Pengembalian ekonomis , yaitu dengan menganalisis manfaat, penggunaan dan Pengembalian non-ekonomis, yaitu dengan menganalisis manfaat, penggunaan, Hukum dan Etika , yaitu dengan menganalisis apakah sistem yang akan dibuat Operasional , yaitu dengan menga

informasi, perangkat keras, perangkat lunak, komunikasi, organisasi, personil, pengelolaan, operasional, standar prosedur, fasilitas, otomatisasi perkantoran, layanan- layanan dan lain-lain Oetomo, 2002. Menurut Oetomo 2002, peran manajer dalam proses perencanaan adalah 1. Memberi umpan balik dan membangun kerjasama antarindividu dan siapa saja yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung. 2. Manajer bertanggung jawab untuk membuat kesanggupan guna menyusun perencanaan sistem informasi berbasis komputer. Jika saatnya tiba, maka pengelolah harus siap untuk mendukung implementasi rencana tersebut. Tanpa perencanaan yang baik, sistem yang dibangun menjadi tidak optimal atau bahkan tidak dapat digunakan.

2.4.2.2 Tahap Analisis

Pada tahap ini, tim pembuat sistem akan dilakukan menganalisis permasalahan secara lebih mendalam dengan menyusun suatu studi kelayakan. Menurut Mc.Leod, terdapat enam dimensi kelayakan, antara lain: Oetomo, 2002

a. Kelayakan teknis , yaitu dengan menganalisis ketersediaan perangkat keras,

perangkat lunak dan organisasi untuk melaksanakan proses yang diperlukan.

b. Pengembalian ekonomis , yaitu dengan menganalisis manfaat, penggunaan dan

potensi pengembalian secara ekonomis dari pembangunan sistem itu. Dengan memantau sejauh mana penghematan dapat dilakukan, maka peningkatan pendapatan dan laba dapat diperoleh sehingga perusahaan dapat merasakan manfaat nyata dari pembangunan sistem informasi tersebut. Universitas Sumatera Utara

c. Pengembalian non-ekonomis, yaitu dengan menganalisis manfaat, penggunaan,

potensi dan keuntungan-keuntungan yang tidak dapat diukur secara financial, seperti ketersediaan informasi yang akurat dan up to date setiap saat, citra perusahaan, moral karyawan, layanan konsumen yang semakin memikat dan penguatan posisi perusahaan terhadap para pesaingnya.

d. Hukum dan Etika , yaitu dengan menganalisis apakah sistem yang akan dibuat

akan beroperasi dengan batasan hukum dan etika pada umumnya dan kultur perusahaan pada khususnya.

e. Operasional , yaitu dengan menganalisis apakah sistem dapat diimplementasikan.

Hal ini menyangkut analisis terhadap tempat, lingkungan dan sumber daya manusia yang akan mengoperasikannya. Untuk memperoleh informasi yang tepat dari para pemakai, baik dari sisi perusahaan maupun dari sisi konsumen dapat digunakan model kuesioner. Hal-hal yang berkaitan langsung dengan para pemakai antara lain model antarmuka yang interaktif dan komunikatif, prosedur pengoperasian dan lain sebagainya.

f. Jadwal , yaitu dengan menganalisis apakah mungkin dalam keterbatasan waktu

yang ada, sistem tersebut dapat disusun dan diselesaikan. Selain enam dimensi tersebut, studi kelayakan juga harus dilakukan terhadap beberapa faktor berikut ini agar pemodelan sistem informasi dapat digunakan dalam lingkup yang tepat Oetomo, 2002. Universitas Sumatera Utara

a. Kelayakan organisasi. Sejauh mana organisasi mendukung dan memprioritaskan