Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan dengan Menggunakan Program Komputer

(1)

SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PASIEN DI PUSKESMAS PADANG BULAN SELAYANG II MEDAN

DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM KOMPUTER

SKRIPSI

Oleh :

NIM : 081000152 CAPRIN SINURAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judul :

SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PASIEN DI PUSKESMAS PADANG BULAN SELAYANG II MEDAN

DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM KOMPUTER

Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh :

NIM. 081000152 CAPRIN SINURAT

Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi Pada Tanggal 23 Juli 2012 dan Dinyatakan Telah

Memenuhi Syarat Untuk Diterima

Tim Penguji

Ketua Penguji Penguji I

dr. Ria Masniari Lubis, M.Si

NIP. 19531018 198203 2 001 NIP. 19761005 200912 2 003 Maya Fitria, SKM, M.Kes

Penguji II Penguji III

Dr. Ir. Erna Mutiara, M.Kes

NIP. 19640826 199003 2 002 NIP. 19581202 199103 1 001 Drs. Abdul Jalil Amri Arma, M.Kes Medan, Juli 2012

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Dekan,

NIP. 19610831 198903 1 001 Dr. Drs. Surya Utama, MS


(3)

ABSTRAK

Sistem pendaftaran pasien di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Padang Bulan Selayang II Medan merupakan suatu sistem input data pasien dan kunjungan pasien. Sistem input data pasien meliputi nomor index, nama kepala keluarga, nomor KTP, nomor handphone, umur, nama pasien, alamat, wilayah kerja puskesmas, jenis pasien berdasarkan pembayaran. Sistem input kunjungan pasien meliputi nomor index, tanggal kunjungan, dan poli tujuan serta sistem input identitas user yang meliputi kode petugas, nama pengguna, nomor telepon, password, dan konfirmasi.

Tujuan pengembangan sistem pendaftaran pasien adalah untuk mempermudah pengolahan data kunjungan pasien yang sebelumnya dilakukan secara manual.

Pengembangan sistem ini menggunakan salah satu program komputer yaitu

Microsoft Visual Basic 6.0 dengan menggunakan metode siklus daur hidup pengembangan sistem. Metode tersebut meliputi beberapa tahapan proses yaitu tahap perencanaan sistem, tahap analisis sistem, tahap perancangan sistem, tahap penerapan sistem, tahap evaluasi sistem, tahap penggunaan dan pemeliharaan sistem.

Hasil dari pengembangan sistem pendaftaran pasien ini adalah sistem informasi pendaftaran pasien di puskesmas yang terdiri dari form identitas pasien, kartu berobat pasien, form kunjungan pasien, form identitas user, laporan kunjungan pasien per hari, sementara laporan kunjungan pasien per bulan dan per tahun berdasarkan poli tujuan.

Sistem pendaftaran pasien ini diharapkan dapat mempermudah proses pembuatan laporan kunjungan pasien sehingga menghasilkan informasi yang akurat.

Kata kunci: sistem pendaftaran pasien, pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), program komputer.


(4)

ABSTRACT

The patient registration system in Public Health Center (PHC) of Padang Bulan Selayang II in Medan is an input system of data and visiting patiens. The input system of the patient’s data included index number, name of head of house hold, ID card number, phone number, age, patient’s name, address, PHC working areas, and types of patient based on payment. The input system of visiting patients included index number, visiting date, and poly destination. The input system of the user’s identity included user’s code, user’s name, telephone number, password, and confirmation.

The development of patient registration system was aimed to facilitate in processing of patient visiting data that manually operated before.

The development of this system used one of computer programs, namely Microsoft Visual Basic 6.0, by using system development life cycle method. The method had several process phases namely planning, analysis, designing, evaluation, application and maintenance phase.

The result of the development of patient registration system was an information system of patient registration in public health center included patient identity form, patient medical card, patient visiting form, user identity form, daily patient visiting report, while monthly patient visiting report and annual patient visiting report based on poly destination.

The patient registration system was expected to ease the process of making the visit patient report so that it could produce accurate information.

Key words: patient registration system, public health center (phc), computer program.


(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : CAPRIN SINURAT

Tempat/ Tanggal Lahir : Sidikalang / 19 Januari 1990

Agama : Kristen Protestan

Status Perkawinan : Belum Menikah Nama Orang Tua : Rata Sinurat (Ayah)

Muti Pasaribu, Spd (Ibu)

Anak ke : 1 (Pertama) dari 3 (Tiga) orang bersaudara Alamat Rumah Orang Tua : Jl. Jenderal Sudirman No. 64 Pasar Lama

Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Alamat Kos : Jl Jamin Ginting Gang Cipta No. 6

Padang Bulan Medan

Riwayat Pendidikan

Tahun 1994-1996 : TK Bhayangkari Sidikalang Tahun 1996 - 2002 : SD Negeri 030279 Sidikalang Tahun 2002 - 2005 : SMP Negeri 1 Sidikalang Tahun 2005 - 2008 : SMA Negeri 1 Sidikalang

Tahun 2008 - 2012 : Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan

Riwayat Organisasi

Tahun 2008 : Panitia Natal Oikumene FKM USU 2008 Tahun 2009-2010 : Panitia Retreat POMK FKM USU

Tahun 2010 : Panitia Paskah Oikumene FKM USU Panitia Natal Oikumene FKM USU

Tahun 2011 : Anggota KPU FKM USU


(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu setia menyertai penulis dalam mengerjakan skripsi ini. Hanya karena kasihNya lah, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan dengan Menggunakan Program Komputer. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Sumatera Utara (USU).

Tersusunnya skripsi ini, tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dr. Drs. Surya Utama, M.S, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

2. Drs. Heru Santosa, M.S, Ph.D, selaku Ketua Departemen Kependudukan dan Biostatistika yang telah banyak memberikan nasihat dan arahan kepada penulis selama menuntut ilmu di FKM USU.

3. dr. Ria Masniari Lubis, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan dukungan dan meluangkan waktu dan pikiran serta dengan penuh kesabaran membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.

4. Maya Fitria, SKM, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing II danyang juga telah banyak memberikan bimbingan, dukungan dan meluangkan waktu dan pikiran serta dengan penuh kesabaran membimbing penulis hingga selesainya skripsi ini.


(7)

5. Dr. Ir. Erna Mutiara, M.Kes, selaku penguji II skripsi dan Drs. Abdul Jalil Amri Arma, M.Kes, selaku penguji III skripsi yang telah memberikan saran dan dukungan untuk kesempurnaan skripsi ini.

6. Dra. Syarifah, M.S, selaku pembimbing akademik yang memberi masukan setiap semester yang penulis lewati.

7. dr. Farida Surbakti, selaku Kepala Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan, yang yang telah memberi izin penelitian dan masukan untuk penyempurnaan penulisan skripsi ini.

8. Teristimewa kepada kedua orangtuaku bapak Rata Sinurat dan mama Muti Pasaribu, Spd, yang tidak pernah bosan mendoakan penulis, memberikan dukungan moril, materil mendengarkan keluh kesah penulis sampai selesainya skripsi ini. Buat adik-adikku tercinta, Meinarty Sinurat dan Megah Elisabet Sinurat yang tidak pernah bosan memberikan doa, perhatian, dukungan moril, dukungan materil kepada penulis hingga selesainya skripsi ini.

9. Kelompok Kecilku “The Witnesses + Bethesda” : K’Cristine, K’Marlina, Johannes, Mandroy, Leo, Bang Arnold dan teman-teman di koordinasi UKM POMK FKM Periode 2011-2012, terimakasih buat motivasi dan doa-doanya. 10. Buat teman-teman seperjuangan Johannes, Mandroy, Amja, Edy, Henry, Novy,

Febri, Suzan, Ervanny, Tari, Rani, Yossi, Helfiana, Stella, Nelly, Vesta, Octa, Neny, Ervina dan teman-teman yang lainnya, terima kasih buat kebersamaan kita. 11. Terkhusus buat Lidya Octavyana Situmorang yang telah banyak memberikan doa,


(8)

12. Semua teman-teman seperjuangan di FKM stambuk 2008 dan Peminatan Biostatistika dan Informasi Kesehatan 2008 : Agnes, Suryati, Arifa, Iin, Syarif, Febrinto, Linda, Nia, Ari, Fauzi dan yang lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namanya. Terimakasih buat perhatiannya, doanya, dukungannya dan bantuannya sampai selesainya skripsi ini.

13. Bagi semua pihak yang telah membantu proses penyusunan skripsi ini hingga selesai.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan sehinggga membutuhkan banyak masukan dan kritikan dari berbagai pihak yang sifatnya membangun dalam memperkaya materi skripsi ini. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat menjadi sumbangan berguna bagi kita semua dan juga bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih. Syalom, Tuhan Yesus Memberkati. Medan, Juli 2012


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ...i

ABSTRAK ...ii

ABSTRACT...iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...v

KATA PENGANTAR ...vi

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR TABEL ...x

DAFTAR GAMBAR ...xi

DAFTAR LAMPIRAN ...xii

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1Latar Belakang ...1

1.2Rumusan Masalah ...3

1.3Tujuan...4

1.3.1 Tujuan Umum ...4

1.3.2 Tujuan Khusus ...4

1.4Manfaat ...4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...5

2.1Sistem Informasi ...5

2.2Pendaftaran Pasien di Puskesmas dengan Menggunakan Program Komputer ...6

2.3Perangkat Lunak Sistem ...6

2.3.1 Microsoft Visual Basic 6.0 ...7

2.3.2 Microsoft Access 2007 ...8

2.3.3 Crystal Report ...9

2.4Pengembangan Sistem...9

2.5.1 Metode Prototype ...10

2.5.2 Metode Daur Hidup ...13

2.5.2.1 Tahap Perencanaan ...14

2.5.2.2 Tahap Analisis ...16

2.5.2.3 Tahap Perancangan ...19

2.5.2.4 Tahap Penerapan ...19

2.5.2.5 Tahap Evaluasi ...22

2.5.2.6 Tahap Penggunaan dan Pemeliharaan ...23

2.5.3 Metode Spiral ...23

2.5.4 Selfsourcing ...25

2.5.5 Outsourcing ...25

2.5Flowchart ...25


(10)

