e. Melakukan perkawinan hukumnya mubah
Bagi orang yang mempunyai kemampuan untuk melakukannya, tetapi apabila tidak melakukannya tidak khawatir melakukan perbuatan zina dan
apabila melakukannya juga tidak akan menelantarkan isteri. Perkawinan orang tersebut hanya didasarkan untuk memenuhi kesenangan bukan dengan tujuan
menjaga kehormatan agamanya dan membina keluarga sejahtera.
D. Tinjauan Umum Tentang Perkawinan
Ta’rif perkawinan ialah akad yang menghalalkan pergaulan dan membatasi hak dan kewajiban serta tolong-menolong antara seorang laki-laki dan
seorang perempuan yang bukan mahram.
Dalam bahasa Indonesia, perkawinan berasal dari kata “kawin” yang menurut bahasa artinya membentuk keluarga dengan lawan jenis, melakukan
hubungan kelamin ata u bersetubuh. Perkawinan disebut juga “pernikahan”,
berasal dari kata “nikah” yang menurut bahasa artinya mengumpulkan, saling memasukkan, dan digunakan untuk arti bersetubuh wath
’i. Kata nikah sendiri sering digunakan untuk arti bersetubuh coitus, juga untuk arti akad nikah.
23
Menurut Istilah Hukum Islam, terdapat beberapa definisi, diantaranya adalah :
24
23
Abdurrahman Ghazaly, Fiqh Munakahat, Jakarta : Prenada Media, 2003, cet. 1 h.
24
Ibid, h. 8.
“Perkawinan menurut syara’ yaitu akad yang ditetapkan syara’ untuk memperbolehkan bersenang-bersenang antara laki-laki dengan perempuan untuk
menghalalkan bersenang-senangnya perempuan dengan laki- laki”.
Firman Allah SWT :
.
Artinya : Dan jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil terhadap hak-hak
perempuan yang yatim bilamana kamu mengawininya, maka kawinilah wanita- wanita lain yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu
takut tidak akan dapat Berlaku adil, Maka kawinilah seorang saja, atau budak- budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak
berbuat aniaya. Q.S. An-Nisa: 3.
KawinNikah adalah salah satu asas pokok yang hidup yang paling utama dalam pergaulan atau masyarakat yang sempurna. Pernikahan itu bukan saja
merupakan satujalan yang amat mulia untuk mengatur kehidupan rumah tangga dan keturunan, tetapi juga dapat dipandang sebagai satu jalan menuju pintu
perkenalan antara suatu kaum dengan kaum lain, dan perkenalan itu akan menjadi jalan untuk menyampaikan pertolongan antara satu dengan yang lainnya.
Sebenarnya pertalian nikah adalah pertalian yang seteguh-teguhnya dalam hidup dan kehidupan manusia, bukan saja antara suami isteri dan keturunannya,
melainkan antara dua keluarga. Betapa tidak? Dari baiknya pergaulan antara si