mengajak, mendorong, menyeru, tanpa tekanan, paksaan dan provokasi, dan bukan pula dengan bujukan dan rayuan pemberian sembako, dan sebagainya.
19
2. Tujuan dan Sasaran Dakwah Tujuan dakwah secara umum adalah mengubah prilaku secara dakwah
agar mau menerima ajaran Islam dan mengamalkannya dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, baik yang bersangkutan dengan masalah pribadi, keluarga
maupun sosial kemasyarakatannya, agar terdapat kehidupan yang penuh dengan keberkahan dan kebaikan dunia dan akhirat.
Tujuan-tujuan umum ini harus dirumuskan ke dalam tujuan-tujuan yang lebih operasional dan dapat dievaluasi keberhasilan yang telah dicapainya.
Misalnya, tingkat istiqama didalam mengerjakan shalat, tingkat keamanahan dan kejujuran, berkurangnya angka kemaksiatan, ramainya shalat berjamaah di
mesjid, berkurangnya tingkat pengangguran dan lain sebagainya.
20
Tujuan dilaksanakannya dakwah adalah mengajak manusia ke jalan Allah SWT, jalan yang benar yaitu Islam. Di samping itu, dakwah juga bertujuan untuk
mempengaruhi cara berpikir manusia, cara merasa, cara bersikap dan bertindak, agar manusia bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
21
Allah SWT berfirman:
1 -
2 3
ﻥ5 6
78 9
ﺕ 6
;, ,
=
19
Hepni Harjani Lc dan Drs. H. Suparta Munzier, MA, Metode Dakwah Jakarta: Prenada Media, 2003, Cet ke- I, h. 1
20
Hepni Harjani Lc dan Drs. H. Suparta Munzier, MA, Metode Dakwah, h. 16.
21
Rafi’udin, S.Ag dan Drs. Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah Bandung: CV Pustaka Setia, 2001, Cet ke- II, h. 32.
Artinya: “ Dan Allah mengajak kepada ke surga dan ampunan dengan izinNya, dan dia menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia supaya mereka
mengambil pelajaran ” . QS. Al-Baqarah: 221
22
Dakwah yang kita inginkan dan yang wajib bagi kaum muslimin untuk melaksanakannya adalah dakwah yang bertujuan dan berorientasi pada:
a. Membangun masyarakat Islam, sebagai mana para Rasul alaihi-salaami
yang memulai dakwahnya dikalangan masyarakat jahiliah. Para rasul itu mengajak manusia untuk memeluk agama Allah SWT, menyampaikan
wahyu Allah SWT kepada kaumnya dam memperingatkan mereka dari syirik kepada Allah SWT.
b. Dakwah dengan melakukan perbaikan pada masyarakat Islam yang
terkena musibah berupa penyimpangan dan tampak di dalamnya sebagian dari kemungkaran-kemungkaran, serta diabaikannya kewajiban-kewajiban
oleh masyarakat tersebut. c.
Memelihara keberlangsungan dakwah di kalangan masyarakat yang telah berpegang pada kebenaran, yaitu dengan pengajaran secara terus-menerus,
tadzkir pengingatan, tazkiyah penyucian jiwa, dan ta’lim pendidikan.
Tujuan yang pertama membutuhkan adanya suatu jamaah yang berupaya menegakakan Islam dalam realitas kehidupan, sehingga manusia melihat diri para
da’i itu keteladanan yang baik, dan melihat pula keindahan agama Allah tergambar dalam masyarakat muslim. Mereka juga mendapati pengaruh agama
pada orang yang mengimaninya. Dengan demikian mereka merasakan keagungan
22
M. Quraish Shihab, Tapsi Al-misbah,vol 1
agama ini sehingga mereka segera berbondong-bondong masuk ke dalamnya. Semoga Allah meridhai orang yang mengatakan, “Tegakkanlah daulah Islam
dihatimu, niscaya dia akan tertegak dibumimu”. Adapun tujuan yang kedua adalah lebih jelas dari pada apa yang kita
bicarakan, karena sebagian besar dari para da’i di zaman kita ini berusaha untuk merealisasikannya dengan berbagai sarana dakwah yang tersedia bagi mereka dan
prinsip-prinsip dakwah yang akan kita terangkan. Adapun tujuan yang ketiga, ia tidak akan bisa terealisir kecuali apabila
terwujud masyarakat yang tidak digenangi oleh fenomena kerusakan dan penyimpangan. Maka tidak ada alternatif lain kecuali kita harus berdakwah untuk
memperbaiki kerusakan akhlak dan prilaku manusia, menghindarkan mereka dari penyimpangan, serta menyampaikan agama Allah umumnya manusia tidak
mengetahuinya, melindungi kaum muslimin dari tipu daya musuh yang telah menyerang mereka dengan menggunakan berbagai sarana modern, dan
memberantas berbagai kemungkaran yang muncul.
23
Agar dakwah bisa dilakukan secara efisien, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan, maka sudah waktunya dibuat dan disusun stratifikasi sasaran.
Mungkin berdasarkan tingkat usia, tingkat pendidikan dan pengetahuan, tingkat sosial ekonomi dan tingkat pekerjaan dan lain sebagainya. Salah satu hikmah
adalah kemampuan untuk mengenal golongan dan kondisi sasaran dakwah.
24
Yang di dimaksud dengan sasaran dakwah adalah orang-orang yang dituju oleh suatu kegiatan dakwah. Orang-orang yang menjadi sasaran dakwah sangat
23
Jum’ah Amin Abdul Aziz, Prinsip dan Kaidah Asasi Dakwah Islam, h. 30-32
24
Dr. Muhammad Idris, Ilmu Dakwah, h. 15.
bervariasi, sehingga juru dakwah harus memperhatikan siapa yang menjadi sasarannya. Seorang juru dakwah harus memperhatikan umur, tingkat
pengetahuan, sikap terhadap agama dan jenis kelamin. Mengetahui umur sasaran dakwah diperlukan karena secara psikologis
terdapat perbedaan kesenangan antara anak-anak, remaja, pemuda dan orang tua. Hal yang paling penting diketahui oleh para da’i adalah jangan mengabaikan
tingkat pengetahuan sasaran dakwah. Dalam melaksanakan kegiatan dakwah seorang da’i harus menggunakan analogi untuk menerangkan suatu masalah
sehingga keberadaan da’i tidak dinilai kuno dan ketinggalan zaman. Dengan demikian, seorang juru dakwah harus mampu mnyesuaikan
sasaran dakwah, agar dakwah yang dilaksanakannya dapat berhasil.
25
3. Unsur-unsur Dakwah