2.6.2 Processing Symbols ...27

2.6.3 Input-output Symbols ...29

BAB III PENGEMBANGAN SISTEM ...30

3.1Metode Pengembangan Sistem Informasi ...30

3.2Tahap Perencanaan ...30

3.3Tahap Analisis ...30

3.3.1 Kelayakan Teknis ...31

3.3.2 Persiapan Perangkat Keras ...31

3.3.3 Persiapan Perangkat Lunak ...31

3.3.4 Kelayakan Legal ...31

3.3.5 Operasional ...32

3.3.6 Jadwal ...32

3.4Tahap Perancangan ...32

3.4.1 Perancangan Sistem Secara Umum ...32

3.4.2 Perancangan Sistem Secara terperinci ...33

3.4.2.1 Perancangan Input ...33

3.4.2.2 Perancangan Database ...33

3.4.2.3 Perancangan Output ...35

3.4.2.4 PerancanganPanduan Peenggunaan Program Sistem Informasi ...36

3.5Tahap Uji Coba ...36

3.6Tahap Sosialisasi Sistem ...37

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN SISTEM ...38

4.1Gambaran Umum Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan ...38

4.2Visi, Misi Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan ...38

4.3Ketenagaan/Kepegawaian Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan ...39

4.4 Sistem Pendaftaran Pasien Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan ...40

4.5 Cara Keja Program Sistem Pendaftaran Pasien ...41

4.6 Flowchart Program ...49

BAB V PEMBAHASAN ...56

5.1 Keuntungan Sistem Pendaftaran Pasien Menggunakan Program Komputer ..56

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...58

6.1 Kesimpulan ...58

6.2 Saran ...57


(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Flow Direction Symbols ... 27

Tabel 2.2 Processing Symbols ... 28

Tabel 2.3 Input-output Symbols ... 29

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Pengembangan Sistem... 32

Tabel 3.2 Identitas Pasien ... 34

Tabel 3.3 Kunjungan Pasien ... 34


(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Metode Spiral ... 24

Gambar 3.1 Perancangan Sistem Secara Umum ... 33

Gambar 3.2 Perancangan Input ... 33

Gambar 3.3 Perancangan Output ... 35

Gambar 4.1 Form Menu Login ... 41

Gambar 4.2 Form Menu Utama ... 42

Gambar 4.3 Form Menu Identitas Pasien ... 43

Gambar 4.4 Kartu Berobat Pasien ... 43

Gambar 4.5 Form Menu Kunjungan Pasien ... 44

Gambar 4.6 Form Menu Identitas User ... 45

Gambar 4.7 Form Menu Laporan Kunjungan ... 46

Gambar 4.8 Laporan Harian ... 47

Gambar 4.9 Laporan Bulanan ... 48

Gambar 4.10 Laporan Tahunan ... 49

Gambar 4.11 Flowchart Menu Login ... 50

Gambar 4.12 Flowchart Menu Utama ... 51

Gambar 4.13 Flowchart Menu Identitas Pasien ... 52

Gambar 4.14 Flowchart Menu Kunjungan Pasien... 53

Gambar 4.15 Flowchart Menu Identitas User ... 54


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran 2 Surat Selesai Melakukan Penelitian Lampiran 3 Gambar Kartu Berobat Pasien Lampiran 4 Contoh Laporan Harian Lampiran 5 Contoh Laporan Bulanan Lampiran 6 Contoh Laporan Tahunan


(14)

ABSTRAK

Sistem pendaftaran pasien di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Padang Bulan Selayang II Medan merupakan suatu sistem input data pasien dan kunjungan pasien. Sistem input data pasien meliputi nomor index, nama kepala keluarga, nomor KTP, nomor handphone, umur, nama pasien, alamat, wilayah kerja puskesmas, jenis pasien berdasarkan pembayaran. Sistem input kunjungan pasien meliputi nomor index, tanggal kunjungan, dan poli tujuan serta sistem input identitas user yang meliputi kode petugas, nama pengguna, nomor telepon, password, dan konfirmasi.

Tujuan pengembangan sistem pendaftaran pasien adalah untuk mempermudah pengolahan data kunjungan pasien yang sebelumnya dilakukan secara manual.

Pengembangan sistem ini menggunakan salah satu program komputer yaitu

Microsoft Visual Basic 6.0 dengan menggunakan metode siklus daur hidup pengembangan sistem. Metode tersebut meliputi beberapa tahapan proses yaitu tahap perencanaan sistem, tahap analisis sistem, tahap perancangan sistem, tahap penerapan sistem, tahap evaluasi sistem, tahap penggunaan dan pemeliharaan sistem.

Hasil dari pengembangan sistem pendaftaran pasien ini adalah sistem informasi pendaftaran pasien di puskesmas yang terdiri dari form identitas pasien, kartu berobat pasien, form kunjungan pasien, form identitas user, laporan kunjungan pasien per hari, sementara laporan kunjungan pasien per bulan dan per tahun berdasarkan poli tujuan.

Sistem pendaftaran pasien ini diharapkan dapat mempermudah proses pembuatan laporan kunjungan pasien sehingga menghasilkan informasi yang akurat.

Kata kunci: sistem pendaftaran pasien, pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), program komputer.


(15)

ABSTRACT

The patient registration system in Public Health Center (PHC) of Padang Bulan Selayang II in Medan is an input system of data and visiting patiens. The input system of the patient’s data included index number, name of head of house hold, ID card number, phone number, age, patient’s name, address, PHC working areas, and types of patient based on payment. The input system of visiting patients included index number, visiting date, and poly destination. The input system of the user’s identity included user’s code, user’s name, telephone number, password, and confirmation.

The development of patient registration system was aimed to facilitate in processing of patient visiting data that manually operated before.

The development of this system used one of computer programs, namely Microsoft Visual Basic 6.0, by using system development life cycle method. The method had several process phases namely planning, analysis, designing, evaluation, application and maintenance phase.

The result of the development of patient registration system was an information system of patient registration in public health center included patient identity form, patient medical card, patient visiting form, user identity form, daily patient visiting report, while monthly patient visiting report and annual patient visiting report based on poly destination.

The patient registration system was expected to ease the process of making the visit patient report so that it could produce accurate information.

Key words: patient registration system, public health center (phc), computer program.


(16)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar mengambil keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang. Untuk memperoleh informasi, diperlukan adanya data yang akan diolah dan unit pengolah (Sutanta, 2003).

Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang pesat pada saat ini. Contohnya penggunaan komputer sebagai salah satu sarana penunjang dalam sistem informasi dapat memberikan hasil yang lebih untuk output

sebuah sistem, tentunya bila sistem di dalamnya telah berjalan dengan baik (Ekowati, 2003).

Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan (Kepmenkes No. 128 Tahun 2004). Menurut DepKes RI (2004) Puskesmas merupakan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok, dengan tujuan mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja


(17)

puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi–tingginya dalam rangka Indonesia Sehat.

Puskesmas sebagai salah satu institusi pelayanan umum membutuhkan keberadaan suatu sistem informasi yang akurat dan handal, serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanannya kepada para pasien serta lingkungan yang terkait lainnya. Dengan lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali permasalahan kompleks yang terjadi dalam proses pelayanan di puskesmas.

Pengelolaan data di puskesmas merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan suatu sistem informasi di puskesmas. Pengelolaan data secara manual mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima karena kemungkinan kesalahan sangat besar. Dengan dukungan teknologi informasi yang ada sekarang ini, pekerjaan pengelolaan data dengan cara manual dapat digantikan dengan suatu sistem informasi dengan menggunakan komputer.

Sistem-sistem pencatatan dan pelaporan yang ada saat ini belum terkoordinasikan dengan baik karena kendala penyimpanannya yang tidak teratur, sehingga ketika membutuhkan data yang sudah dilaporkan sering ada kendala data hilang ataupun rusak. Sebagian besar daerah kurang memiliki kemampuan untuk mengelola dan mengembangkan sistem manajemen puskesmas maupun sistem informasi kesehatan di daerahnya. Pemanfaatan data dan informasi dalam manajemen kesehatan belum bisa optimal karena belum berkembangnya sistem kesehatan dan manajemen kesehatan di berbagai tingkat.


(18)

Identitas pasien dicatat pada pendaftaran pasien seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, agama, asal pasien, pekerjaan, status, cara masuk pasien, jam masukpasien, tanggal masuk, pasien datang, cara pembayaran, keadaan keluarga pasien (Sabarguna, 2008).

Pendaftaran pasien di Puskesmas Padang Bulan Selayang II selama ini masih dilakukan secara manual. Identitas yang dicatat yaitu Nama Kepala Keluarga, Nomor KTP, Nomor Handphone, Nama Pasien, Umur Pasien, Alamat, Wilayah Kerja Puskesmas atau tidak dan Jenis Pembayaran.

Melihat situasi tersebut, sangatlah tepat jika Puskesmas Padang Bulan Selayang II menggunakan sisi kemajuan komputer, baik piranti lunak maupun perangkat kerasnya dalam upaya membantu penanganan manajemen yang sebelumnya dilakukan secara manual. Alat bantu yang mendukung adalah dengan menggunakan program komputer yang salah satunya yaitu dengan menggunakan program Microsoft Visual Basic 6.0.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka perlulah dibuat suatu sistem informasi pendaftaran pasien di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan dengan menggunakan program komputer agar dengan data yang ada dapat menghasilkan informasi yang cepat dan akurat.


(19)

1.3Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Membuat sistem informasi pendaftaran pasien di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan dengan menggunakan program komputer.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Membuat form identitas pasien. 2. Membuat kartu berobat pasien. 3. Membuat form kunjungan pasien. 4. Membuat form identitas user.

5. Membuat laporan kunjungan pasien per hari. 6. Membuat laporan kunjungan pasien per bulan. 7. Membuat laporan kunjungan pasien per tahun.

1.4Manfaat

1. Memberikan kemudahan pada staf pendaftaran pasien dalam registrasi kunjungan pasien serta mempermudah dalam pembuatan laporan.

