BAB 3
METODOLOGI PENGUJIAN
Pada bab ini dijelaskan tentang gambaran sistem yang akan dibangun, konfigurasi jaringannya, serta prosedur pengujian dan pengambilan data. Adapun parameter-
parameter yang akan diujikan adalah waktu tunda delay, variasi waktu tunda jitter, bandwidth, serta skema kompresi codec. Sedangkan protokol yang digunakan adalah
protokol SIP dan skema kompresi codec yang digunakan adalah codec G.729, G.711 µ-law, GSM, dan iLBC.
3.1 Gambaran Sistem
Sebelum memulai pengujian tahapan pertama yang harus dilakukan adalah membangun jaringan sendiri. Jaringan yang dibangun terkoneksi dengan internet dan
server jaringan lokal akan terhubung dengan server VoIP rakyat yang berada di Data Center IDC Gedung Cyber Jakarta. Gambar 3.1 akan menggambarkan topologi
jaringan yang akan dibangun.
Gambar 3.1 Gambaran Sistem
Universitas Sumatera Utara
Spesifikasi hardware dan software : 1.
Spesifikasi hardware 1.
Server VoIP lokal : Processor AMD Turiontm 64 X2 TL-58, Memori 1GB DDR2 1,9GHz
2. Client 1 dan 2: Processor IntelR Pentium R 4, Memori 512MB, 3GHz dan
seperangkat headphone dan microphone 3.
Client VoIP Rakyat : Processor IntelR Core Duo T250, Memori 2 GB, 1,86GHz, dan seperangkat headphone dan microphone.
4. Switch : TP-Link TL-SF1008D 10100M
2. Spesifikasi software
1. Server VoIP: menggunakan system operasi Ubuntu 9.10, dengan software
VoIP Asteriskhome versi 1.2.18. Dalam sistem Asterisk ini menggunakan protokol SIP dan codec G.711, G729, GSM, dan iLBC. Sedangkan dalam
pengukurannya menggunakan Wireshark dan VQManager. 2.
SIP User Agent: menggunakan softphone X-Lite.
3.2 Setup dan Konfigurasi Sistem
Dalam subbab ini akan membahas tentang pengkabelan, gambaran sistem, konfigurasi jaringan serta prosedur pegujian.
3.2.1 Pengkabelan
Sistem jaringan ini dibangun dengan menggunakan kabel UTP Unshielded Twisted Pair. Kabel ini menghubungkan antara tiap-tiap komputer dengan switch secara
straight. Konektor yang digunakan yaitu RJ-45 dipasang pada tiap ujung kabel untuk dipasang ke kartu jaringan setiap komputer. Pada pengkabelan ini menggunakan alat
bantu berupa tang crimping.Gambar 3.2 menunjukkan contoh kabel UTP dan konektor RJ-45, sedangkan Tabel 3.1 menunjukkan konfigurasi kabel secara straight.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2 Konektor Rj-45 dan kabel UTP
Sumber: http:www.studiospasial.net
Tabel 3.1 Konfigurasi Kabel Secara Straight
RJ-45 PinEnd 1 Wire Color
RJ-45 PinEnd 2 Wire Color
1 Putih Orange
1 Putih Orange
2 Orange
2 Orange
3 Putih Hijau
3 Putih Hijau
4 Biru
4 Biru
5 Putih Biru
5 Putih Biru
6 Hijau
6 Hijau
7 Putih Coklat
7 Putih Coklat
8 Coklat
8 Coklat
3.2.2 Konfigurasi Jaringan
Pada subbab ini dibahas konfigurasi ataupun persiapan sistem yang digunakan. Konfigurasi ini terbagi atas 2 bagian yaitu konfigurasi IP Address dan konfigurasi
pada server VoIP.
3.2.2.1 Konfigurasi IP Address
Setelah semua kabel telah terhubung dengan baik maka sekarang pemberian IP Address pada setiap komputer pada jaringan lokal. Skema jaringan lokal dapat dilihat
dari gambar 3.3.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3 Skema Jaringan Lokal
Tabel 3.2 Tabel Konfigurasi IP Address dan Gateway
Komputer Card
IP Address Netmask
Gateway Server
eth0 10.15.11.1
255.255.255.0 -
eth1 Dynamic
255.255.255.255 - Client1
eth0 10.15.11.5
255.255.255.0 10.15.11.1
Client2 eth0
10.15.11.24 255.255.255.0
10.15.11.1
Pemberian IP Address dan gateway pada Linux Ubuntu dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1. Buka terminal dengan akses root.Untuk menjadi root pada Ubuntu ketikkan
perintah “
sudo su
” dan masukkan password root. 2.
