33 e. Kesadaran Perusahaan
Para manajer merasa bahwa tanggung jawab terhadap lingkungan akan meringankan kepentingan mereka sendiri. Mereka beranggapan bahwa
memperhatikan lingkungan berarti memperhatikan kepentingan masyarakat. Hal ini akan memberikan iklim usaha yang lebih kuat dan
lebih menghasilkan laba. Berdasarkan perspektif ekonomi-politik perusahaan akan bersikap proaktif untuk merumuskan pandangannya
mengenai konstituen sosial dan politiknya. Dengan demikian perusahaan mengharapkan akan memperoleh image positif dari
masyarakat. Gunawan 2003:41 berpendapat bahwa dengan melakukan
pengungkapan lingkungan, perusahaan akan memperoleh banyak keuntungan. Perusahaan memenuhi kebutuhan sosial dan pengakuan diri
yang lebih tinggi, dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat sekaligus meningkatkan image perusahaan di mata masyarakat yang akan membeli
produk perusahaan atau menanamkan modal dalam operasi perusahaan. Perusahaan juga dapat menghindari pinalti atau hukuman dari pemerintah
dengan membuat laporan lingkungan tersebut.
4. Kinerja Keuangan
Pengertian kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Sucipto 2008:1 adalah merupakan kata benda yang artinya: sesuatu yang
dicapai, prestasi yang diperlihatkan, atau kemampuan kerja. Sedangkan penilaian kinerja menurut Mulyadi dalam Sucipto 2008:2 adalah
34 penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian
organisasi, dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Organisasi pada dasarnya dijalankan oleh
manusia sehingga penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas prilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan
dalam organisasi. Pengertian kinerja keuangan menurut Sucipto 2008:2 adalah
penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Pengukuran kinerja keuangan
perlu dikaitkan
antara organisasi
perusahaan dengan
pusat pertanggungjawaban. Dalam melihat organisasi perusahaan dapat
diketahui besarnya tanggung jawab manajer yang diwujudkan dalam bentuk prestasi kerja keuangan. Namun demikian mengatur besarnya
tanggung jawab sekaligus mengukur prestasi keuangan tidaklah mudah sebab ada yang dapat diukur dengan mudah dan ada pula yang sukar untuk
diukur. Kinerja keuangan perusahaan adalah sesuatu yang sulit diukur
secara eksak dan lebih menyerupai suatu seni karena di dalamnya terkandung aspek subjektif dan objektif dari si penilai. Terlepas dari hal
tersebut, terdapat beberapa cara yang harus ditempuh agar analisis kinerja keuangan yang dilakukan dapat menjadi suatu tolak ukur yang dapat
diandalkan dan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan strategik Amir, 2002:12.
35 Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan
mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang,
dan sebagainya. Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut juga operating ratio Harahap, 2007:304.
Menurut Amir 2002:31 rasio profitabilitas adalah ukuran untuk mengetahui seberapa jauh efektivitas manajemen dalam mengelola
perusahaan. Menurut Astuti 2002:19 profitabilitas adalah kemampuan suatu
perusahaan untuk menghasilkan laba. Satu-satunya ukuran profitabilitas yang paling penting adalah laba bersih. Para investor dan kreditor sangat
berkepentingan dalam
mengevaluasi kemampuan
perusahaan menghasilkan laba saat ini maupun mendatang.
Para peneliti sepakat bahwa pengukuran kinerja perusahaan tidak cukup hanya menggunakan satu ukuran tunggal karena tidak dapat
menggambarkan tingkat
pencapaian prestasi
perusahaan yang
sesungguhnya. Dari banyak penelitian tentang kinerja organisasional biasanya diukur dengan penilaian responden dan pangsa pasar, self
assessment relative terhadap pesaing, return on assets ROA Astuti,
2002:20. Menurut Astuti 2002:21 kinerja keuangan menggunakan ukuran
perseptual, biasanya dilakukan dengan cara CEO diminta menilai perusahaannya sendiri dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis
36 dalam industri. Variabel yang biasa digunakan antara lain: market share,
sales growth, net profit margin, dan return on asset.
Return on asset ROA menggambarkan perputaran aktiva diukur
dari volume penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba Harahap,
2007:305. Menurut Astuti 2002:22 ROA adalah hasil pengembalian total
aktiva atau total investasi. ROA menunjukkan kinerja manajemen dalam menggunakan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba. Perusahaan
mengharapkan adanya hasil pengembalian yang sebanding dengan dana yang digunakan.
5. Kinerja Saham