2. Memberikan kemudahan pada pihak puskesmas dalam meningkatkan kualitas pelayanan Puskesmas serta mempermudah dalam mengambil keputusan manajerial. 3. Memberikan kemudahan pada masyarakat yang ingin membutuhkan data tentang


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi

Informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam suatu organisasi digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan. Sehubungan dengan hal itu, informasi haruslah berkualitas. Menurut Burch dan Grudnitski, kualitas

informasi ditentukan oleh tiga faktor yaitu relevansi, ketepatan waktu dan akurasi (Kadir, 2003).

Relevansi berarti bahwa informasi benar-benar berguna bagi suatu tindakan keputusan yang dilakukan seseorang. Tepat waktu berarti bahwa informasi datang pada saat dibutuhkan sehingga bermanfaat untuk mengambil keputusan. Akurasi berarti bahwa informasi bebas dari kesalahan (Kadir, 2003).

Untuk mempermudah bagi para pekerja di suatu organisasi dalam memperoleh informasi, teknologi informasi bisa dilibatkan. Secara lebih khusus, organisasi umumnya menerapkan sistem informasi (Kadir, 2003).

Menurut Alter (1992), sistem informasi adalah kombinasi antarprosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi (Kadir, 2003).


(21)

2.2 Pendaftaran Pasien di Puskesmas dengan Menggunakan Program Komputer

Sistem registrasi pasien masuk dengan menggunakan komputer yaitu saat pasien masuk, pasien mendapatkan nomor rekam medis dan data-data pasien langsung diisi dalam form registrasi pasien yang sudah tersedia di dalam komputer. Data-data tersebut akan dimasukkan dalam database. Saat pasien keluar, informasi pasien dapat langsung dimasukkan ke dalam database komputer (Sabarguna, 2008).

Indentitas pasien dicatat pada pendaftaran pasien umur, jenis kelamin, pendidikan, agama, asal pasien, pekerjaan, status, cara masuk pasien, jam masuk pasien, tanggal masuk, pasien datang, cara pembayaran, keadaan keluarga pasien (Sabarguna, 2008).

2.3 Perangkat Lunak Sistem

Perangkat lunak sistem (kadangkala disebut perangkat lunak pendukung atau

support software) adalah program yang digunakan untuk mengontrol sumber daya komputer, baik yang bersifat internal (misalnya RAM) maupun eksternal (misalnya

printer). Kedudukan program ini umumnya sebagai perantara antara program aplikasi dan perangkat keras komputer. Itulah sebabnya peran program sistem kadangkala tidak terlihat secara langsung seperti perangkat lunak aplikasi yaitu utilitas (Kadir, 2003).

Menurut Kadir (2003), perangkat lunak sistem dapat berupa sistem operasi, utilitas, device driver dan penerjemah bahasa.


(22)

1. Sistem operasi adalah perangkat lunak dasar yang berfungsi sepenuhnya untuk mengendalikan sistem komputer. Windows, UNIX dan Linux merupakan contoh sistem operasi.

2. Utilitas adalah program yang dipakai secara langsung oleh pemakai untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pengendalian atau pengalokasian sumber daya dalam sistem komputer. ScanDisk pada Windows ataupun tar pada

UNIX dan Linux merupakan contoh ulilitas.

3. Device driver adalah program yang berfungsi untuk membantu komputer mengendalikan peranti-peranti lunak peripheral. Sebagai contoh, jika anda menghubungkan printer ke komputer, biasanya anda perlu meng-install program bawaan printer agar komputer bisa mengenali printer tersebut. Program itulah yang disebut device driver.

4. Penerjemah bahasa (language translator) adalah program yang menterjemahkan pemrogram menjadi bentuk yang dapat dijalankan oleh komputer secara langsung. Contohnya Pascal, Basic, C, C++ dan sebagainya.

Dalam perancangan sistem Pendaftaran pasien di Puskesmas Padang Bulan Selayang II digunakan program aplikasi Microsoft Visual Basic 6.0, Microsoft Access

2007, dan Crystal Report.

2.3.1 Microsoft Visual Basic 6.0

Microsoft Visual Basic adalah sebuah program aplikasi yang digunakan untuk pengembangan dengan manfaat keistimewaan konsep-konsep antarmuka grafis dalam


(23)

Microsoft Windows. Aplikasi yang dihasilkan Visual Basic berkaitan erat dengan

windo ws itu sendiri sehingga dibutuhkan pengetahuan bagaimana cara kerja windows

(Suryana, 2009).

Dalam pemrograman Visual banyak istilah dan konsep untuk menyebut sesuatu yang membentuk sebuah aplikasi. Istilah-istilah tersebut memiliki arti yang sama dalam lingkungan pemrograman Visual lainnya, seperti misalnya Objek, Property dan

Event (Suryana, 2009).

Menurut Sihombing (2011), kemampuan dari Visual Basic adalah

a. Dapat menghasilkan file-file eksekusi atau bersifat excutable (file yang berakhiran *.EXE) sehingga dapat dijalankan dengan memanggil file tersebut. b. Dapat memuat program-program aplikasi yang berbasis windows.

c. Dapat membuat objek-objek program bantu seperti ActiveX, Aplikasi Internet,

file Help dan sebagainya.

d. Sangat mendukung sebagai pengolah databese server dan membuat program

multiuser.

2.3.2 Microsoft Access 2007

Microsoft Access 2007 atau lebih dikenal dengan sebutan Access 2007 merupakan salah satu perangkat lunak yang diperuntukkan untuk mengolah database

di bawah sistem Windows. Dengan menggunakan Microsoft Access 2007, seseorang

dapat merancang, membuat dan mengelola database dengan mudah dan cepat (Taufani, 2009).


(24)

Access 2007 merupakan pengembangan dari Access 2003, 2000 maupun versi-versi sebelumya, dengan harapan program aplikasi database ini lebih mudah dipakai, mudah di integrasikan dengan program aplikasi Microsoft Office 2007 lainnya dan dapat memanfaatkan semua fasilitas yang terdapat pada Internet maupun Intranet (Taufani, 2009).

2.3.3 Crystal Report

Crystal Report merupakan program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dalam program Microsoft Visual Basic 6.0 tetapi keduanya dapat dihubungkan (Linkage). Mencetak dengan Crystal Report lebih baik dan lebih mudah. Hal ini karena pada Crystal Report banyak tersedia objek-objek maupun komponen yang mudah digunakan (Madcoms, 2002).

2.4Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Menurut Hoffler dkk dalam Kadir (2002) untuk mengembangkan suatu sistem informasi, kebanyakan perusahaan menggunakan suatu metodologi yang disebut metodologi pengembangan sistem. Yang dimaksud dengan metodologi ini adalah suatu proses standar yang diikuti oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalisa, merancang, mengimplementasikan dan memelihara sistem informasi.


(25)

Prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai.

Metode ini memberikan ide bagi analis sistem atau pemrogram untuk menyajikan gambaran yang lengkap. Dengan demikian, pemesanan sistem akan dapat melihat pemodelan dari sistem itu baik dari sisi tampilan maupun teknik prosedural yang akan dibangun (Oetomo, 2002).

Menurut Oetomo (2002), ada dua jenis prototype yang dikembangkan oleh para ahli. Metode pertama lebih singkat dan kurang rinci dibandingakan metode kedua. Langkah-langkah dalam metode prototype yang pertama meliputi:

1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. Pada tahap ini, analisis sistem akan melakukan studi kelayakan dan studi terhadap kebutuhan pemakai, baik yang meliput i model interface, teknik prosedural maupun dalam teknologi yang akan digunakan.

2. Pengembangan prototype. Pada tahap kedua ini, analis sistem bekerja sama dengan pemrogram mengembangkan prototype sistem untuk memperlihatkan kepada pemesan pemodelan sistem yang akan dibangunnya.

3. Menentukan prototype, apakah dapat diterima oleh pemesan atau pemakai. Analis sistem pada tahap ini akan mendeteksi dan mengidentifikasi sejauh mana pemodelan yang dibuatnya dapat diterima oleh pemesan. Perbaikan-perbaikan apa yang diinginkan pemesan atau bahkan harus merombak secara keseluruhan.


(26)

4. Penggunaan prototype. Pada tahap ini, analis sistem akan menyerahkan kepada pemrogram untuk mengimplementasikan pemodelan yang dibuatnya menjadi satu sistem.

Menurut Oetomo (2002), pada metode Prototype 2, ditambahkan empat langkah berikut:

1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. Pada tahap ini, analisis sistem akan melakukan studi kelayakan dan studi terhadap kebutuhan pemakai, baik yang meliput i model interface, teknik prosedural maupun dalam teknologi yang akan digunakan.

2. Pengembangan prototype. Pada tahap kedua ini, analis sistem bekerja sama dengan pemrogram mengembangkan prototype sistem untuk memperlihatkan kepada pemesan pemodelan sistem yang akan dibangunnya.

3. Menentukan prototype, apakah dapat diterima oleh pemesan atau pemakai. Analis sistem pada tahap ini akan mendeteksi dan mengidentifikasi sejauh mana pemodelan yang dibuatnya dapat diterima oleh pemesan. Perbaikan-perbaikan apa yang diinginkan pemesan atau bahkan harus merombak secara keseluruhan.

4. Mengadakan sistem operasional melalui pemrogram sistem oleh pemrogram sistem oleh pemrogram berdasarkan pemodelan sistem yang telah disepakati oleh pemesan sistem.

5. Menguji sistem operasional. Pada tahap ini, pemrograman akan melakukan uji coba baik menggunakan data sekunder maupun data primer untuk memastikan bahwa sistem dapat berlangsung dengan baik dan benar, sesuai kebutuhan pemesan.


(27)

6. Melakukan sistem operasional apakah dapat diterima oleh pemesan atau harus dilakukan beberapa perbaikan, atau bahkan harus dibongkar semuanya dan dimulai dari awal lagi

7. Jika sistem telah disetujui, maka tahap terakhir adalah melakukan implementasi sistem.

Menurut Oetomo (2002), pada metode prototype 2 sangat cocok untuk pembangunan sistem skala kecil, karena kurang rincian tahapan yang dilalui dan kurangnya proses dokumentasi. Metode ini memiliki daya tarik tersendiri bagi pengembang sistem, karena :

1. Pengembang sistem dapat berkomunikasi aktif dengan pemakai, terkhusus dalam hal persamaan persepsi terhadap pemodelan sistem yang akan menjadi dasar pengembangan sistem operasionalnya.

