Perhitungan Faktor R Pada Setiap Codec Jaringan Lokal

ditambah header-header seperti Link Header, IP Header, UDP Header, dan RTP Header dalam proses pengiriman data. Gambar 4.10 Pengukuran bandwidth untuk codec iLBC Dari 4 gambar di atas dapat terlihat bahwa codec G.729 memerlukan jumlah bandwidth yang paling sedikit dibanding codec-codec lainnya. Hal ini disebabkan karena bit-rate masing-masing codec. Bit-rate adalah jumlah bit per detik yang diperlukan untuk melakukan sebuah panggilan. Semakin besar bit-rate-nya maka semakin besar bandwidth yangdibutuhkan. Codec G.711 µ-law dengan bit-rate 64kbps memerlukan bandwidth yang lebih besar bila dibanding codec lainnya seperti codec G.729 dengan bit-rate 8 kbps, iLBC dengan bit-rate 13.33 kbps, GSM dengan bit-rate 13 kbps. Selain itu, jumlah payload juga berpengaruh pada jumlah bandwidth yang dibutuhkan karena semakin besar ukuran payload maka makin besar ukuran paket yang akan dikirimkan. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil ukuran payload maka semakin kecil ukuran paket yang akan dikirimkan dan semakin kecil pula bandwidth yang dibutuhkan.

4.3 Perhitungan Faktor R Pada Setiap Codec

Pada subbab ini akan dihitung nilai faktor R pada setiap codec yang nantinya akan dikorelasikan menjadi nilai MOS seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Untuk mendapatkan nilai faktor R, terlebih dahulu akan dicari nilai I d menggunakan persamaan 2.2 kemudian dicari nilai faktor R menggunakan persamaan 2.1. Setelah mendapat nilai MOS dari korelasi terhadap faktor R pada masing-masing codec maka Universitas Sumatera Utara akan dilakukan perbandingan hasil dengan hasil pengukuran dan analisis sebelumnya untuk mendapatkan codec yang terbaik. Perhitungan ini dilakukan pada jaringan lokal dan interlokal.

a. Jaringan Lokal

Nilai Faktor R pada codec G.729: I d = 0.024d + 0.11 d – 177.3Hd – 177.3 I d = 0.024 0.5 + 0.11 0.5 – 177.3H0.5-177.3 I d = 0.12 ms. R = 94.2 - I d - I e R = 94.2 – 0.012 – 7 R = 87.188 Nilai faktor R di atas dikorelasikan menjadi nilai MOS dengan persamaan: MOS = 1 + 0. 035R + 7x10 -6 RR-60100-R sehingga, MOS = 1 + 0.03587.188 + 7x10 -6 87.18887.188-60100-87.188 MOS = 1 + 3.0516 + 0.213 MOS = 4.2646 Nilai Faktor R pada codec G.711 µ-law: I d = 0.024d + 0.11 d – 177.3Hd – 177.3 I d = 0.024 1.5 + 0.11 1.5– 177.3H1.5-177.3 I d = 0.036 ms. R = 94.2 - I d - I e R = 94.2 – 0.036 – 0 R = 94.164 Nilai faktor R di atas dikorelasikan menjadi nilai MOS dengan persamaan: MOS = 1 + 0. 035R + 7x10 -6 RR-60100-R sehingga, MOS = 1 + 0.03594.164 + 7x10 -6 94.16494.164-60100-94.164 Universitas Sumatera Utara MOS = 1 + 3.29574 + 0.131 MOS = 4.42674 Nilai Faktor R pada codec GSM: I d = 0.024d + 0.11 d – 177.3Hd – 177.3 I d = 0.024 7 + 0.11 7 – 177.3H7-177.3 I d = 0.168 ms. R = 94.2 - I d - I e R = 94.2 – 0.168 – 20 R = 74.032 Nilai faktor R di atas dikorelasikan menjadi nilai MOS dengan persamaan: MOS = 1 + 0. 035R + 7x10 -6 RR-60100-R sehingga, MOS = 1 + 0.03574.032 + 7x10 -6 74.032 74.032-60100-74.032 MOS = 1 + 2.59 + 0.189 MOS = 3.779 Nilai Faktor R pada codec iLBC: I d = 0.024d + 0.11 d – 177.3Hd – 177.3 I d = 0.024 1.3 + 0.11 1.3– 177.3H1.3-177.3 I d = 0.0312 ms. R = 94.2 - I d - I e R = 94.2 – 0.0312 – 7 R = 87.1688 Nilai faktor R di atas dikorelasikan menjadi nilai MOS dengan persamaan: MOS = 1 + 0. 035R + 7x10 -6 RR-60100-R sehingga, MOS = 1 + 0.03587.1688 + 7x10 -6 87.168887.1688-60100-87.1688 Universitas Sumatera Utara MOS = 1 + 3.05 + 0.213 MOS = 4.263

b. Jaringan Interlokal