Kemudian ketikkan perintah berikut.
ifconfig dev ip_address netmask bit_netmask
dengan : dev = interface yang ingin dikonfigurasi ip_address = IP Address
bit_netmask = netmask Contoh:
ifconfig eth0 10.15.11.2 netmask 255.255.255.0
3. Pemberian nilai gateway dilakukan dengan perintah
route add default gw ip_gateway
Universitas Sumatera Utara
dengan : ip_gateway = IP Address gateway Contoh:
route add default gw 10.15.11.1
4. Untuk mengaktifkan interface dapat dilakukan dengan perintah
ifconfig dev up
Sedangkan, untuk menonaktifkan interface dapat dilakukan dengan perintah
ifconfig dev down
Setelah semua konfigurasi selesai, pengujian dapat dilakukan dengan melakukan ping antar komputer.Apabila ping dapat berjalan lancar maka konfigurasi IP
Address berhasil.
3.2.2.2 Konfigurasi Server VoIP
Pada konfigurasi server VoIP yang dilakukan adalah peng-install-an server Asterisk sebagai software IP-PBXnya, melakukan pendaftaran registrasi dengan server VoIP
rakyat, dan konfigurasi sip.conf dan extensions.conf.
3.2.2.2.1 Install Server Asterisk
Dalam membangun suatu jaringan VoIP kita harus memiliki satu server yang berfungsi sebagai IP PBX. Pada tugas akhir ini akan membahas Asterisk VoIP yang
merupakan sebuah software Open Source. Asterisk memiliki beberapa komponen dasar diantaranya Data Account dan Dial Plan. Data Account sendiri terbagi menjadi
2 yaitu Extension dan Trunk. Konfigurasi Data Account akan dilakukan pada file sip.conf pada Asterisk sedangkan konfigurasi Dial Plan akan dilakukan pada file
extensions.conf. Konfigurasi ini akan dibahas pada subbab selanjutnya. Terlebih dahulu kita akan melakukan penginstallan Asterisk dengan perintah:
sudo apt-get install asterisk
Untuk melakukan perintah di atas kita harus bertindak sebagai root.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.4 Install Asterisk pada Ubuntu 9.10
Untuk menjalankan server Asterisk menggunakan perintah “
asterisk
” sedangkan untuk masuk ke Command Line Interface CLI menggunakan perintah “
asterisk – r
”.
Universitas Sumatera Utara
3.2.2.2.2 Pendaftaran ke Server VoIP Rakyat
Pada saat ini banyak sekali server VoIP yang menjalankan protokol SIP di internet seperti “FWD” dalam
http:fwd.pulver.com dan “VoIP Rakyat” dalam
http:www.voiprakyat.or.id . Akan tetapi, dalam tugas akhir ini yang dipakai adalah
server VoiP Rakyat yang ada di Jakarta. Untuk dapat mendaftarkan server lokal ke server VoIP Rakyat hal pertama yang harus dilakukan adalah memiliki account pada
server VoIP Rakyat.Berikut ini rincian langkahproses pembuatan account pada http:www.voiprakyat.or.id
. 1.
Buka situs http:www.voiprakyat.or.id
, pada kolom sebelah kiri terdapat menu
Register Free. Tekan menu Register Free maka kita akan masuk ke menu
registrasi untuk memperoleh nomor VoIP Rakyat graris. Ada beberapa informasi yang harus dimasukkan, antara lain e-mail address, nama, alamat, kota, kode pos,
dan negara.
Gambar 3.5 Halaman Utama http:www.voiprakyat.or.id
Sumber: www.voiprakyat.or.id
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.6 Form pengisian untuk mendapatkan account dan password.
Sumber: www.voiprakyat.or.id
2. Setelah semua informasi untuk pendaftaran diisi maka VoIP Rakyat akan
memberikan kita nomor VoIP dan password yang nantinya berguna untuk mendaftarkan server lokal ke server VoIP Rakyat.
Gambar 3.7 Username dan Password
Sumber: www.voiprakyat.or.id
Universitas Sumatera Utara
3.2.2.2.3 Konfigurasi sip.conf dan extensions.conf
Untuk menjalankan Asterisk, kita harus melakukan konfigurasi pada Asterisk. Ini dilakukan agar Asterisk bisa berjalan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kita.