2. Pemesan atau pemakai ikut terlibat secara aktif dan partisipatif dalam menentukan model dan sistem operasionalnya. Dengan kata lain, metode ini akan menghasilkan sistem dengan persektif pemakai.

3. Penggunaan metode ini meningkatkan kepuasan dari sisi pemesan karena keinginannnya dan harapannya dapat terimplementasi dengan baik, sementara pengembangan sistem menjadi lebih hemat.

Menurut Oetomo (2002), metode ini juga mengandung risiko, seperti:

1. Kurang dokumentasi secara terperinci dalam setiap tahap akan mengakibatkan deteksi dan kontrol tiap langkah kurang cermat, sehingga bila terjadi kesalahan, akan cukup sulit untuk memperbaikinya. Disamping itu, jika sistem yang berhasil


(28)

dibangun itu akan dikembangkan lagi, bisa jadi akan mengalami kesulitan karena ide-ide yang dihasilkan bersifat insidensial.

2. Pemesan dapat mengembangkan ide dan gagasannya ditengah perjalanan pembangunan sistem sehingga kadang-kadang menjadi sangat luas dan sulit untuk diimpementasikan.

Metode prototype 2 sangat cocok untuk digunakan dalam pembangunan sistem informasi yang inovatif, berdasarkan persektif pemakai dan tuntutan waktu penyelesaian yang cepat (Oetomo, 2002).

2.4.2 Metode Daur Hidup

Metode daur hidup ini merupakan metodologi klasik yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara dan menggunakan sistem informasi. Metodologi ini mencakup sejumlah fase atau tahapan (Kadir, 2002).

Metode daur hidup ini terdiri dari beberapa tahap proses, yaitu: tahap peerencanaan, analisis, perancangan, penerapan, evaluasi, penggunaan dan pemeliharaan. Sementara itu, dalam setiap tahap dilakukan proses pendokumentasian atas segala yang telah dilakukan atau disepakati dalam setiap tahap tersebut (Kadir, 2002).

2.4.2.1 Tahap Perencanaan

Pada tahap ini, tim pembuat sistem mencoba memahami permasalahan yang muncul dan mendefenisikannya secara rinci, kemudian menentukan tujuan pembuat sistem dan mengidentifikasi kendala-kendalanya. Hasilnya dituangkan dalam proposal


(29)

proyek yang memuat tentang Teknologi Informasi yang akan digunakan dan prioritas-prioritas sistem informasi. Tahap ini menjadi sangat penting karena:

1. Permasalahan yang sebenarnya didefenisikan dan diidentifikasi secara rinci. Misalnya, pada pembangunan sistem informasi. Permasalahan-permasalahan yang melingkupinya didefenisikan, seperti penciptaan alur data dan informasi yang efisien, prosedur transaksi dan penyajian informasi secara komunikatif pada layar monitor. Selanjutnya, perlu dirumuskan tentang kasus-kasus bisnis yang ingin diselesaikan dan total investasi Teknologi Informasi yang akan disediakan. Setelah itu, perlu disusun rencana aksi yang kongkret termasuk perencanaan aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan, pembangunan dan penyebarannya.

2. Pembangunan sistem informasi harus diarahkan pada peningkatan keunggulan kompetitif.

3. Perubahan aliran informasi akan terjadi secara besar-besaran di dalam organisasi. 4. Implementasi teknologi komputer akan membawa dampak bagi tenaga kerja di

dalam organisasi.

Meskipun para pemimpin organisasi mengerti betapa pentingnya perencanaan sistem informasi, namun beberapa di antaranya tidak memiliki konsep visi yang jelas dan rencana konkret. Mereka merasa bahwa semuanya itu adalah tanggung jawab pembuat sistem. Beberapa keuntungan dari perencanaan sistem informasi berbasis komputer adalah:

1. Meningkatkan komunikasi antara manajer, pemakai, dan pembuat. 2. Meningkatkan efektivitas penggunaan sumber daya organisai.


(30)

3. Mendukung komunikasi untuk mempertanggungjawabkan kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun departemen.

4. Mendukung proses evaluasi.

5. Memungkinkan para manajer untuk mengelolah pembangunan sistem jangka panjang.

Proses perencanaan sistem informasi mempunyai dampak secara langsung dan berlangsung lama pada semua level-level manajemen, pesaing-pesaing dan para pelanggan.

1. Para pengelolah harus dapat terlibat langsung dan meluangkan waktu untuk belajar guna mengetahui skala dan potensi dari teknologi komputer yang akan diterapkan untuk membangun Sistem Informasi Manajemen.

2. Perencanaan ini mendorong para manajer departemental untuk berpikir secara integral antar depatemental.

3. Para staf level operasional yang tidak terampil dalam mengoperasikan teknologi akan segera pensiun.

4. Perencanaan ini mendorong terbentuknya suatu keunggulan kompetitif sehingga situasi persaingan antar organisasi akan semakin kompleks.

5. Para pelanggan akan mendapat layanan yang lebih baik lagi karena informasi-informasi tentang pelanggan telah menjadi bagian yang integral di dalam sistem informasi organisasi yang terpadu.

Perencanaan sistem informasi meliputi seluruh aspek aliran informasi dalam organisasi. Membuat perencanaan sistem informasi meliputi: kebijakan, sistem


(31)

informasi, perangkat keras, perangkat lunak, komunikasi, organisasi, personil, pengelolaan, operasional, standar prosedur, fasilitas, otomatisasi perkantoran, layanan-layanan dan lain-lain (Oetomo, 2002).

Menurut Oetomo (2002), peran manajer dalam proses perencanaan adalah 1. Memberi umpan balik dan membangun kerjasama antarindividu dan siapa saja yang

terlibat baik langsung maupun tidak langsung.

2. Manajer bertanggung jawab untuk membuat kesanggupan guna menyusun perencanaan sistem informasi berbasis komputer. Jika saatnya tiba, maka pengelolah harus siap untuk mendukung implementasi rencana tersebut.

Tanpa perencanaan yang baik, sistem yang dibangun menjadi tidak optimal atau bahkan tidak dapat digunakan.

2.4.2.2 Tahap Analisis

Pada tahap ini, tim pembuat sistem akan dilakukan menganalisis permasalahan secara lebih mendalam dengan menyusun suatu studi kelayakan. Menurut Mc.Leod, terdapat enam dimensi kelayakan, antara lain: (Oetomo, 2002)

a. Kelayakan teknis, yaitu dengan menganalisis ketersediaan perangkat keras, perangkat lunak dan organisasi untuk melaksanakan proses yang diperlukan.

b. Pengembalian ekonomis, yaitu dengan menganalisis manfaat, penggunaan dan potensi pengembalian secara ekonomis dari pembangunan sistem itu. Dengan memantau sejauh mana penghematan dapat dilakukan, maka peningkatan pendapatan dan laba dapat diperoleh sehingga perusahaan dapat merasakan manfaat nyata dari pembangunan sistem informasi tersebut.


(32)

c. Pengembalian non-ekonomis, yaitu dengan menganalisis manfaat, penggunaan, potensi dan keuntungan-keuntungan yang tidak dapat diukur secara financial, seperti ketersediaan informasi yang akurat dan up to date setiap saat, citra perusahaan, moral karyawan, layanan konsumen yang semakin memikat dan penguatan posisi perusahaan terhadap para pesaingnya.

d. Hukum dan Etika, yaitu dengan menganalisis apakah sistem yang akan dibuat akan beroperasi dengan batasan hukum dan etika pada umumnya dan kultur perusahaan pada khususnya.

e. Operasional, yaitu dengan menganalisis apakah sistem dapat diimplementasikan. Hal ini menyangkut analisis terhadap tempat, lingkungan dan sumber daya manusia yang akan mengoperasikannya. Untuk memperoleh informasi yang tepat dari para pemakai, baik dari sisi perusahaan maupun dari sisi konsumen dapat digunakan model kuesioner. Hal-hal yang berkaitan langsung dengan para pemakai antara lain model antarmuka yang interaktif dan komunikatif, prosedur pengoperasian dan lain sebagainya.

f. Jadwal, yaitu dengan menganalisis apakah mungkin dalam keterbatasan waktu yang ada, sistem tersebut dapat disusun dan diselesaikan.

Selain enam dimensi tersebut, studi kelayakan juga harus dilakukan terhadap beberapa faktor berikut ini agar pemodelan sistem informasi dapat digunakan dalam lingkup yang tepat (Oetomo, 2002).


(33)

a. Kelayakan organisasi. Sejauh mana organisasi mendukung dan memprioritaskan pembangunan sistem informasi? Tanpa dukungan yang penuh, sistem informasi tidak dapat terbentuk

b. Memilih kelompok bisnis atau pasar sasaran mana yang akan menjadi tujuan penetresi produk-produk yang akan dipasarkan. Pasar sasaran yang dipilih berarti juga menentukan siapa pemakai sistem tersebut kelak setelah jadi.

c. Melihat kemungkinan-kemungkinan pemodelan. Besarnya modal yang dapat dihimpun tentu akan mempengaruhi perancangan kinerja sistem. Bila modal yang tersedia besar, maka diperkirakan sistem yang dibangun sudah melibatkan teknologi-teknologi terkini.

d. Tingkat kompetisi produk harus dapat dideteksi dengan baik. Tingkat kompetisi akan mempengaruhi pengembangan sistem. Oleh karena itu, pembangunan sistem harus dilakukan dengan berorientasi pada pemakai, karena pemakailah yang akan memberi penilaian terhadap sistem dalam lingkungan kompetisi yang sangat ketat.

e. Lingkungan operasional sistem. Dimana sistem akan dioperasikan. Apakah hanya di dalam toko atau dapat diakses secara bebas melalui komputer pribadi atau warnet-warnet?. Hal ini akan mempengaruhi perancangan terhadap fleksibilitas sistem.

f. Sistem harga. Apakah dalam melakukan transaksi, harga produk didasarkan pada ketentuan yang sudah ditetapkan atau ada aturan-aturan pemberian diskon atau


(34)

bahkan terjadi tawar-menawar. Pemodelan sistem harga ini tentunya akan menentukan model pemasukan data dalam sistem.

