RPSA  melindungi  korban  dari  berbagai  bentuk  eksploitasi  dan diskriminasi  dan  secara  khusus  menempatkan  anak  klien  dalam  rumah  aman,
memberikan  layanan  untuk  anak  yang  membutuhkan  perlindungan,  pemulihan dan  perbaikan  terhadap  kondisi  trauma  dan  stress  yang  dialaminya,  menjaga
kerahasiaan,  tidak  melakukan  publikasi  terhadap  anak,  keluarga  dan  kerabatnya demi keselamatan, perlindungan dan harga diri anak klien.
RPSA berpedoman pada prinsip kepentingan terbaik anak, menghargai pandangan  anak,  dan  menjamin  terpenuhinya  hak-  hak  anak  akan  hidup,  tumbh
kembang, partisipasi serta perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Rumah  Perlindungan  sosial  anak    RPSA    Jakarta  sebagai  pusat
trauma  centre  pusat  pemulihan    diperuntukkan  bagi  anak-  anak  yang membutuhkan  perlindungan  khusus,  yaitu  anak  korban  trafficking,  anak  korban
kekerasan dan perlakuan salah abuse.
68
B. Visi, Misi Dan Tujuan RPSA
Visi RPSA adalah “mrenjadi salah satu pusat perlindungan, pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi anak yang membutuhkan perlindungan khusus yang dapat
menjadi contoh dan rujukan bagi lembaga sejenis di indonesia dan asia tenggara tahun 2020”.
Sedangkan  misinya  adalah  :  memberi  perlindungan,  advokasi,  program penanggulangan,  penanganan,  layanan  dan  pemenuhan  hak-  hak  dasar  kepada
68
Hasfirah, sejarah Rumah Perlindungan Sosial Anak…, h. 1.
anak  yang  membutuhkan  perlindungan  khusus  sesuai  dengan  permasalahan  dan kebutuhan anak’.
69
C. Struktur Kepengurusan RPSA
Keterangan : Alur Komando
Alur Garis Tugas Konsultatif Penjelasan Struktur Organisasi RPSA tersebut diantaranya :
1. Kelompok Struktural Kelompok struktural memiliki garis wewenang, tugas dan tanggung jawab
dalam  melaksanakan pelayanan RPSA. Dalam pelaksanaan pelayanan kelompok
69
Ibid,. h. 2
SEKRETARIAT
BIDANG RUJUKAN
PIMPINAN KEPALA
BIDANG PENGASUHAN
KELOMPOK PROFESI: Dokter, psikolo, guru, ahli
agama, psikiater, pengacara, polisi, terapis
BIDANG PELAYANAN
BIDANG MANAJEMEN
KASUS
strktural  ini  di  bantu  oleh  kelompok  profesional.  Struktur  organisasi  kelompok struktural dan tugas- tugasnya diantaranya :
a   Pimpinan, tugasnya antara lain: 1
Menetapkan kebijakan, program, dan kegiatan 2
Menetapkan perencanaan pembangunan 3
Mengkoordinasikan, memantau,
dan mengevaluasi
pelaksanaan pelayanan 4
Memberikan arahan pelaksanaan tugas kepada jajarannya 5
Mengembangkan  dan  menjalin  kerja  sama  dengan  berbagai lembaga pelayanan, dan kelompok profesional: dan
6 Membuat  laporan  pertanggung  jawaban  pelayanan  kepada
Departemen Sosial RI Instansi sosial setempat. b
Skretariat, tugasnya antara lain: 1
Melakukan tugas- tugas administrasi kantor dan keuangan; 2
Melakukan pengarsipan dokumen administrasi; dan 3
Membuat laporan. c
Bidang manajemen kasus, tugasnya antara lain: 1
Melakukan  kegiatan-  kegiatan  berdasarkan  intervensi  mulai dari pendekatan awal, asesmen, dan perencanaan intervensi;
2 Menyiapkan
perangkat penanganan
kasus dan
mendokumentasikan seluruh penanganan; 3
Mengorganisir  kelompok  profesi  bantu  untuk  kepentingan manajemen kasus;
4 Mendukung dan memberi informasi terhadap bidang pelayanan
dalam melakukan intervensi; dan 5
Membuat laporan kegiatan pada pimpinan. d
Bidang pelayanan, tugasnya antara lain : 1
Melaksanakan  intervensi  berdasarkan  hasil  dari  pembahasan kasus;
2 Mengatur  dan  menyediakan  jenis-  jenis  pelayanan  terhadap
anak- anak; 3
Mengorganisir  kelompok  profesi  bantu  untuk  kepentingan pelayanan;
4 Melaksanakan  pemantauan  proses  pelayanan  intervensi  yang
dilakukan; 5
Membuat laporan kegiatan pada pimpinan. e
Bidang pengasuhan, tugasnya antara lain : 1
Memberikan pendampingan dan asuhan pada anak; 2
Mengorganisir  kelompok  profesi  bantu  untuk  kepentingan pengasuhan;
3 Melaksanakan  kegiatan  sosialisasi  dan  rekreasi  yang  bersifat
edukatif; 4
Memberi  penjelasan  dan  bimbingan  kepada  anak  untuk menmyesuaikan  diri  dan  keterlibatannya  dalam  proses
pelayanan dan penanganan masalah. f
Bidang rujukan, tugasnya antara lain ;
1 Mengidentifikasi  dan  menyampaikan  lembaga  keluarga  asli
maupun pengganti untuk reunifikasi anak telah terminasi; 2
Mengorganisir  kelompok  profesi  bantu  untuk  kepentingan rujukan;
3 Menempatkan anak sesuai keluargapanti;
4 Melakukan monitoring setelah anak mendapat terminasi; dan
5 Membuat laporan kegiatan
70
D. Program–Program RPSA