Ada 2 file yang harus dikonfigurasi untuk menjalankan Asterisk secara minimal yaitu sip.conf dan extensions.conf.
1. Konfigurasi sip,conf
Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa komponen Extension dan Trunk dikonfigurasi pada file sip.conf. Sebelum dilakukan konfigurasi pada sip.conf,
maka setiap client diberi nomor ekstensi extension. Nomor ini berguna sebagai nomor telepon tiap client. Pada table 3.3 akan diperlihatkan konfigurasi extension
pada setiap client.
Tabel 3.3 Tabel extension tiap client
Client 1 Client 2
Extension 1001
1002 Username
1001 1002
Password 1001
1002 Untuk melakukan registrasi pada server VoIP Rakyat dapat menggunakan
perintah di sip.conf yang diletakkan di bawah bagian [general]. Perintah tersebut
adalah:
register = user[:secret[:authuser]]host[:port][extension]
Contoh:
register = 105573:HJRNXGvoiprakyat1001
Perintah di atas akan mendaftarkan nomor 105573 ke server VoIP Rakyat dan dikenali sebagai extension 1001 di Asterisk yang kita operasikan. Jadi apabila ada
yang melakukan panggilan ke nomor 105573 maka softphone client1 dengan extension 1001 akan berdering.
Berikut ini rincian langkahproses konfigurasi sip.conf: a.
Buka terminal sebagai root dengan mengetikkan “
sudo su
” pada terminal. b.
Masuk ke direktori sip.conf pada Asterisk dengan perintah “
cd etcAsterisk
” c.
Edit sip.conf dengan menggunakan gedit dengan perintah “
gedit sip.conf
”
Universitas Sumatera Utara
d. Berikut ini isi dari sip.conf:
[general] registerattemps=0
register = 105573:HJRNXGvoiprakyat1001 disallow=all
allow=alaw allow=ulaw
allow=speex allow=gsm
allow=ilbc [1001]
type=friend context=home
host=dynamic username=1001
secret=1001 nat=yes
canreinvite=no insecure=very
[1002] type=friend
context=home host=dynamic
username=1002 secret=1002
nat=yes canreinvite=no
insecure=very
Universitas Sumatera Utara
[voiprakyat] type=peer
context=home host=voiprakyat.or.id
username=105573 secret=HJRNXG
callerid=Hans11105573 fromuser=105573
fromdomain=voiprakyat.or.id nat=yes
canreinvite=no insecure=very
qualify=yes
Penjelasan: [general]
= blok general yang berisi konfigurasi awal pada
Asterisk registerattempts
= waktu bagi Asterisk untuk mendaftarkan
diri. Jika ini bernilai 0 maka Asterisk akan terus berusaha mendaftarkan diri sampai berhasil.
register =
untuk melakukan registrasi dengan server VoIP Rakyat.
disallow all =
pertama semua codec tidak perbolehkan. allow xxx
= mengizinkan codec xxx untuk dipakai. Prioritas
codec yang digunakan tergantung kepada urutannya.
[100X] =
extension tiap client. Pengaturan untuk setiap client terdapat pada blok ini.
type =
hubungan antara client-outbound provider. context
= berisi context yang akan digunakan untuk
melakukan panggilan. Isi context diatur pada file
Universitas Sumatera Utara
extensions.conf. host
= berisi IP Address client atau hostname.
username =
berisi username client atau host. secret
= berisi password client atau host.
nat =
variable ini menentukan pola aksi Asterisk untuk client di belakang NAT.
canreinvite =
menentukan apakah client dapat melakukan re-invite atau tidak.
insecure =
menentukan cara sambungan dengan client. [voiprakyat]
= blok yang berisi konfigurasi untuk melakukan
registrasi ke server VoIP Rakyat. callerid
= informasi caller ID.
fromuser =
menentukan user yang diletakkan diisian “from” selain callerid pada saat melakukan calls to peer.
fromdomain =
pengaturan from: domain default di pesan SIP
pada saat melakukan calls to peer. qualify
= mengecek apakah client dapat dapat dihubungi.
Jika ya, pemeriksaan akan dilakukan setiap 2 detik.
Untuk mengecek apakah server lokal kita telah teregistrasi pada server VoIP Rakyat dapat menggunakan perintah “
sip show registry
”.