Tahap ini harus dilakukan secara objektif agar hasilnya tidak bias karena kegagalan dalam melakukan studi kelayakan dapat mengakibatkan pada kegagalan total pembangunan sistem informasi, maka tahap ini harus dilakukan secara hati-hati oleh orang-orang yang telah berpengalaman (Oetomo, 2002).

Bila ditemukan indikasi ketidaklayakan dari hasil analisis tersebut, maka perlu dilakukan penelitian terhadap penyebab ketidaklayakan. Kemudian dilakukan pertimbangan secara cermat, apakah penyebab tersebut dapat diatasi atau tidak. Bila ya, maka segera disusun langkah-langkah konkritnya (Oetomo, 2002).

Dari tahap ini akan dihasilkan rekomendasi, apakah sistem layak untuk dibangun atau tidak. Jika rekomendasi menunjukkan bahwa sistem layak untuk dibangun, maka rekomendasi itu sebaiknya juga diikuti dengan usulan-usulan perancangannya termasuk perkiraan biaya yang dibutuhkan (Oetomo, 2002).

2.4.2.3 Tahap Perancangan

Proses perancangan diperlukan untuk menghasilkan suatu rancangan sistem yang baik, karena dengan adanya rancangan yang tepat akan menghasilkan sistem yang stabil dan mudah dikembangkan di masa mendatang (Oetomo, 2002).

Perancangan yang kurang baik akan mengakibatkan sistem yang dibangun harus dirombak total atau sistem yang dibangun akan sangat berlebihan dari kebutuhan yang diperlukan. Tahap perancangan disebut juga tahap pemecahan masalah, yaitu


(35)

dengan menyusun suatu algoritma, alur sistem, masukan, prosedur proses, keluaran dan

database (Oetomo, 2002).

2.4.2.4 Tahap Penerapan

Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan yang telah disusun agar dapat diwujudkan. Proses implementasi untuk prosedur dalam teknologi komputer akan menggunakan bahasa komputer. Pertimbangan untuk memilih bahasa komputer didasarkan pada dua hal, yaitu kemampuan bahasa

itu untuk menangani dan mengimplementasikan proses-proses yang dirancang (Oetomo, 2002).

Realisasi sistem pada tahap penerapan ini ditempuh dengan beberapa metode, antara lain penggunaan paket aplikasi, pengembangan oleh staf sendiri (insourcing)

dan pengembangan yang dilakukan dengan kerjasama dari pihak luar seperti konsultan atau software house (outsourcing) (Oetomo, 2002).

a. Paket Aplikasi

Metode ini paling mudah dan murah untuk dilakukan karena sistem diperoleh dengan cara membeli paket-paket aplikasi jadi yang dijual secara massal di toko-toko buku atau toko-toko komputer. Dengan menggunakan paket aplikasi ini, perusahaan akan menghemat waktu, tenaga dan dana. Namun sistem ini tidak tepat untuk sistem perusahaan yang unik, apalagi dengan skalabilitas yang besar dan kompleks. Beberapa fasilitasnya kurang andal dan biasanya sulit untuk dikembangkan lagi.


(36)

Sistem dibuat oleh staf ahli dari perusahaan sendiri. Dengan metode ini, proses pembuatan sistem dapat dikontrol dengan baik dan hemat waktu karena staf sudah memenuhi kebutuhan, model dan keinginan dari perusahaan. Biaya untuk pengembangan kelak juga akan lebih hemat. Namun melalui metode ini, sistem yang dibangun sering kali tidak memenuhi standar kualitas dan kurang terkonsep dengan baik untuk menghadapi perkembangan teknologi informasi mengingat kemampuan staf perusahaan berbeda-beda dan cenderung melakukan tambal sulam. Sementara itu tingkat ketepatan untuk menyelesaikan sistem tergolong rendah karena adanya tumpukan pekerjaan rutin (Oetomo, 2002).

c. Pengembangan yang dilakukan dengan kerjasama dari pihak luar

Metode yang dikenal outsourcing ini digunakan bila dalam pembuatan sistem informasi. Perusahaan mempercayakan kepada pihak konsultan atau software house

untuk membangun sistem yang dibutuhkan. Langkah ini ditempuh untuk memperoleh sistem yang andal dan memenuhi sistem standar kualitas. Dengan outsourcing, perusahaan akan mendapatkan sistem baru secara tepat waktu dan lebih mudah untuk merawat dan mengembangkan sistem karena hal itu menjadi tanggung jawab pembuat sistem. Namun metode ini sangat riskan karena strategi perusahaan yang diimplementasikan di dalam sistem dapat dibocorkan kepada pesaing atau pihak lain. Alternatif teknologi yang digunakan juga sangat tergantung dari pihak konsultan tersebut (Oetomo, 2002).


(37)

Pada tahap ini dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun. Proses uji coba ini diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar, sesuai karakteristik yang ditetapkan (Oetomo, 2002).

Proses uji coba dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama, pengujian dilakukan dengan mengecek alur sistem secara keseluruhan, apakah sudah benar dan sesuai harapan. Tahap kedua dilakukan pengecekan dengan sampel data dan dilakukan dengan penelusuran, apakah prosedur yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi sudah benar dan beroperasi sesuai dengan logika sistem yang tepat. Tahap ketiga, dilakukan pengecekan dengan melibatkan data yang sesungguhnya (Oetomo, 2002).

Menurut Oetomo (2002), disamping pengecekan terhadap sistem yang terbentuk, perlu dilakukan evaluasi terhadap perangkat keras yang digunakan. Adapun faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengevaluasi perangkat keras adalah: 1. Kemampuan perangkat keras itu sendiri yang meliputi kecepatan proses dalam

distribusinya.

2. Seberapa besar biaya yang harus disediakan untuk pengoperasian dan perawatan sistem.

3. Kompatibilitas perangkat keras terhadap sistem-sistem yang terkait. 4. Seberapa lama teknologi yang digunakan akan dapat bertahan.

5. Sejauh mana pilihan-pilihan terhadap komputer yang digunakan memperhatikan faktor-faktor ergonomik.


(38)

6. Tingkat keandalan dan skalabilitas jaringan komputer yang dibangun sebagai infrastruktur sistem tersebut.

2.4.2.6 Tahap Penggunaan dan Pemeliharaan

Pada tahap ini sistem yang sudah diuji coba dan dinyatakan lolos dapat mulai digunakan untuk menangani prosedur bisnis yang sesungguhnya. Selama sistem digunakan, tim teknis harus memperhatikan masalah pemeliharaan sistem. Hal tersebut penting untuk memelihara keutuhan data dan informasi yang telah dihimpun di dalamnya (Oetomo, 2002).

Pemeliharaan sistem secara rutin dapat meliputi penataan ulang database, memback-up dan scanning virus. Sementara itu, pemeliharaan juga termasuk melakukan penyesuaian-penyesuaian untuk menjaga kemutakhiran sistem atau pembetulan atas kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dan belum diketahui sebelumnya (Oetomo, 2002).

2.4.3 Metode Spiral

Metode ini dikembangkan sebagai gabungan dari metode Prototype dan Daur Hidup. Metode ini dirancang secara evolusioner dengan tahapan yang jelas, tetapi terbuka juga bagi partisipasi pemesan untuk ikut serta guna menentukan pemodelan dari sistem yang dirancang tersebut (Oetomo, 2002).

Menurut Elelista (2008) model spiral dibagi menjadi enam wilayah tugas yaitu:


(39)

2. Perencanaan, yaitu tugas-tugas untuk mendefinisikan sumber daya, ketepatan waktu, dan proyek informasi lain yang berhubungan.

3. Analisis resiko, yaitu tugas-tugas yang dibutuhkan untuk menaksir resiko manajemen dan teknis.

4. Perekayasaan, yaitu tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu atau lebih representasi dari apikasi tersebut.

5. Konstruksi dan peluncuran, yaitu tugas-tugas yang dibutuhkan untuk mengkonstruksi, menguji, memasang dan memberi pelayanan kepada pemakai.

6. Evaluasi Pelanggan, yaitu tugas-tugas untuk mendapatkan umpan balik dari

pelanggan.

Gambar 2.1 Metode Spiral 2.4.4 Selfsourcing

Selfsourcing adalah model pengembangan dan dukungan sistem teknologi informasi yang dilakukan para pekerja disuatu area fungsional dalam organisasi


(40)

(misalnya Akunting, Keuangan dan Produksi) dengan sedikit bantuan dari pihak spesialis sistem informasi atau tanpa sama sekali. Model ini dikenal juga dengan istilah

end-user computing atau end-user development (Kadir, 2003).

2.4.5 Outsourcing

Outsourcing adalah pendelegasian terhadap suatu pekerjaan dalam sebuah organisasi ke pihak lain dengan jangka waktu tertentu, biaya tertentu dan layanan tertentu. Bentuk outsourcing yang umum dilakukan pada perusahaan-perusahaan di Indonesia adalah bidang layanan kebersihan ruangan. Dalam bidang teknologi informasi, beberapa bank di Indonesia telah menerapkan outsourcing. Dalam hal ini, pengembang sistem dilakukan oleh perusahaan perangkat lunak (Kadir, 2003).

2. 5 Flowchart

Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah (Ladjamudin, 2005). Menurut Oetomo (2002), flowchart metode untuk menggambarkan tahap-tahap pemecahan masalah dengan merepresentasikan simbol-simbol tertentu yang mudah dimengerti, mudah digunakan dan standar.

Tujuan utama penggunaan flowchart adalah untuk menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah secara sederhana, terurai, rapi dan jelas dengan menggunakan simbol-simbol yang standar. Tahap penyelesaian masalah yang disajikan harus jelas, sederhana, efektif dan tepat (Oetomo, 2002).


