Seperti halnya pada jaringan lokal, pada jaringan interlokal tidak terdapat adanya packet loss. Hal ini disebabkan karena jumlah packet data yang ditransmisikan
pada setiap router tidak melebihi nilai maksimum buffer yang ada sehingga tidak terjadi pembuangan packet data drop packet. Selain itu, pada softphone masing-
masing client juga tidak diaktifkan jitter buffer-nya sehingga peluang terjadinya packet loss semakin kecil.
4.2 Pengukuran Bandwidth Pada Setiap Codec
Pada subab ini akan dibahas mengenai jumlah bandwidth yang diperlukan tiap codec. Pengukuran bandwidth menggunakan software PRTG. Pengukuran dilakukan selama
5 menit untuk setiap codec. Adapun codec yang digunakan adalah codec G.729, G711 µ-law, GSM, dan iLBC. Pengukuran dilakukan pada jaringan lokal dengan kapasitas
jaringan yang besar sehingga data yang didapat lebih akurat. 1.
Pengukuran bandwidth untuk codec G.729
Gambar 4.7 Pengukuran bandwidth untuk codec G.729
Dari gambar 4.7 tampak bahwa bandwidth yang dibutuhkan untuk codec G.729 sekitar 33.9 kbits. Nilai tersebut merupakan akumulasi dari data suara sebesar 8
kbps, payload sebesar 20 bytes ditambah header-header seperti Link Header, IP Header, UDP Header, dan RTP Header dalam proses pengiriman data.
2. Pengukuran bandwidth untuk codec G.711 µ-law
Dari gambar 4.8 tampak bahwa bandwidth yang dibutuhkan untuk codec G.711 µ- law sekitar 172 kbits. Nilai tersebut merupakan akumulasi dari data suara sebesar
Universitas Sumatera Utara
64 kbps, payload sebesar 160 bytes ditambah header-header seperti Link Header, IP Header, UDP Header, dan RTP Header dalam proses pengiriman data.
Gambar 4.8 Pengukuran bandwidth untuk codec G.711 µ-law
3. Pengukuran bandwidth untuk codec GSM
Gambar 4.9 Pengukuran bandwidth untuk codec GSM
Dari gambar 4.9 tampak bahwa bandwidth yang dibutuhkan untuk codec GSM sekitar 70.5 kbits. Nilai tersebut merupakan akumulasi dari data suara sebesar 13
kbps, payload sebesar 33 bytes ditambah header-header seperti Link Header, IP Header, UDP Header, dan RTP Header dalam proses pengiriman data.
4. Pengukuran bandwidth untuk codec iLBC
Dari gambar 4.10, pada daerah di dalam elips bewarna merah tampak bahwa bandwidth yang dibutuhkan untuk codec iLBC sekitar 110 kbits. Nilai tersebut
merupakan akumulasi dari data suara sebesar 8 kbps, payload sebesar 50 bytes
Universitas Sumatera Utara
ditambah header-header seperti Link Header, IP Header, UDP Header, dan RTP Header dalam proses pengiriman data.
Gambar 4.10 Pengukuran bandwidth untuk codec iLBC
Dari 4 gambar di atas dapat terlihat bahwa codec G.729 memerlukan jumlah bandwidth yang paling sedikit dibanding codec-codec lainnya. Hal ini disebabkan
karena bit-rate masing-masing codec. Bit-rate adalah jumlah bit per detik yang diperlukan untuk melakukan sebuah panggilan. Semakin besar bit-rate-nya maka
semakin besar bandwidth yangdibutuhkan. Codec G.711 µ-law dengan bit-rate 64kbps memerlukan bandwidth yang lebih besar bila dibanding codec lainnya seperti
codec G.729 dengan bit-rate 8 kbps, iLBC dengan bit-rate 13.33 kbps, GSM dengan bit-rate 13 kbps. Selain itu, jumlah payload juga berpengaruh pada jumlah bandwidth
yang dibutuhkan karena semakin besar ukuran payload maka makin besar ukuran paket yang akan dikirimkan. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil ukuran payload
maka semakin kecil ukuran paket yang akan dikirimkan dan semakin kecil pula bandwidth yang dibutuhkan.
4.3 Perhitungan Faktor R Pada Setiap Codec