Gambar 3.8 Server lokal yang telah teregistrasi
Universitas Sumatera Utara
2. Konfigurasi extensions.conf
Setelah melakukan konfigurasi pada sip.conf maka sekarang akan dilakukan konfigurasi pada extensions.conf yang berisi dial plan. Dial plan mengontrol apa
yang harus dilakukan jika ada panggilan call yang masuk atau keluar. Dengan kata lain, dial plan mengontrol semua perilaku sambungan yang masukkeluar
dari sentral telepon kita. Dalam dial plan, komponen yang menjalankan fungsi tersebut adalah context yang terdapat pada blok general pada sip.conf.
Berikut ini rincian langkahproses konfigurasi extensions.conf: a.
Buka terminal sebagai root dengan mengetikkan “
sudo su
” pada terminal. b.
Masuk ke direktori extensions.conf pada Asterisk dengan perintah “
cd etcAsterisk
” c.
Edit sip.conf dengan menggunakan gedit dengan perintah “
gedit extensions.conf
” d.
Berikut ini isi dari extensions.conf:
[home] exten = 1001,1,DialSIP1001
exten = 1002,1,DialSIP1002 exten = _9X.,1,Ringing
exten = _9X.,2,Wait,2 exten = _9X.,3,DialSIPvoiprakyat{EXTEN},30,rt
exten = _9X.,4,Hangup exten = _10X.,1,Ringing
exten = _10X.,2,Wait,2 exten = _10X.,3,SIPvoiprakyat{EXTEN},30,rt
exten = _10X.,4,Hangup
Penjelasan: Dalam sintaks yang digunakan di file extensions.conf, setiap tahapan perintah
dalam sebuah extension ditulis dalam format:
exten = extension,priority,commandparameter
dengan extension
= label dari extension client misalnya: 1001.
priority =
berupa angka integer yang merupakan urutan dari perintah yang harus dijalankan dalam
Universitas Sumatera Utara
sebuah extension. Prioritas pertama dimulai dari angka 1.
command =
perintah yang akan dijalankan oleh Asterisk. Misalnya: Ringing artinya sofpthonenya akan
berdering. parameter
= nilai yang diberikan kepada sebuah command.
Tidak semua command membutuhkan parameter.
exten = 1001,1,DialSIP1001 artinya jika ada panggilan pada extension 1001 maka client SIP yang login sebagai 1001 akan dihubungi untuk menerima
panggilan tersebut. exten = _9X.,1,Ringing artinya jika ada panggilan ke nomor dengan angka
terdepan adalah 9 maka dilakukan aktivitas berdering tanpa memperdulikan angka sesudah angka terdepan. 1 menyatakan prioritas pertama sedangkan
Ringing adalah command-nya. Wait, 2 artinya menunggu selama 2 detik. Hangup artinya berhenti atau menghentikan panggilan.
exten = _9X.,3,DialSIPvoiprakyat{EXTEN},30,rt artinya jika ada panggilan ke nomor dengan angka terdepan adalah 9 maka langkah pertama yang
dikerjakan adalah memanggil dial extension tersebut dengan menggunakan teknologi SIP melalui host voiprakyat, lalu tunggu sampai 30 detik, jika tidak
diangkat atau tidak dijawab, panggilan tersebut dianggap time out rt.
3.2.2.3 Prosedur Pengujian
Dalam pengujian ini dibagi menjadi dua bagianprosedur antara lain: prosedur pengukuran parameter-parameter yang mempengaruhi kualitas percakapan pada
jaringan VoIP seperti delay, jitter, packet loss, dan bandwidth pada jaringan lokal dan interlokal.
1. Prosedur pengukuran parameter-parameter yang mempengaruhi kualitas
percakapan pada jaringan VoIP pada jaringan lokal. a.
Meng-install software-software pendukung seperti X-Lite sebagai user agent client softphone dan Wireshark pada sistem yang telah dibangun.
Universitas Sumatera Utara
b. Menjalankan server Asterisk.
c. Mengkonfigurasikan X-Lite pada setiap client untuk meregistrasikan client1
dan client2 ke server Asterisk dengan klik kanan dan pilih menu SIP Acoount Settings. Kemudian muncul window baru pilih Add, pada tab Account, Profile
Name dan Username isikan dengan nomor extension masing-masing client. Kemudian password diisikan dengan password masing-masing client, Domain
diisi dengan voiprakyat.or.id. Kemudian pada tab Topology, pada bagian STUN server pilih use specific server dan isi dengan voiprakyat.or.id.