(41)

Sistem flowchart merupakan diagram alir yang menggambarkan suatu sistem peralatan komputer yang digunakan dalam proses pengolahan data serta hubungan antar peralatan tersebut. Sistem flowchart ini tidak digunakan untuk menggambarkan urutan langkah untuk memecahkan masalah tetapi hanya untuk menggambarkan prosedur dalam sistem yang dibentuk (Oetomo, 2002).

Dalam menggambar flowchart biasanya digunakan simbol-simbol yang standar tetapi pemrogram juga dapat membuat simbol sendiri apabila simbol-simbol yang telah tersedia dirasa masih kurang. Dalam kasus ini, pemrogram harus melengkapi gambar flowchart tersebut dengan kamus simbol untuk menjelaskan arti dari masing-masing simbol yang digunakannya agar pemrogram lain mengetahui maksud simbol-simbol tersebut (Oetomo, 2002).

2.5.1 Flow Direction Symbols

Simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu dengan simbol yang lain. Simbol ini disebut juga connecting line. Simbol-simbol tersebut adalah sebagai berikut (Ladjamudin, 2005).


(42)

Tabel 2.1 Flow Direction Symbols

No Simbol Fungsi

1 Simbol arus / flow

Untuk menyatakan jalannya arus suatu proses

2 Simbol Communication link

Untuk menyatakan bahwa adanya transisi suatu data/informasi dari suatu lokasi ke lokasi lainnya

3 Simbol Connector

Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/lembar yang sama

4 Simbol Offline Connector

Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/lembar yang berbeda

2.5.2 Processing Symbols

Simbol yang menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses/prosedur. Simbol-simbol tersebut adalah sebagai berikut (Ladjamudin, 2005).


(43)

Tabel 2.2 Processing Symbols

No Simbol Fungsi

1 Offline Connector

Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/lembar yang berbeda.

2 Simbol Manual

Untuk menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak dilakukan oleh komputer (manual).

3 Simbol Decision / logika

Untuk menunjukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan jawaban, ya/tidak.

4 Simbol Predefined Proses

Untuk menyatakan penyediaan tempat penyimpanan suatu pengolahan untuk memberi harga awal

5 Simbol Terminal

Untuk menyatakan permulaan atau akhir suatu program.

6 Simbol Keying Operation

Untuk menyatakan segala jenis operasi yang diproses dengan menggunakan suatu mesin yang mempunyai keyboard.

7 Simbol off-line storage

Untuk menyatakan bahwa data dalam simbol ini akan disimpan ke suatu media tertentu.

8 Simbol Manual Input

Untuk memasukkan data secara manual dengan menggunakan


(44)

2.5.3 Input-output Symbols

Simbol yang menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai media

input atau output. Simbol-simbol berikut adalah sebagai berikut. (Ladjamudin, 2005).

Tabel 2.3 Input-output Symbols

No Simbol Fungsi

1 Simbol Input-output

Untuk menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya.

2 Simbol Punched Card

Untuk menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu

3 Simbol Disk Storage

Untuk menyatakan input berasal dari disk atau output di simpan ke disk

4 Simbol Document

Untuk mencetak laporan ke printer.

5 Simbol Display

Untuk menyatakan peralatan output yang digunakan berupa layar (video, komputer)


(45)

BAB III

PENGEMBANGAN SISTEM

3.1 Metode Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan sistem informasi pendaftaran pasien di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan ini dibuat dengan menggunakan metode daur hidup. Metode daur hidup ini memiliki beberapa tahapan proses yaitu: tahap perencanaan, tahap analisis, tahap perancangan, tahap uji coba dan tahap sosialisasi sistem.

3.2 Tahap Perencanaan

Sistem informasi berbasis komputer saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan yang penting, terlebih bagi jasa pelayanan pasien. Dengan bantuan komputerisasi, pasien tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan pelayanan administrasi pada pendaftaran pasien, selain itu kerja petugas pendaftaran juga lebih mudah dan lebih cepat. Untuk mendukung hal tersebut maka dibutuhkanlah seperangkat komputer dengan menggunakan program komputer yaitu program Microsoft Visual Basic 6.0, dalam upanya membantu pendaftaran pasien yang sebelumnya dilakukan secara manual.

3.3 Tahap Analisis

Sistem informasi yang akan dibuat diperlukan analisis permasalahan secara mendalam dengan menyusun suatu studi kelayakan, antara lain:


(46)

3.3.1 Kelayakan Teknis

Kelayakan teknis yaitu dengan menganalisis ketersediaan perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan proses yang diperlukan. Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan terutama di bagian pendaftaran pasien diharapkan terdapat 1 unit komputer dan bisa digunakan untuk menjalankan program ini nantinya.

3.3.2 Persiapan Perangkat Keras

Perangkat keras yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan program sistem informasi pendaftaran pasien di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan adalah satu set komputer dengan perangkat kerasnya terdiri dari:

a. CPU (Intel Pentium 3 atau yang terbaru). b. Layar Monitor VGA.

c. Piranti Input (mouse dan keyboard). d. Printer.

3.3.3 Persiapan Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam pembuatan program sistem informasi pendaftaran pasien di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan adalah sistem operasi Microsoft Visual Basic 6.0.

3.3.4 Kelayakan Legal

Sebelum dilakukan perancangan program sistem informasi pendaftaran pasien di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan, hal yang perlu dilakukan adalah meminta izin dan dukungan dari Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan yang merupakan tempat program ini akan dijalankan nantinya.


(47)

3.3.5 Operasional

Untuk mengoperasikan program sistem informasi pendaftaran pasien dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan khususnya di bagian pendaftaran pasien, ada pegawai pada di ruangan tersebut bisa menangani sistem informasi pendaftaran pasien.

3.3.6 Jadwal

Pembuatan jadwal merupakan hal yang sangat diperlukan untuk mengukur sejauh mana efektifitas pelaksanaan dalam setiap tahapan-tahapan yang dikerjakan

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Pengembangan Sistem

No Tahap Pekerjaan

Jadwal Kegiatan Bulan I Bulan II 1 2 3 4 1 2 1. Tahap Perencanaan

2. Tahap Analisis 3. Tahap Perancangan 4. Tahap Uji Coba 5. Tahap Sosialisasi

3.4 Tahap Perancangan

3.4.1 Perancangan Sistem Secara Umum

Desain program secara umum pada sistem informasi pendaftaran pasien di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan adalah sebagai berikut :


(48)

Gambar 3.1 Perancangan Sistem Secara Umum

3.4.2 Perancangan Sistem Secara Terinci 3.4.2.1 Perancangan Input

Desain input pada sistem informasi pendaftaran pasien di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan berupa identitas pasien dan kunjungan pasien, dengan perancangan sebagai berikut:

Gambar 3.2 Perancangan Input 3.4.2.2 Perancangan Database

Desain input pada sistem informasi pendaftaran pasien di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan berupa identitas pasien dan kunjungan pasien, dengan perancangan sebagai berikut: Database merupakan kumpulan dari data-data yang saling terkait satu dengan yang lainnya. Database pada sistem informasi pendaftaran


(49)

pasien rawat di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan terdiri dari beberapa tabel yang perlu dibuat yaitu:

a. Tabel identitas pasien. b. Tabel kunjungan pasien. c. Tabel identitas user.

a. Tabel Identitas Pasien Tabel 3.2 Identitas pasien

No Field Name Tipe Data Lebar Keterangan

1 *Nomor_Index Number 5 Nomor Indeks Pasien

2 Nama_KK Text 30 Nama Kepala Keluarga Pasien

3 No_HP Number 12 Nomor Handphone Pasien

4 Nama_Pasien Text 30 Nama Pasien

5 Umur Number 3 Umur Pasien

6 Alamat Text 50 Alamat Pasien

7 Wilayah Text 13 Wilayah Kerja Puskesmas

8 Pembayaran Text 11 Jenis Pembayaran Pasien

b. Tabel Kunjungan Pasien Tabel 3.3 Kunjungan Pasien

No Field Name Tipe Data Lebar Keterangan

1. *No_Index Number 5 Nomor indeks pasien

2. Tgl_Kunjungan Date/Time Tanggal masuk


(50)

c. Tabel Identitas User Tabel 3.4 Identitas User

No Field Name Tipe Data Lebar Keterangan

1. *Id_User Text 5 Id petugas

2. User_name Text 20 User petugas

3. No_Telepon_User Text 13 Nomor telepon petugas

4. Password Text 10 Passwod petugas

5. Confirm Text 10 Confirm petugas

3.4.2.3 Perancangan Output

Output merupakan produk dari sistem informasi yang dapat dilihat. Output berisi informasi yang merupakan hasil pengolahan dari data yang ada dan berguna bagi pemakainya.

Desain output pada program sistem pendaftaran pasien di Puskesmas Padang Bulan Selayang II adalah dalam bentuk tabel yang berupa laporan per hari, laporan per bulan dan laporan per tahunnya serta kartu berobat pasien.


(51)

a. Laporan Per Hari

Laporan per hari merupakan laporan dari kunjungan pasien per harinya. Laporan per hari berguna untuk melihat jumlah pasien per harinya. Laporan ini tercantum nomor indeks, nama kepala keluarga pasien, nomor handphone, nama pasien, umur, alamat wilayah kerja, jenis pembayaran.

b. Laporan Per Bulan

Laporan per bulan merupakan laporan dari kunjungan pasien per bulannya. Laporan per bulan berguna untuk melihat rekapitulasi jumlah pasien per bulan. Laporan ini tercantum nomor index, nama pasien, nama KK berdasarkan poli tujuan.

c. Laporan Per Tahun

Laporan per tahun merupakan laporan dari kunjungan pasien per tahunnya. Laporan per tahun berguna untuk melihat rekapitulasi jumlah pasien per tahun. Laporan ini tercantum nomor index, nama pasien, nama KK berdasarkan poli tujuan.

d. Kartu Pasien

Kartu pasien dicetak untuk mempermudah penulisan kartu berobat pasien. Kartu tersebut dicetak yang nantinya diberikan kepada pasien bila pasien tersebut merupakan pasien baru.

