2.3 Parameter yang Mempengaruhi Kualitas Percakapan VoIP
Secara umum, ada beberapa parameter-parameter penting yang mempengaruhi Quality of Service QOS layanan suara pada jaringan VoIP. Parameter ini dijadikan gambaran
ukuran kinerja dari suatu jaringan VoIP. Beberapa parameter tersebut adalah, yaitu :
1. Delay
Delay latency, adalah waktu tunda yang dibutuhkan data untuk menempuhjarak dari asal ke tujuan. Beberapa sumber delay diantaranya dapat dilihat pada tabel 2.1.
Dalam perancangan jaringan VoIP, waktu tunda merupakan suatu permasalahan yang harus diperhitungkan karena kualitas suara bagus tidaknya
tergantung dari waktu tunda. Besarnya waktu tunda maksimum yang
direkomendasikan oleh ITU-T G.114 untuk aplikasi suara adalah 150 ms, sedangkan waktu tunda maksimum dengan kualitas suara yang masih dapat diterima pengguna
adalah 250 ms. Waktu tunda end-to-end adalah jumlah waktu tunda konversi suara analog ke digital, waktu tunda waktu paketisasi atau bisa disebut juga waktu tunda
panjang paket dan waktu tunda jaringan pada saat t waktu tertentu Christian, 2008, hal: 13.
Tabel 2.1 Jenis-jenis sumber delay
Sumber: Syafitri, 2008, hal: 33 Delay
Keterangan Processing delay
Delay ini terjadi pada saat proses coding, compression, decompression, dan decoding.
Delay ini tergantung pada standar codec yang digunakan.
Packetization delay
Delay yang disebabkan oleh peng-akumulasian bit voice sample ke frame. Seperti contohnya,
standar G.711 untuk payload 160 bytes memakan waktu 20ms.
Serialization delay
Delay ini terjadi karena adanya waktu yang dibutuhkan untuk pentransmisian paket IP dari
Universitas Sumatera Utara
sisi originating pengirim. Propagation
delay Delay ini terjadi karena perambatan atau
perjalanan. Paket IP di media transmisi ke alamat tujuan. Seperti contohnya delay
propagasi di dalam tabel akan memakan waktu 4 sampai 6 µs per kilometernya.
Queueing delay Delay ini disebabkan karena waktu tunggu
paket selama antrian sampai dilayani. Component delay
Delay ini disebabkan oleh banyaknya
komponen yang digunakan di dalam sistem transmisi.
Tabel 2.2. adalah tabel kategori performansi IP berdasarkan waktu tunda pada rekomendasi ITU-T G.114:
Tabel 2.2 Tingkat Kualitas Jaringan IP Berdasarkan Waktu Tunda
Sumber: Christian, 2008, hal: 13
Waktu Tunda Kategori
0-150 ms Dapat diterima untuk kebanyakan aplikasi pengguna
150-300 ms Masih dapat diterima jika pelaksana administrator telah
mengetahui akibat waktu transmisi pada QoS aplikasi pengguna
Lebih dari 300 ms Tidak dapat diterima untuk perencanaan rancangan jaringan
pada umumnya; bagaimana pun juga, hal ini disadari bahwa kasus-kasus tertentu batas ini akan terlampaui
2. Variasi Waktu Tunda Jitter
Merupakan variasi waktu kedatangan antara paket-paket yang dikirimkan terus-menerus dari satu terminal source ke terminal yang lain destination pada
jaringan IP. Biasanya dikenal juga dengan standar deviasi. Hal ini disebabkan oleh beban trafik, perubahan rute paket, kemacetan paket congestion, dan waktu tunda
pemrosesan. Semakin besar beban trafik dalam jaringan akan menyebabkan semakin
Universitas Sumatera Utara
besar pula peluang terjadinya kemacetan paket. Dengan demikian, nilai variasi waktu tunda akan semakin meningkat dan nilai Quality of Service QoS akan semakin
menurun Christian, 2008, hal: 13-14.
