Dari segi kerugian mesin ini lebih mahal dari pada pengerjaan sendiri.
1.2 Alasan Pemilihan Judul
Kebutuhan akan bahan makanan dan penyediaan sumber gizi terus meningkat dari tahun ketahun, dalam hal ini pisang. Para petani dituntut untuk mampu
menghasilkan produksi yang semaksimal mungkin, namun teknologi yang dimiliki sebagian besar para petani masih tergolong tradisionil dalam mengelola hasil panen.
Dari kekurangan-kekurangan itulah maka dirancang mesin tepung pisang yang bertujuan untuk membantu dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi
para petani dalam mengolah hasil pertaniannya.
1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan umum dari perancangan mesin tepung pisang ini adalah :
1. Sebagai syarat untuk menyelesaikan mata kuliah karya akhir semester VIII
dan untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan SST 2.
Mengaplikasikan disiplin ilmu yang diperoleh selama duduk dibangku kuliah. 3.
Dapat merancang suatu alat untuk para petani pisang dalam mengolah hasil panennya menjadi tepung pisang
4. Ikut berpartisipasi dalam menyumbangkan ide yang berbasis teknologi tepat
guna. 5.
Untuk memperluas wawasan petani pisang yang ingin membuka usaha menjadi produsen tepung pisang.
Universitas Sumatera Utara
1.3.2 Tujuan khusus dari perancangan mesin tepung pisang ini adalah
Untuk mengetahui cara merancang komponen-komponen mesin dan mencari, daya, putaran dan kapasitas alat pembuat tepung pisang yang telah dirancang yaitu
termasuk fungsi, dan mekanisme kerja mesin.
1.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari perancangan mesin pembuat tepung pisang ini adalah :
1. Para petani dapat terbantu dalam pengolahan hasil panen mereka secara
optimal. 2.
Bagi penulis sendiri, dengan perancangan alat ini tentu dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam menerapkan ilmu yang telah dipelajari
selama dalam bangku perkuliahan. 3.
Bagi rekan-rekan mahsiswa yang ingin membahas dan meningkatkan rancangan mesin ini
1.5 Metode Perancangan
Untuk memperoleh data guna penyusunan laporan ini, metode yang penulis lakukan antara lain adalah :
1. Mengadakan studi literatur diperpustakaan.
2. Mencari hal-hal yang berhubungan dengan perancangan mesin dimedia
internet. 3.
Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing dan pihak-pihak yang memahami tentang perancangan mesin.
Universitas Sumatera Utara
4. Melakukan studi lapangan dengan melihat dan mengganti mesin-mesin
rancangan lain yang telah ada.
1.6 Batasan masalah
Dalam penulisan karya akhir ini, pembahasan dibatasi sebagai berikut 1.
Pengujian alat 2.
Kinerja sistem transmisi 3.
Uji Spesifikasi, dan 4.
Kualitas tepung yang dibuat dengan alat pembuat tepung pisang
1.7 Sistematika Penulisan
Adapun sistematis penulisan karya akhir ini adalah sebagai berikut:
I . Pendahuluan. Pada bab ini akan dibahas latar belakang perkembangan
tepung pisang, alasan pemilihan judul, tujuan umum dan khusus serta manfaat dari perancangan mesin tepung pisang, batasan masalah, metode perancangan, dan
sistematika Penulisan.
II. Tinjauan Pustaka. Pada bab ini akan dibahas mengenai gambaran umum,
prinsip kerja, bagian-bagian utama mesin, dan dasar perencanaan elemen utama mesin.
III. Prosedur Pengujian. Pada bab ini akan dibahas mengenai tempat dan
waktu pengujian, pengujian Alat, kinerja sistem transmisi, uji Spesifikasi, dan cara pembuatan Tepung Pisang
Universitas Sumatera Utara
IV. Hasil, Analisa dan Perawatan Mesin Pembuat Tepung Pisang, Pada
bab ini akan dibahas mengenai Hasil uji fungsi, Analisa uji fungsi, Kinerja sistem transmisi, Analisa kinerja sistem transmisi, Hasil uji Spesifikasi, dan Perawatan
mesin tepung pisang
V. Kesimpulan dan Saran. Pada bab ini akan memaparkan kesimpulan dari
hasil analisa pengujian
Daftar Pustaka. Referensi yang mendukung karya akhir ini akan secara
lengkap disajikan untuk kemudahan dalam mencari data maupun bahan kajian berikutnya.
Lampiran. Segala data hasil survey, data pendukung rancangan serta
beberapa lampiran yang digunakan dalam penulisan Karya Akhir ini dilampirkan guna memudahkan dalam mencari maupun sebagai bahan kajian berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gambaran Umum
Hampir setiap orang gemar mengkonsumsi buah pisang. Oleh karena itu, pisang dianggap sebagai komuditas penting sehingga ada lembaga dunia yang
mengurusi masalah pisang yaitu International Network for Improvement of Banana and Plantain INIBAB. Lembaga ini didirikan oleh International Plant Genetic
Resources Institute IPGRI yang berkedudukan di Montpellier, Perancis. Jaringan kerjasama melalui INIBAP cukup luas, khususnya mengenai penelitian ketahanan
penyakit layu fusarium.
2.1.1 Produksi Pisang Belum Memenuhi Kebutuhan
Produksi pisang diIndonesia rata-rata 3,2 juta ton per tahun. Diperkirakan 1,5 juta ton diantaranya merupakan pisang meja untuk konsumsi segar. Bila diasumsikan
sekitar 60 120 juta konsumsi pisang hanya 12,5 Kgorangtahun atau 34,2 goranghari. Padahal rata-rata berat pisang ambon kuning saja sekitar 100 g. ini
berarti kemampuan penyediaan buah pisang untuk konsumsi buah meja saja sangat kecil karena masih jauh dibawah berat rata-rata buah pisang. Untuk mengetahui
produksi pisang di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Universitas Sumatera Utara