3.5 Tahap Uji Coba

Pengujian sistem dilaksanakan di Laboratorium Komputer Departemen Kependudukan dan Biostatistika FKM USU.


(52)

3.6 Tahap Sosialisasi Sistem

Tahap ini dilakukan di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan. Kegiatan untuk memberikan penjelasan kepada petugas yang ada di bagian pendaftaran pasien bagaimana menggunakan program pendaftaran pasien dengan baik dan diharapkan sistem ini digunakan seterusnya agar pencatatan pendaftaran pasien lebih baik daripada sebelumnya.


(53)

BAB IV

HASIL PENGEMBANGAN SISTEM

4.1 Gambaran Umum Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan

Puskesmas Padang Bulan Selayang II berdiri tahun 1984.Wilayah Puskesmas Padang Bulan Selayang II dengan luas wilayah kerja 2.379 ha melakukan pelayanan kesehatan terhadap 4 kelurahan yang ada di wilayah kecamatan kerja Kecamatan Medan Selayang yaitu Kelurahan Padang Bulan Selayang I, Kelurahan Padang Bulan Selayang II, Kelurahan Tanjung Sari dan Kelurahan Asam Kumbang.

Puskesmas Padang Bulan Selayang II beralamat di jalan Bunga Wijaya Kesuma, Kelurahan Padang Bulan Selayang II, Kecamatan Medan Selayang. Puskesmas Padang Bulan Selayang II mempunyai 2 puskesmas pembantu yaitu Puskesmas Pembantu Tanjung Sari dan Puskesmas Pembantu Asam Kumbang.

4.2 Visi, Misi Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan 1. Visi

Tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat 2015, dengan siap membangun komitmen kesehatan dan menjadi pusat pelayanan kesehatan yang memuaskan bagi semua pelanggan.

2. Misi

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.

2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya.


(54)

3. Memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.

4.4Fasilitas Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan

Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan memiliki fasilitas fisik bangunan terdiri dari :

1. Ruang pendaftaran

2. Ruang periksa (Poli Umum) 3. Ruang periksa (Poli Gigi) 4. Ruang periksa KIA/KB, Gizi 5. Ruang obat

6. Ruang laboratorium 7. Ruang kepala puskesmas 8. Ruang imunisasi, TB, Kesling 9. Ruang administrasi

Ruang pendaftaran pasien merupakan tempat program ini dipakai dengan menyediakan komputer sebagai perangkat kerasnya.

4.3 Ketenagaan/Kepegawaian Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan

Tenaga Kerja atau pegawai Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan terdiri dari: Doker umum 4 orang, dokter gigi 3 orang, bidan 4 orang, perawat 8 orang, perawat gigi 1 orang, ahli gizi 1 orang, ahli farmasi 2 orang, analis laboratorium 2


(55)

orang, sarjana kesehatan masyarakat 2 orang, tata usaha 2 orang, analisis lingkungan 2 orang. Petugas pada pendaftaran berlaku untuk semua pegawai yang ada di puskesmas.

4.4 Sistem Pendaftaran Pasien Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan

Pendaftaran pasien selama ini masih dilakukan secara manual. Identitas yang dicatat yaitu Nama Kepala Keluarga, Nomor KTP, Nomor Handphone, Nama Pasien, Umur Pasien, Alamat, Wilayah Kerja Puskesmas atau tidak dan Jenis Pembayaran.

Sistem pendaftaran pasien Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan dikembangkan menggunakan perancangan input, perancangan database dan perancangan output. Perancangan input yang dibuat meliputi data pasien, data kunjungan pasien dan data user. Perancangan database yang dibuat meliputi tabel identitas pasien, tabel kunjungan pasien, dan tabel identitas user. Perancangan ouput

yang dibuat meliputi laporan per hari kunjungan pasien, laporan per bulan kunjungan pasien, laporanper tahun kunjungan pasien dan kartu berobat pasien.

Sistem pendaftaran pasien ini telah dilakukan uji coba di laboratorium FKM USU pada tanggal 4 Juli 2012, dengan kedua dosen pembimbing. Dari proses uji coba tersebut diperoleh beberapa saran yaitu, menampilkan kata-kata sistem informasi pendafataran pasien puskesmas pada menu utama program, menghapus kata-kata yang kurang tepat penempatannya pada penyajian laporan.


(56)

Klik shortcut Puskesmas di desktop, maka tampil aplikasi Visual Basic 6.0, setelah itu tekan tombol F5 pada keyboard, kemudian akan tampil form login akan terbuka, maka petugas akan mengisi form login yang terdiri dari username dan

password. Selanjutnya petugas menekan tombol login. Username dan password harus diisi dengan benar. Jika tidak, form utama tidak akan terbuka. Tampilan form login dan menu utama seperti ini


(57)

Gambar 4.2 Form Menu Utama Pada menu file terdapat 3 pilihan sub menu yang terdiri dari : a. Identitas Pasien

Identitas Pasien berfungsi untuk menambah data pasien, mengedit, dan menghapus data pasien. Gambar ini merupakan form pembuatan identitas pasien


(58)

Gambar 4.3 Form Menu Identitas Pasien

Pada penomoran index menggunakan nomor otomatis, sehingga mempermudah pengisian serta penomoran ganda tidak akan terjadi. Pada form ini petugas juga dapat menambah, menyimpan, mengedit, menghapus, serta membatalkan data. Pada menu ini juga dapat di cetak kartu berobat pasien. Tampilan kartu berobat pasien dapat dilihat pada gambar ini:


(59)

b. Kunjungan Pasien

Pada menu kunjungan pasien terdapat form kunjungan pasien seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.5 Form Menu Kunjungan Pasien

Form kunjungan pasien terdiri dari nomor index, tanggal dan poli tujuan. Pada form ini petugas sistem pendaftaran pasien dapat mengisi poli tujuan pasien sesuai dengan poliklinik yang ingin dituju oleh pasien. Pada form ini petugas juga dapat menambah, menyimpan, menyimpan, menghapus, membatalkan data.

c. Identitas User


(60)

Gambar 4.6 Form Menu Identitas User

Form identitas user terdiri dari User ID, Nama User, No Telepon, Password, Konfirm Password. Untuk mengisi identitas user pada form ini petugas sistem pendaftaran pasien dapat menyimpan, menghapus, membatalkan data.

Pada menu laporan terdapat sub menu kunjungan Pada menu laporan terdapat


(61)

Gambar 4.7 Form Menu Laporan Kunjungan

Pada form laporan sistem pendaftaran pasien, petugas dapat mencetak laporan harian, laporan bulanan dan laporan tahunan.

Laporan kunjungan pasien per hari berisi seluruh kunjungan pasien selama satu hari. Laporan tersebut dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini:


(62)

Gambar 4.8 Laporan Harian

Laporan kunjungan pasien per bulan berdasarkan poli tujuan berisi seluruh kunjungan pasien berdasarkan poli tujuan selama satu bulan. Laporan tersebut dapat dilihat seperti pada gambar di berikut ini:


(63)

Gambar 4.9 Laporan Bulanan

Laporan kunjungan pasien per Tahun berdasarkan poli tujuan berisi seluruh kunjungan pasien berdasarkan poli tujuan selama satu tahun. Laporan tersebut dapat dilihat seperti pada gambar :


(64)

Gambar 4.10 Laporan Tahunan

4.6 Flowchart Program

Klik start, kemudian buka program kemudian buka menu Puskesmas atau

shortcut Puskesmas di desktop, maka tampilan form login akan terbuka, maka petugas akan mengisi form login yang terdiri dari username dan password. Selanjutnya petugas menekan tombol login. Username dan password harus diisi dengan benar. Jika tidak,


(65)

a. Flowchart Menu Login

Gambar 4.11 Flowchart Menu Login

Password/ username

N Y

Menu Pendaftaran Pasien

Menu Login

Input Data

Login

Menu Utama Keluar


(66)

b. Flowchart MenuUtama

Gambar 4.12 Flowchart Menu Utama

A

Menu Utama

END Keluar

Pasien Menu Identitas Pasien B

Menu Kunjungan C

Kunjungan

Menu Identitas User D

User

Menu Laporan Kunjungan E

Laporan

Y

Y

Y

Y T

T T


(67)

c. Flowchart Menu Identitas Pasien

Gambar 4.13 Flowchart Menu Identitas Pasien B

Simpan Input Data

Pasien

Database

Keluar Tambah

Tambah Data

Hapus

Keluar

A

Y

Y

Y

Y N

N

N

Pasien Baru Daftar Pasien

Tampilan Daftar Pasien


(68)

d. Flowchart Menu Kunjungan

Gambar 4.14 Flowchart Menu Kunjungan Pasien C

Simpan Input Data

Kunjunga

Database

Keluar Tambah

Tambah Data Kunjungan

Hapus

Keluar

A

Y

Y

Y

Y

N N

N

N

Kunjungan baru Daftar

Tampilan Daftar


(69)

e. Flowchart Menu Identitas User

Gambar 4.15 Flowchart Menu Identitas User D

Database

A

Input data User

Simpan Y

N

Tambah User Edit Keluar


(70)

f. Flowchart Menu Laporan Kunjungan

Gambar 4.16 Flowchart Menu Laporan Kunjungan

Laporan Harian

Pilih Tanggal, Bulan Tahun

Database

Tampilan Laporan

E

Laporan Bulanan

Pilih Bulan, Tahun

Tampilan Laporan

Laporan Tahunan

Pilih Tahun

Tampilan Laporan


(71)

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Keuntungan Sistem Pendaftaran Pasien dengan Menggunakan Komputer

Ada beberapa keuntungan penggunaan sistem pendaftaran pasien rawat jalan dengan menggunakan komputer di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan, diantaranya adalah:

1. Kemudahan dalam penginputan data pasien

Dengan adanya komputer, proses penginputan data lebih mudah dilakukan jika dibandingkan dengan proses penginputan data secara manual, karena tidak perlu memerlukan alat tulis. Dengan adanya program ini pengisian nomor index, tipe pembayaran dapat memilih pilihan yang telah disediakan dan tidak perlu diketik. Dengan adanya program ini tidak akan ditememukan nomor index ganda karena secara otomatis.

