Penatalaksanaan DM Landasan Teori

Patogenesis TB Seseorang akan menderita TB ketika terjadi penularan melalui pasien TB BTA positif. Penularan ini melalui batuk atau bersin, melalui percikan dahak droplet nuclei ini penderita TB menyebarkan kuman ke udara. Setiap batuk penderita TB menghasilan 3000 percikan dahak. Penularan akan terjadi jika banyaknya kuman TB yang dikeluarkan dari paru penderita. Kuman TB akan berkurang dengan adanya ventilasi dan mati jika terkena sinar matahari. 5,6 Gambar 2.2. penularan TB Jika keadaan lembab maka kuman TB akan bertahan hidup dan akan masuk melalui saluran pernapasan menuju ke alveoli sehingga menyebabkan terbentuknya fokus primer sarang primer di jaringan paru tersebut. Kemudian kuman TB ini akan menuju kelenjar limfe regional hilus melalui saluran limfe yang menyebabkan terjadinya peradangan yaitu limfangitis, peradangan tersebut juga dapat mengakibatkan pembesaran kelenjar getah bening limfadenitis. Kejadian inilah yang disebut dengan komplek primer yang terjadi selama 4-6 minggu. 5,6 Kompleks primer ini akan mengalami penyembuhan spontan dengan tidak meninggalkan kecacatan sedikitpun restitution ad integrum atau sembuh dengan kecacatan atau akan mengalami penyebaran secara bronkogen ke paru yang bersangkutan ataupun ke paru sebelahnya. Penyebaran juga dapat melalui hematogen dan limfogen, penyebaran ini tergantung dari imunitas seseorang, jika imunitas seseorang dapat mengatasi kuman TB ini maka anak sembuh spontan, bila daya tahan tubuh seseorang tidak dapat mengatasi kuman TB ini maka akan menyebabkan kegawatan seperti TB milier, meningitis TB, typhobacillosis landouzy dan dapat juga meneybar ke organ lainnya seperti tulang, ginjal, genitalia dan sebagainya, kemudian dari TB primer ini akan muncul TB post-primer. 5,6 Gambar 2.3. Patofisiologi TB Available from : http:www.nature.comnrijournalv5n8imagesnri1666-f1.jpg Faktor Risiko TB  Infeksi HIV  Malnutrisi  Diabetes melitus  Alkohol  Merokok  Polusi udara Diagnosis TB paru  Untuk mendiagnosis seseorang menderita TB atau tidaknya kita harus melakukan pemeriksaan 3 spesimen dahak dalam waktu 2 hari, yaitu sewaktu-pagi-sewaktu SPS  Pada orang dewasa dapat ditegakkan dengan ditemukannya kuman TB BTA. Pada program TB nasional menjelaskan bahwa penemuan BTA melalui pemerikasaan dahak merupakan diagnosis utama. Sedangkan foto toraks, biakan dan uji kepekaan merupakan penunjang diagnosis saja jika diindikasikan.  Kita tidak dapat mendiagnosis seseorang menderita TB hanya berdasarkan foto toraks saja, karena foto toraks tidak memberikan gambaran yang khas pada TB paru, sehingga hal ini sering menyebabkan overdiagnosis.  Untuk lebih jelasnya lagi ita dapat melihat alur diagnosis TB paru sebagai berikut 5 Gambar 2.4. Alur diagnosis TB paru 5