Unsur-unsur Dakwah Ruang Lingkup Dakwah 1. Pengertian Dakwah

bervariasi, sehingga juru dakwah harus memperhatikan siapa yang menjadi sasarannya. Seorang juru dakwah harus memperhatikan umur, tingkat pengetahuan, sikap terhadap agama dan jenis kelamin. Mengetahui umur sasaran dakwah diperlukan karena secara psikologis terdapat perbedaan kesenangan antara anak-anak, remaja, pemuda dan orang tua. Hal yang paling penting diketahui oleh para da’i adalah jangan mengabaikan tingkat pengetahuan sasaran dakwah. Dalam melaksanakan kegiatan dakwah seorang da’i harus menggunakan analogi untuk menerangkan suatu masalah sehingga keberadaan da’i tidak dinilai kuno dan ketinggalan zaman. Dengan demikian, seorang juru dakwah harus mampu mnyesuaikan sasaran dakwah, agar dakwah yang dilaksanakannya dapat berhasil. 25

3. Unsur-unsur Dakwah

a. Da’i Dalam dakwah, tugas umat Islam juga sama dengan Rasul. Ayat-ayat yang memerintahkan Nabi agar berdakwah, maksudnya bukan saja ditujukan kepada Nabi, melainkan juga umat Islam. Adapun perintah Allah kepada umat Islam untuk berdakwah. Firman Allah SWT: ? ﺥ ﺕ ﺕ , Aﺝ ﺥ ﺕ C Artinya : “ kamu adalah umat yang terbaik yang dikeluarkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah”. QS. Ali Imran : 110. 26 25 Rafi’udin, S.Ag dan Drs. Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah, h. 33 26 M. Quraish Shihab, Tapsi Al-misbah,vol 2 seorang da’i harus mengetahui bahwa dirinya seorang da’i. artinya, sebelum menjadi da’i ia perlu mengeahui apa tugas da’i, modal dan bekal apa yang harus ia punya, serta bagaimana akhlak yang harus dimiliki seorang da’i. Tugas seorang da’i identik dengan tugas seorang Rasul. Semua Rasul adalah panutan para da’i. 27 b. Mad’u Seorang da’i menyadari bahwa yang diajak kedalam Islam bukan saja sebagian manusia atau manusia terentu, melainkan semua manusia. Berdakwah bukan untuk waktu sementara, tetapi sepanjang zaman hingga datangnya kiamat. Selain itu, berdakwah tidak membedakan jenis kelamin, stratifikasi sosial, etnis, waktu dan tempat tertentu. Seorang da’i harus mengetahui keberagaman audiens. Dari sudut ideologi, mereka ada yang ateis, musyrik, munafik. Ada juga yang muslim tapi membutuhkan bimbingan atau umat Islam yang masih melakukan maksiat. Mereka juga berbeda dari segi intelektualitas, status sosial, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. 28 c. Materi Dakwah Pada dasarnya materi dakwah adalah ajara Islam yang memiliki karakter sejalan dengan fitrah manusia dan kebutuhannya. Sirah Nabawiyah mengajarkan kepada kita bahwa materi pertama yang menjadi landasan utama ajaran Islam, yang disampaikan Rasulullah SAW kepada umat manusia adalah masalah yang 27 Sa’id bin Ali bin wahif Al-qahthani, dakwah Islam Dakwah bijak Jakarta: Gema Insani Press, 1994, cet ke 1, h. 84-92. 28 Sa’id bin Ali bin wahif Al-qahthani, dakwah Islam Dakwah bijak , h. 100. berkaitan dengan aqidah salimah. Keimanan yang benar, masalah al-insan, tujuan program, status dan tugas hidup manusia di dunia dan tujuan akhir yang harus dicapainya, dan persamaan manusia dihadapan Allah SWT. 29 d. Sarana dan Prasarana Dakwah Sarana ialah hal-hal yang dapat mengantarkan kepada sesuatu. Sarana dakwah ialah sesuatu yang membantu da’i menyampaikan dakwahnya. Dari sudut penyampaian, ada dua macam sarana dakwah: sarana langsung dan sarana tidak langsung. 1 Sarana langsung Maksud sarana langsung disini adalah menyangkut teknik penyampain Tabligh melalui perkataan, dan prilaku da’i yang dijadikan teladan oleh orang lain sehingga mereka tertarik kepada Islam. 2 Sarana tidak langsung Yang dimaksud sarana tidak langsung disini adalah hal-hal yang menyangkut kesiapan diri seorang da’i sebelum menyampaikan dakwahnya. Tiga hal berikut ini termasuk dalam kelompok sarana tidak langsung. a Sikap hati-hati dan senantiasa bertakwa kepada Allah SWT sebelum berdakwah kepada orang lain, seorang da’i perlu memberi peringatan kepada audiensnya. 29 Dr. Muhammad Idris, Ilmu Dakwah, h. 17 b Meminta bantuan kepada orang lain. Setelah meminta kepada Allah, seorang da’i perlu meminta bantuan kepada sesama manusia demi kelancaran dakwanya. c Disiplin Seorang da’i harus disiplin, termasuk dalam masalah waktu. Jangan sekali-kali ia membuang kesempatan. Ia harus memperhatikan kaidah-kaidah disiplin yang diperintahkan Islam. 30

C. Prinsip-prinsip Strategi Dakwah