2. Kemudahan dalam pembuatan kartu berobat pasien

Dengan sistem ini, petugas tidak perlu lagi mengisi formulir kartu berobat dengan cara manual, karena dengan sistem ini data pasien yang dibutuhkan untuk pengisian formulir kartu berobat secara otomatis tersimpan pada waktu pengentrian data pasien. Kartu berobat pasien dapat langsung dicetak menggunakan kertas karton ukuran 9x6 cm.


(72)

3. Kemudahan dalam pembuatan laporan kunjungan pasien

Kemudahan juga ditemukan dalam pembuatan laporan. Laporan yang dibuat dalam sistem ini terdiri dari laporan harian, laporan bulanan dan laporan tahunan.

Jenis laporan harian dan laporanbulanan yang berhasil dibuat, diantaranya: a. Laporan per harikunjungan pasien

b. Laporanper bulan kunjungan pasien berdasarkan poli tujuan c. Laporan per bulan kunjungan pasien berdasarkan jenis pasien 4. Efisiensi Sumber Daya Manusia (SDM)

Pada pengentrian data, pengolahan data serta pembuatan laporan dapat dilakukan oleh satu orang petugas saja tidak perlu beberapa orang petugas lagi sehingga sumber daya manusia yang dibutuhkan lebih efisien.

5. Keamanan data

Dari segi keamanan data, data yang tersimpan dapat lebih terjamin keamanannya, karena sistem ini dilengkapi dengan login yang berisi ID user, nama, handphone, password, dan confirm sehingga hanya petugas yang terdaftar yang bisa menggunakan sistem ini.

6. Keakuratan data

Dengan menggunakan komputer data yang dihasilkan lebih akurat. Keakuratannya dapat dilihat dari kesamaan informasi pada saat proses penginputan data dengan hasil akhir pada saat pembuatan laporan.


(73)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

Pada sistem pendaftaran pasien di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan yang telah berhasil dikembangkan adalah:

1. Terdapatnya form identitas pasien. 2. Terdapatnya kartu berobat pasien. 3. Terdapatnya form kunjungan pasien. 4. Membuat form identitas user.

5. Dapat membuat laporan per harikunjungan pasien berdasarkan identitas pasien

6. Dapat membuat laporan per bulan kunjungan pasien berdasarkan poli tujuan. 7. Dapat membuat laporanper tahun kunjungan pasien berdasarkan poli tujuan.

6.2Saran

1. Kepada pihak Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan dapat mengaplikasikan sistem pedaftaran pasien ini dengan menyediakan komputer di ruang pendaftaran pasien agar sistem pendaftaran pasien ini dapat di-instal

kedalamnya serta menyediakan kertas untuk mencetak kartu berobat pasien dengan demikian dapat memudahkan proses dalam pendaftaran pasien.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan sistem informasi di puskesmas pengembangannya lebih ke arah diagnosa dan tindakan yang di berikan ke pasien.


(74)

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI, 2004. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.128/MENKES/PER/II/2004 tentang Puskesmas. Jakarta

Elelista. 2008. Pengembangan Sistem.

Diakses tanggal 28 Mei 2012.

Ekowati, Yeni. 2003. Rancangan Basis Data Informasi Morbiditas Yang Berbasis Komputer Di Balai Pengobatan Umum (BPU) Puskesmas Petarukan Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro. Semarang. http://eprintsu. undip.ac.id/

Kadir, Abdul. 2002. Pengenalan Sistem Informasi. Penerbit Andi, Yogyakarta. Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Teknologi Informasi. Penerbit Andi, Yogyakarta. Ladjamudin, Al-Bahra Bin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Penerbit

Graha Ilmu, Yogyakarta.

Madcoms. 2002. Database Visual Basic 6.0 dengan CrystalReports. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Nugroho, Eko. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Penerbit Andi, Yogyakarta. Oetomo, Budi Sutedjo Dharma. 2002. Perencanaan & Pembangunan Sistem

Informasi. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Sabarguna, Boy Sabar. 2008. Sistem Informasi Klinis. UI Press, Jakarta. Sihombing, Poltak. 2011. Pemrograman Visual Basic 6.0. USU Press, Medan Suryana, Taryana. 2009. Visual Basic.Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. Sutanta, Edhy. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Taufani, Dani. 2009. Mengolah Data dengan Microsoft Office Access 2007. Bandung http://www.mediafire.com/?d520w4e0fx64eaj. Diakses tanggal 9 Juli 2012


(1)

e. Flowchart Menu Identitas User

Gambar 4.15 Flowchart Menu Identitas User D

Database

A Input data

User

Simpan

Y

N

Tambah User Edit Keluar


(2)

f. Flowchart Menu Laporan Kunjungan

Gambar 4.16 Flowchart Menu Laporan Kunjungan

Laporan Harian

Pilih Tanggal, Bulan Tahun

Database Tampilan

Laporan

E

Laporan Bulanan

Pilih Bulan, Tahun

Tampilan Laporan

Laporan Tahunan

Pilih Tahun

Tampilan Laporan


(3)

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Keuntungan Sistem Pendaftaran Pasien dengan Menggunakan Komputer Ada beberapa keuntungan penggunaan sistem pendaftaran pasien rawat jalan dengan menggunakan komputer di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan, diantaranya adalah:

1. Kemudahan dalam penginputan data pasien

Dengan adanya komputer, proses penginputan data lebih mudah dilakukan jika dibandingkan dengan proses penginputan data secara manual, karena tidak perlu memerlukan alat tulis. Dengan adanya program ini pengisian nomor index, tipe pembayaran dapat memilih pilihan yang telah disediakan dan tidak perlu diketik. Dengan adanya program ini tidak akan ditememukan nomor index ganda karena secara otomatis.

2. Kemudahan dalam pembuatan kartu berobat pasien

Dengan sistem ini, petugas tidak perlu lagi mengisi formulir kartu berobat dengan cara manual, karena dengan sistem ini data pasien yang dibutuhkan untuk pengisian formulir kartu berobat secara otomatis tersimpan pada waktu pengentrian data pasien. Kartu berobat pasien dapat langsung dicetak menggunakan kertas karton ukuran 9x6 cm.


(4)

3. Kemudahan dalam pembuatan laporan kunjungan pasien

Kemudahan juga ditemukan dalam pembuatan laporan. Laporan yang dibuat dalam sistem ini terdiri dari laporan harian, laporan bulanan dan laporan tahunan.

Jenis laporan harian dan laporanbulanan yang berhasil dibuat, diantaranya: a. Laporan per harikunjungan pasien

b. Laporanper bulan kunjungan pasien berdasarkan poli tujuan c. Laporan per bulan kunjungan pasien berdasarkan jenis pasien 4. Efisiensi Sumber Daya Manusia (SDM)

Pada pengentrian data, pengolahan data serta pembuatan laporan dapat dilakukan oleh satu orang petugas saja tidak perlu beberapa orang petugas lagi sehingga sumber daya manusia yang dibutuhkan lebih efisien.

5. Keamanan data

Dari segi keamanan data, data yang tersimpan dapat lebih terjamin keamanannya, karena sistem ini dilengkapi dengan login yang berisi ID user, nama, handphone, password, dan confirm sehingga hanya petugas yang terdaftar yang bisa menggunakan sistem ini.

6. Keakuratan data

Dengan menggunakan komputer data yang dihasilkan lebih akurat. Keakuratannya dapat dilihat dari kesamaan informasi pada saat proses penginputan data dengan hasil akhir pada saat pembuatan laporan.


(5)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

Pada sistem pendaftaran pasien di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan yang telah berhasil dikembangkan adalah:

1. Terdapatnya form identitas pasien. 2. Terdapatnya kartu berobat pasien. 3. Terdapatnya form kunjungan pasien. 4. Membuat form identitas user.

5. Dapat membuat laporan per harikunjungan pasien berdasarkan identitas pasien

6. Dapat membuat laporan per bulan kunjungan pasien berdasarkan poli tujuan. 7. Dapat membuat laporanper tahun kunjungan pasien berdasarkan poli tujuan.

6.2Saran

1. Kepada pihak Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan dapat mengaplikasikan sistem pedaftaran pasien ini dengan menyediakan komputer di ruang pendaftaran pasien agar sistem pendaftaran pasien ini dapat di-instal kedalamnya serta menyediakan kertas untuk mencetak kartu berobat pasien dengan demikian dapat memudahkan proses dalam pendaftaran pasien.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan sistem informasi di puskesmas pengembangannya lebih ke arah diagnosa dan tindakan yang di berikan ke pasien.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI, 2004. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.128/MENKES/PER/II/2004 tentang Puskesmas. Jakarta

Elelista. 2008. Pengembangan Sistem. Diakses tanggal 28 Mei 2012.

Ekowati, Yeni. 2003. Rancangan Basis Data Informasi Morbiditas Yang Berbasis Komputer Di Balai Pengobatan Umum (BPU) Puskesmas Petarukan Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro. Semarang. http://eprintsu. undip.ac.id/

Kadir, Abdul. 2002. Pengenalan Sistem Informasi. Penerbit Andi, Yogyakarta. Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Teknologi Informasi. Penerbit Andi, Yogyakarta. Ladjamudin, Al-Bahra Bin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Penerbit

Graha Ilmu, Yogyakarta.

Madcoms. 2002. Database Visual Basic 6.0 dengan Crystal Reports. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Nugroho, Eko. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Penerbit Andi, Yogyakarta. Oetomo, Budi Sutedjo Dharma. 2002. Perencanaan & Pembangunan Sistem

Informasi. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Sabarguna, Boy Sabar. 2008. Sistem Informasi Klinis. UI Press, Jakarta. Sihombing, Poltak. 2011. Pemrograman Visual Basic 6.0. USU Press, Medan Suryana, Taryana. 2009. Visual Basic.Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. Sutanta, Edhy. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Taufani, Dani. 2009. Mengolah Data dengan Microsoft Office Access 2007. Bandung http://www.mediafire.com/?d520w4e0fx64eaj. Diakses tanggal 9 Juli 2012