Poros pada screw press Panjang Srew Press Batu Gerinda atau batu gilas

Tabel 2.3 JIS G 3123 Batang baja karbon difinis dingin sering dipakai untuk poros Lambang Perlakuan Panas Diameter mm Kekuatan Tarik Kgmm 2 Kekerasan H R C H R H B B S35C-D Dilunakan 20 atau kurang 21 – 80 58 – 79 84 – 23 73 – 17 - 144 – 216 Tanpa dilunakkan 20 atau kurang 21 – 80 63 – 82 58 – 72 87 – 25 84 – 19 - 160 – 225 S45C-D Dilunakkan 20 atau kurang 21 – 80 65 – 86 60 – 76 89-27 85-22 - 166 – 238 Tanpa dilinakkan 20 atau kurang 21 - 80 71 - 91 66 – 81 12 – 30 90 – 24 - 183 – 253 S55C-D Dilunakkan 20 atau kurang 21 – 80 72 – 93 67 – 83 14 – 31 10 – 26 - 188 – 260 Tanpa dilunakkan 20 atau kurang 21 – 80 80 – 101 75 – 91 19 – 34 16 – 30 - 213 – 285 Sularso ;Elemen Mesin: hal.330

2.4.4 Poros pada screw press

Didalam perancangan mesin tepung pisang ini bahan poros yang dipakai adalah dengan menggunakan bahan SC 37, karena jenis ini digunakan untuk konstruksi umum, dengan kekuatan tarik σ B 37 kgmm 2 . Pada tabel 2.4 menjelaskan macam-macam jenis baja karbon cor. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.4 JIS G 5101 Baja karbon Cor Lambang Batas Mulur Kgmm 2 Kekuatan Tarik Kgmm 2 Keterangan SC 37 SC 42 SC 46 SC 49 18 21 23 25 37 42 46 49 Untuk bagian motor Untuk konstruksi umum - - Sularso ; Elemen Mesin hal. 335 Untuk mengetahui bentuk Poros pada Srew press terdapat pada gambar 2.3 Gambar 2.3 Poros pada screw press Dimana : di = diameter screw ds = diameter poros P = jarak antara srew α = sudut kemiringan screw Dengan mengetahui bahan poros yang digunakan, maka dapat diambil tegangan geser izin dengan persamaan 2 1 Sf Sf b a × = σ τ kgmm 2 Universitas Sumatera Utara Dimana : Sf1 = Faktor keamanan akibat kelelahan puntir untuk Sf2 = Faktor keamanan akibat pengaruh konsentrasi tegangan b σ = Kekuatan tarik Dengan mengambil harga Kt dan Cb maka diameter poros dapat dihitung sebagai berikut : Dimana : a τ = Tegangan geser yang diizinkan Kt = faktor koreksi Cb = faktor lentur T = Momen puntir

2.4.5 Panjang Srew Press

Panjang screw press adalah sama dengan panjang lintasan . Bila diameter screw press sudah direncanakan, maka jarak anatar puncak screw dapat dihitung dengan sudut kemiringan screw α, dengan persamaan : d p . 8 , = Spivakopsky,1969 Dan untuk tinggi sisir ulir p h 3 2 1 = Dimana : h = Tinggi sisir ulir [m] p = Pitch [m] 3 1 b t T C K 5,1 s d a τ         ⋅ ⋅ ⋅ = Universitas Sumatera Utara

2.4.6 Batu Gerinda atau batu gilas

Menggerinda adalah menggosokkan atau menghaluskan suatu permukaan benda kerja dengan batu gerinda. Namun batu gerinda yang digunakan pada mesin tepung pisang ini berfungsi untuk menghaluskan bahan pisang yang telah dijemur untuk proses penepungan. Bentuk-bentuk batu gerinda : Batu gerinda mempunyai berbagai bentuk dan ukuran sehingga memerlukan cara-cara pengerjaan yang berbeda untuk memenuhi berbagai pekerjaan. Bentuk dan ukuran batu gerinda adalah sebagai berikut : 1. Bentuk persegi panjang Ukuran 200 x 75 x 20 mm dibedakan dalam tiga tingkatan yaitu : kasar, sedang, halus terdapat pada gambar 2.4 Gambar 2.4 Batu gerinda persegi panjang

