monoamin vesikular VMAT sehingga menghabiskan kandungan dari neurotransmitter dalam vesikel sinaptik dalam membran plasma
mengakibatkan kadar dopamin dalam sitoplasma meningkat dan menimbulkan manifestasi euforia, mempresipitasi psikotik.
20,21
4.3 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif retrospektif kategorik, menganalisa tentang satu keadaan penyakit tertentu dalam satu
populasi dengan memaparkan beberapa variabel epidemiologi yang berhubungan dengan timbunlnya masalah. Keterbatasan penelitian ini
dirasa kurang karena pengambilan data pada penelitian ini menggunakan rekam medik pasien di RSKO Jakarta tidak lengkapnya isi dari rekam
medik itu sendiri sehingga beberapa variabel tidak didapatkan, seperti jenis waham yang dialami oleh pasien, jenis halusinasi dialami oleh
pasien.
28
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Prevalensi pengguna NAPZA yang mengalami gejala psikotik di
RSKO Jakarta Tahun 2011-2012 adalah sebesar 73,3 yang sebagian besar menggunakan 2 jenis zat dengan presentase sebesar 30,2.
2. Gambaran gejala psikotik pada pasien dengan riwayat pengguna
NAPZA di RSKO Jakarta Tahun 2011-2012, pasien dengan gejala halusinasi 45,8, waham 8,3 dan memiliki kedua gejala
halusinasi dan waham sebesar 45,8. Diagnosis kerja akhir pasien terbanyak adalah skizofrenia 53,1.
3. Pola distribusi pengguna NAZPA yang mengalami gejala psikotik di
RSKO Jakarta Tahun 2011-2012 terbanyak pada laki-laki 90,6, lulusan SMA 55,2, tidak bekerja 53,1, dan belum menikah
64,6.
5.2 Saran
1. Perlunya menganalisa tentang rentang waktu penggunaan NAPZA pada
responden yang diteliti. 2.
Perlunya menganalisa hubungan antara NAPZA dengan gejala psikotik 3.
Perlunya perbaikan kualitas rekam medik RSKO Jakarta. Penelitian ini dapat menjadi salah satu data untuk penelitian berikutnya
dan dapat menjadi data yang dapat membantu untuk membuat kebijakan mengenai penggunaan NAPZA di masyarakat luas karena dapat berefek
pada gangguan jiwa.