28
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Prevalensi pengguna NAPZA yang mengalami gejala psikotik di
RSKO Jakarta Tahun 2011-2012 adalah sebesar 73,3 yang sebagian besar menggunakan 2 jenis zat dengan presentase sebesar 30,2.
2. Gambaran gejala psikotik pada pasien dengan riwayat pengguna
NAPZA di RSKO Jakarta Tahun 2011-2012, pasien dengan gejala halusinasi 45,8, waham 8,3 dan memiliki kedua gejala
halusinasi dan waham sebesar 45,8. Diagnosis kerja akhir pasien terbanyak adalah skizofrenia 53,1.
3. Pola distribusi pengguna NAZPA yang mengalami gejala psikotik di
RSKO Jakarta Tahun 2011-2012 terbanyak pada laki-laki 90,6, lulusan SMA 55,2, tidak bekerja 53,1, dan belum menikah
64,6.
5.2 Saran
1. Perlunya menganalisa tentang rentang waktu penggunaan NAPZA pada
responden yang diteliti. 2.
Perlunya menganalisa hubungan antara NAPZA dengan gejala psikotik 3.
Perlunya perbaikan kualitas rekam medik RSKO Jakarta. Penelitian ini dapat menjadi salah satu data untuk penelitian berikutnya
dan dapat menjadi data yang dapat membantu untuk membuat kebijakan mengenai penggunaan NAPZA di masyarakat luas karena dapat berefek
pada gangguan jiwa.
29
DAFTAR PUSTAKA
1. United Nations Office on Drugs and Crime. World Drug Report
2013.United Nations publication, Sales No. E.13.XI.6. New York. 2013 http:www.unodc.orgunodcsecuredwdrwdr2013World_Drug_Report_
2013.pdf. diunduh pada 11 September 2013
2. Austalian Government Australian Institute of Criminology.
Amphetamines.http:www.aic.gov.aucrime_typesdrugs_alcoholdrug_typ esamphetamines.html. Diunduh pada tanggal 30 Agustus 2013.
3. Badan Narkotika Nasional. Ringkasan Eksekutif Survei Nasional
Perkembangan Penyalahguna NAPZA di Indonesia Tahun 2011.
4. Hambrecht, M., Hafner, H. 1996. Substance abuse and the onset of
Schizophrenia. Biological Psychiatry, 40, 1155−1163
5. Silver, H., Abboud, E. 1994. Drug abuse in schizophrenia:
Comparison of patients who began drug abuse before their first admission with thosewho began abusing drugs after their first admission.
Schizophrenia Research, 13,57−63
6. Linszen, D. H., Dingemans, P. M., Lenior, M. E. 1994. Cannabis use
and the course of recent onset schizophrenic disorders. Archives of General Psychiatry,
51, 273−279
7. Undang-Undang Republik Indonesia No.35 Tahun 2009 Tentang
Narkotika. http:www.pom.go.idpomhukum_perundanganpdfuu35narkotika.pdf.
diunduh pada 01 April 2013 8.
Keputusan Menteri
Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
422MENKESSKIII2010 Tentang Pedoman Penatalaksanaan Medik Gangguan Penggunaan NAPZA