Ada tiga kategori penurunan kualitas jaringan berdasarkan nilai variasi waktu tunda. Tabel 2.3. menunjukkan tiga kategori tingkat kualitas jaringan IP berdasarkan
jitter.
Tabel 2.3
Tingkat Kualitas Jaringan IP Berdasarkan Variasi Waktu Tunda
Sumber: Christian, 2008, hal: 14 Kategori Degradasi
Variasi Waktu Tunda Baik
0-20 ms Dapat Diterima
20-50 s
Tidak Dapat Diterima 50 ms
3. Tingkat Paket Hilang Packet Loss
Dalam komunikasi pada jaringan paket, tingkat paket hilang merupakan hal yang biasa. Paket hilang terjadi ketika terdapat penumpukan data pada jalur yang
dilewati dan menyebabkan terjadinya overflow buffer pada router. Tabel 2.4. menunjukkan tingkat kualitas jaringan IP berdasarkan tingkat paket hilang Christian,
2008, hal: 14.
Tabel 2.4
Tingkat Kualitas Jaringan IP Berdasarkan Tingkat Paket Hilang
Sumber: Christian, 2008, hal: 14 Kategori Degradasi
Tingkat Paket Hilang Baik
0-1 Dapat Diterima
1-5 Tidak Dapat Diterima
10
4. Kapasitas Jaringan Bandwidth Dalam perancangan VoIP, kapasitas jaringan merupakan suatu yang harus
diperhitungkan agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang dapat digunakan menjadi parameter untuk menghitung jumlah peralatan yang dibutuhkan dalam suatu
Universitas Sumatera Utara
jaringan. Perhitungan ini juga sangat diperlukan dalam efisiensi jaringan dan biaya serta sebagai acuan pemenuhan kebutuhan untuk pengembangan di masa
mendatang.Satuan yang dipakai untuk kapasitas jaringan adalah bps bits per second.
Satuan ini menggambarkan seberapa banyak bit yang dapat melalui rute jaringan dari suatu tempat ke tempat lain setiap detiknya. Paket hilang dan desequencing
merupakan masalah yang berhubungan dengan kebutuhan kapasitas jaringan, namun lebih dipengaruhi oleh stabilitas rute yang dilewati data pada jaringan, metode antrian
yang efisien, pengaturan pada router, dan penggunaan control terhadap kongesti
kemacetan paket data pada jaringan.
Besar kapasitas jaringan yang diperlukan untuk mentransmisikan suara melalui jaringan IP tergantung pada beberapa faktor, diantaranya adalah jenis kompresi suara
yang digunakan, overhead dari paket VoIP, media transmisi, dan durasi paket VoIP yang ditransmisikan.
Ada bermacam-macam kompresi suara yang digunakan untuk teknologi VoIP. Tiap -tiap kompresi suara memiliki spesifikasi bitrate yang berbeda. Gambar 2.8
menunjukkan perbandingan bitrate yang dibutuhkan untuk satu jalur komunikasi pada beberapa kompresi suara Christian, 2008, hal: 14-16.
Tabel 2.5 Perbandingan Pemakaian Jaringan oleh Codec Suara Sumber: Christian, 2008, hal: 16
Codec Bit Rate kbps
Voice Payload Size bytes
Packet Per Second PPS
G.729 8
20 20ms 50
G.711 µ-law 64
160 20ms 50
GSM 13
33 20ms 50
iLBC 13.33
50 20ms 33.33
Terdapat beberapa aplikasi untuk mengukur bandwidth yang diperlukan setiap codec untuk melakukan komunikasi atau percakapan diantaranya yang cukup terkenal
adalah PRTG dan MRTG. Untuk menjalankan kedua aplikasi ini cukup mudah karena
Universitas Sumatera Utara
sudah berbasis GUI Graphical User Interface. Hasil pengukuran ditampilkan dalam bentuk grafik.
2.4 Metode Pengukuran Kualitas Percakapan VoIP