Kemudian klik OK dan Close. Dengan ini client1 telah teregistrasi sebagai extension 1001 sedangkan client2 sebagai extension 1002 dan telah teregistrasi
pada server Asterisk. Untuk mengecek apakah 2 client tersebut telah tersebut telah teregistrasi dapat menggunakan perintah “
sip show peers
” pada command line Asterisk.
Gambar 3.9 Konfigurasi pada X-Lite tiap client
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.9 Konfigurasi pada X-Lite tiap client Sambungan
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.10 Client yang telah teregistrasi
d. Jalankan softphone X-Lite pada ke-2 client.
e. Lakukan pemilihan codec pada sofphone X-Lite dengan cara klik kanan pada
layar kemudian pilih menu Options dan pilih tab Advanced. Kemudian pada menu Audio Codecs, klik codec yang ingin kita enable-kan dengan klik codec
tersebut dan pilih tanda “-”. Kemudian klik OK. alam tugas akhir ini kita hanya memakai codec GSM, G.711, G.729, dan iLBC.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.11 Pemilihan Jenis Codec pada X-Lite
f. Jalankan software VQManager pada server dengan menggunakan perintah “
sh run.sh
”. Kemudian memilih interface yang akan digunakan yaitu eth0.
Gambar 3.12 Pemilihan interface pada VQManager
g. Melakukan panggilan dari extension 1001 ke extension 1002 yang sudah
teregistrasi pada server Asterisk. h.
Setelah tersambung maka komunikasi dapat dilakukan. i.
Pengukuran ini dilakukan dengan beberapa codec yang berbeda dan dilakukan sebanyak 10 kali untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
j. Mengambil dan menganalisis data-data yang telah diukur dengan software
VQManager.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.13 Hasil capturing pada VQManager antara 2 client lokal
k. Data-data yang telah didapat dirata-ratakan untuk setiap parameternya.
Kemudian nilai yang telah didapat di-input-kan kedalam rumus E-Model untuk mendapatkan nilai R-Factor yang kemudian dikorelasikan menjadi nilai MOS.
l. Kemudian untuk setiap komunikasi yang dilakukan, lebih kurang 10 orang
akan mendengar suara percakapan dan memberikan penilaian. m.
Kemudian dilakukan analisis pengaruh delay, jitter, dan packet loss terhadap nilai MOS yang didapat.
2. Prosedur pengukuran parameter-parameter yang mempengaruhi kualitas
percakapan pada jaringan VoIP pada jaringan interlokal: a.
Menjalankan server Asterisk. b.
Jalankan softphone X-Lite pada salah satu client dan client VoIP Rakyat. c.
Melakukan panggilan dari extension 1001 ke client VoIP Rakyat. d.
Jalankan software VQManager pada server. Kemudian memilih interface yang akan digunakan yaitu ppp0.
e. Setelah tersambung maka komunikasi dapat dilakukan.
f. Pengukuran ini dilakukan dengan beberapa codec yang berbeda dan dilakukan
sebanyak 10 kali untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Universitas Sumatera Utara
g. Mengambil dan menganalisis data-data yang telah diukur dengan software
VQManager.
Gambar 3.14 Hasil capturing antara client lokal dan client VoIP Rakyat
h. Data-data yang telah didapat dirata-ratakan untuk setiap parameternya.
Kemudian nilai yang telah didapat di-input-kan kedalam rumus E-Model untuk mendapatkan nilai R-Factor yang kemudian dikorelasikan menjadi nilai MOS.
i. Kemudian untuk setiap komunikasi yang dilakukan, lebih kurang 10 orang
akan mendengar suara percakapan dan memberikan penilaian. j.
Kemudian dilakukan analisis pengaruh delay, jitter, dan packet loss terhadap nilai MOS yang didapat.
Setelah ke-2 prosedur di atas selesai dilakukan maka dilakukan perbandingan nilai delay, jitter, packet loss, dan bandwidth yang dibutuhkan pada setiap codec pada
jaringan lokal dan interlokal untuk menentukan codec yang terbaik untuk diimplementasikan pada jaringan lokal dan interlokal.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
ANALISIS DATA DAN PENGUJIAN
4.1 Data Pengujian Kualitas Suara Pada Protokol SIP