
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Model B
Std. Error Beta
1 Constant
-2.014 2.247
-.896 .374
Pengalaman .819
.062 .597
13.123 .000
Motivasi .149
.063 .125
2.346 .022
Pengharapan .728
.100 .355
7.316 .000
a Dependent Variable: Pelaksanaan Self Assessment System
Sumber: data primer yang diolah
Berdasarkan tabel hasil uji t diatas menunjukkan bahwa variabel pengalaman memiliki nilai probabilitas p-value sebesar
0,000, variabel motivasi 0,022 dan variabel pengharapan memiliki nilai probabilitas sebesar 0,000, nilai probabilitas dari ketiga variabel
independen tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, secara parsial variabel pengalaman, motivasi dan pengharapan berpengaruh
secara signifikan terhadap pelaksanaan self assessment system.
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan