51 Jumlah yang dilaporkan pada tahun ke-n
x 100 Jumlah yang wajib dilaporkan
3. Pengungkapan Lingkungan
Variabel independen atau variabel yang diduga sebagai sebab presumed caused variable adalah tipe variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel yang lain Indriantoro dan Supomo, 2002:63. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pengungkapan lingkungan. Pengungkapan lingkungan adalah pengungkapan informasi yang
berkaitan dengan lingkungan di dalam laporan tahunan perusahaan Suratno, Darsono, dan Mutmainah, 2006. Terdapat sepuluh item
pengungkapan lingkungan yang wajib diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan perusahaan pengusahaan hutan serta sembilan item
untuk perusahaan industri pertambangan umum. Terdapat ketidaksamaan jumlah item yang wajib diungkapkan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan antara
perusahaan pengusahaan
hutan dan
industri pertambangan umum, sehingga pengungkapan lingkungan diukur
berdasarkan proporsi pengungkapan yang dilakukan dengan yang diwajibkan PSAK Spica dan Wijayanto, 2007:11.
Rumus:
52
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Perusahaan pengusahaan hutan dibedakan atas pemegang HPH hak pengusahaan hutan dan pemegang HPHTI hak pengusahaan hutan tanaman
industri. Ruang lingkup kegiatan perusahaan pengusahaan hutan adalah dalam bidang industri pengolahan kayu, pengambangan atau eksploiyasi hutan
dan tanaman industri, usaha penebangan dan pengangkutan kayu, serta perdagangan impor atau ekspor.
Perusahaan pengusahaan hutan memiliki hak dan kewajiban untuk melaksanakan kegiatan pengusahaan seperti penanaman, pemeliharaan,
pemungutan, pengolahan, dan pemasaran. Cirri khusus dari usaha di bidang pengusahaan hutan antara lain berupa siklus produksi yang panjang serta
keragaman sisitem simikultur yang digunakan. Proses produksi hasil hutan untuk mendapatkan kayu bulat
memerlukan waktu yang panjang. Dimulai dari penanaman, pemeliharaan, dan pemungutan bergantung dari riap growth tegakan hutan yang akan
ditentukan oleh rotasi atau daur tanaman. Untuk hutan alam dengan simikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia TPTI diperlukan rotasi tebang 35 tahun.
Sedangkan untuk hutan tanaman, daur ditetapkan sesuai dengan kelas perusahaan atau jenis tanaman yang diusahakan untuk fast growing species,
daur ekonomis paling cepat delapan tahun.