2. Bentuk roda gerinda lurus

Didalam perancangan mesin, batu gerinda ini yang digunakan untuk mesin tepung pisang. Ukuran garis tengah 6 mm sampai 1000 mm, tebal dari 6 mm sampai 200 mm, digunakan untuk meratakan permukaan atau bagian dalam. Bentuk roda Universitas Sumatera Utara gerinda semacam ini biasanya terpasang pada mesin gerinda silindris atau mesin gerinda meja, terlihat pada gambar 2.5 Gambar 2.5 Bentuk roda gerinda lurus 3. Bentuk roda gerinda silindris Ukuran diameter 200 mm sampai 700 mm, tebal100 mm sampai dengan 200 mm, digunakan untuk meratakan bagian sisi benda kerja. Gerinda semacam ini terpasang pada mesin gerinda sumbu tegak dan sumbu datar. Terdapat pada gambar 2.6 Gambar 2.6 Roda Gerinda Silindris Universitas Sumatera Utara 4. Bentuk roda gerinda mangkuk lurus Ukuran diameter 63 mm sampai 762 mm, tebal 38 mm sampai 200 mm, digunakan untuk meratakan bagian sisi benda kerja. Gerinda ini dipakai untuk mesin gerinda sumbu tegak maupun sumbu datar, terdapat pada gambar 2.7 Gambar 2.7 Roda gerinda mangkuk lurus 5. Bentuk roda gerinda mangkuk miring Ukuran diameter 75 mm sampai 300 mm, tebal sisi 32 mm sampai 76 mm, tebal bagian miring 6 mm sampai 38 mm, digunakan untuk meratakan atau mengasah alat-alat potong, antara lain pisau fris atau pisau bentuk. Terdapat pada gambar 2.8 Gambar 2.8 Roda gerinda mangkuk miring Universitas Sumatera Utara 6. Bentuk roda gerinda tirus dua sisi Ukuran diameter 254 mm sampai 762 mm, tebal 25 mm sampai 10 mm, digunakan untuk meratakan atau membersihkan benda-benda kerja setelah dilas. Terdapat pada gambar 2.9 Gambar 2.9 Roda gerinda tirus dua sisi 7. Bentuk roda gerinda cekung dua sisi Ukuran diameter luar 10 mm sampai 915 mm, tebal 6 mm sampai 125 mm diameter, bagian cekung 6 mm sampai 381 mm, dipergunakan untuk perataan bentuk silindris. Terdapat pada gambar 2.10 Gambar 2.10 Roda gerinda cekung dua sisi Universitas Sumatera Utara 8. Bentuk roda gerinda cekung dua sisi Ukuran diameter 300 mm sampai 915 mm, tebal 32 mm sampai 200 mm, tebal 13 mm sampai 15 mm, digunakan untuk perataanbentuk silindris. Terdapat pada gambar 2.11 Gambar 2.11 Roda gerinda cekung dua sisi 9. Bentuk Roda Gerinda piring Ukuran diameter 75 mm sampai 200 mm, tebal 13 mm sampai 19 mm, digunakan untuk meratakan dan mengasah pisau fris. Terdapat pada gambar 2.12 Gambar 2.12 Roda gerinda piring 10. Bentuk Batu gerinda khusus Bentuk Batu gerinda ini mempunyai ukuran dan bentuk yang khusus, bentuk- bentuk ini dipergunakan untuk keperluan yang khusus pula. Terdapat pada gambar 2.13 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.13 Batu Gerinda khusus

2.4.7 Bantalan