Faktor Penyebab Terjadinya Trafficking

C. Faktor Penyebab Terjadinya Trafficking

Faktor penyebab perempuan dan anak rawan terjerumus dan menjadi korban trafficking, sebetulnya bukan hanya faktor ekonomi, seperti tekanan kemiskinan dan kelangkaan lapangan pekerjaan yang tersedia di desa- desa, tetapi juga faktor sosial- budaya, seperti relasi yang tidak seimbang antara laki- laki dan perempuan, masih tingginya kecenderungan perkawinan diusia muda, korban abuse , faktor pendidikan dan lain- lain. 48 Latar belakang perempuan dan anak terperdaya menjadi korban trafficking sebagian besar adalah karena alasan kemiskinan dan kesulitan ekonomi, keterbatasan pendidikan dan keterampilan, serta keterbatasan peluang kerja didaerah asal. Sebagian diantara mereka juga memiliki anggota keluarga didaerah asal yang menggantungkan kelangsungan kehidupan ekonominya pada diri mereka, sehingga dalam banyak kasus korban trafficking acapkali sering keluar dari situasi menjejasnya karena tersandera oleh kewajiban moral menghidupi sanak keluarganya didaerah asal. 49 Tipu daya dan rayuan busuk para calo plus iming-iming gaji yang menggiurkan, dalam banyak hal memang menjadi pemikat mujarab bagi perempuan dan anak- anak untuk menerima tawaran kerja yang dijanjikan oleh para calo. Di bawah tekanan kemiskinan yang makin lam makin jelas dan ditambah lagi karena korban kebanyakkan kurang berpendidikan dan tidak 48 Edy ikhsan PLEDOI Media Komunikasi Dan Transformasi Hak Anak Dan Perempuan Trafficking In Person jakarta : pustaka Indonesia April 2006 vol Ih. 7 49 Ibid . h. 7 mampu mengakses lapangan kerja yang ada di tawaran sektor perekonomian firma, maka tidak banyak pilihan yang diambil para korban. 50 Menurut Jones et al, O’Grady 1996, dan Muntarbhorn 1996 dalam berbagai kasus mungkin benar bahwa kemiskinan adalah sumber utama yang mendorong anak- anak dan perempuan rawan menjadi korban trafficking. Tetapi kalau mau obyektif penyebab anak–anak dan perempuan keluar dari rumah hingga menjadi korban trafficking dan terlibat di dunia pelacuran misalnya sesungguhnya bukan sekedar faktor kemiskinan yang membelenggu, tetapi juga faktor-faktor lain seperti kurangnya perhatian orang tua, beberapa kepercayaan tradisional kehidupan urban yang konsumtif, serta berbagai bentuk abuse. 51 Di muka telah disinggung bahwa ada banyak faktor yang menjadi penyebab perempuan dan anak perempuan terjerumus menjadi korban trafficking dan kemudian terjeru,us menjadi korban eksploitasi sindikat pelacuran. Faktor- faktor tersebut umumnya sangat kompleks misalnya penipuan berkedok mencari pekerjaan, kemiskinan, pelampiasan frustasi, pelarian dari tekanan psikologis yang menghimpit rasa bersalah, keretakan rumah tangga, perangkap utang, perceraian, imbas pernikahan di usia dini dan sebagainya. 52 Dibandingkan gadis-gadis belia pada umumnya, salah satu ciri yang menandai perempuan dan anak korban trafficking adalah masa lalu yang relatif suram: mereka biasanya adalah korban kekhilapan dan bujuk rayu lelaki yang telah merenggut kesuciannya. Ada sebagian informan yang mengaku kehilangan keperawanannya karena menjadi korban perkosaan. Tetapi sebagian besar korrban trafficking kehilangan keperawaan umumnya karena melakukan hubungan seksual pra- nikah dengan pacarnya masing- masing. Hanya saja, karena si pacar yang telah merenggut kesucian mereka itu umumnya tidak mau 50 Ibid h 8 51 Ibi, h. 8 52 Ibid, h. 10 bertanggungjawab, maka yang terjadi kemudia anak perempuan yang malang ini seolah kehilangan pegangan. Rasa penyesalan dan frustasi yang bercampur aduk menjadi satu sering menyebabkan mereka akhirnya rentan dan potensial menjadi korban penipuan mafia pelacuran. 53 Latar belakang keluarga dengan ekonomi yang sangat lemah dan kemiskinan, keadaan atau kondisi keluarga dengan pendidikan yang sangat rendah, keterbatasan kesempatan, ketidaktahuan akan hak, keterbatasan informasi, serta gaya hidup konsumtif, merupakan faktor yang melemahkan ketahanan keluarga. Sementara itu sosial budaya, seolah merupakan hak milik yang dapat diperlakuan sekehendak orang tuanya, ketidak adilan jender, atau posisi perempuan yang dianggap tebih rendah masih tumbuh ditengah kehidupan masyarakat desa. 54 Trafficking merupakan suatu bagian dari dinamika perpindahan penduduk. Dalam hal ini migrasi tenaga kerja pada satu titik bisa berlangsung secara sukarela untuk kepentingan jangka pendek dan dapat dilakukan secara paksa.perpindahan tenaga kerja baik secara sukarela maupun paksa bukanlah fenomena baru. 55 Salah satu faktor terjadinya perdagangan manusia adalah akibat ambruknya sistem ekonomi lokal, sehingga banyak anak- amak, gadis dan 53 Ibid, h. 11 54 http : www.bkkbn.go.id Tentang Trafficking Diakses pada hari minggu tanggal 27 juli 2008 09:00 55 http : www. Bkkbn.go.id Diakses pada hari minggu tanggal 27 juli 2008 09:00 perempuan yang diekspos ke tempat-tempat global untuk mencari pendapatan. Situasi ini semakin merajalela di negara- negara yang mengalami perpecahan. 56 faktor utama maraknya trafficking terhadap anak diantaranya adalah akibat kemiskinan yang diderita oleh keluarga, sehingga anak turut serta dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga mereka. Saat ini 37 juta dari 205 juta penduduk indonesia hidup di bawah garis kemiskinan, hal ini akibat dari krisis yang kita alami pada pertengahan tahun 1997 sehingga banyak anak putus sekolah. 57 Adapun faktor lain yang menjadi penyebab trafficking antara lain : 1. Pendidikan : 15 wanita dewasa buta hurup dan separuh dari remaja putus sekolah memberi peluang untuk menjadi korban trafficking 58 2. Perkawinan usia muda : 30 perempuan menikah sebelum usia 16 tahun, perkawinan usia dini beresiko tinggi terjadinya perceraian. Akibat dari perceraian tersebut baik anak maupun perempuan beresiko menjadi korban trafficking. 59 3. Kekerasan terhadap perempuan dan anak tidak banyak diketahui baik itu kekerasan dalam rumah tangga ataupun kekerasan 56 Sudrajat, Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Perdagangan Anak Dan Perempuan Di Indramayu Jawa Barat tesis universitas indonesia 2000 57 Skripsi yulhaida, Perdagangan Anak Khusus Anak Perempuan Untuk Prostitusi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia juli 2004h. 30 58 Ibid, h .31 59 Ibid, h. 31 seksual, tetapi sekitar separuh dari anak- anak yang dilacurkan pernah mendapatkan kekerasan seksual. 60 4. Kondisi sosial budaya, kondisi keluarga dan masyarakat indonesia masih patriarkis, posisi perempuan masih belum setara dengan laki- laki- laki baik dalam keluarga maupun di berbagai bidang strategis. 61

D. Dampak dari Trafficking