20 BAPEDAL telah melakukan analisis mengenai dampak lingkungan
AMDAL. Nota kesepahaman antara Kementrian Lingkungan Hidup dengan
BI telah ditandatangani tahun 2005 tentang penetapan peringkat kualitas aktiva bagi bank umum. Aspek lingkungan menjadi salah satu variabel
penentu dalam pemberian kredit dan kinerja lingkungan yang dikeluarkan oleh KLH melalui PROPER adalah tolak ukur mereka. PROPER
menggunakan standar pengukur kualitas limbah perusahaan. Selanjutnya setiap perusahaan yang ingin mendapatkan kredit perbankan, harus
memperlihatkan kepedulian perusahaan terhadap pengelolaan lingkungan. Nota kesepahaman ini adalah harapan baru bagi pencerahan kondisi
lingkungan hidup di Indonesia Lindrianasari, 2007:161.
2. Konsep Akuntansi Lingkungan
Akuntansi lingkungan adalah suatu istilah yang berupaya untuk menspesifikasikan pembiayaan yang dilakukan perusahaan dan pemerintah
dalam melakukan konservasi lingkungan ke dalam pos “lingkungan” di dalam praktik bisnis perusahaan dan pemerintah. Dari kegiatan konservasi
lingkungan ini pada akhirnya akan muncul biaya lingkungan environmental cost yang harus ditanggung perusahaan. Akuntansi
lingkungan juga dapat dianalogikan sebagai suatu kerangka kerja pengukuran kuantitatif terhadap kegiatan konservasi lingkungan yang
dilakukan perusahaan Lindrianasari, 2007:162.
21 Ikhsan 2008:14 mendefinisikan akuntansi lingkungan sebagai
pencegahan, pengurangan, dan atau penghindaran dampak terhadap lingkungan. Badan Perlindungan Lingkungan AS dalam Ikhsan 2008:15
mendefinisikan akuntansi lingkungan adalah: “Suatu fungsi penting tentang akuntansi lingkungan adalah untuk
menggambarkan biaya-biaya lingkungan supaya diperhatikan oleh para stakeholders
perusahaan yang
mampu mendorong
dalam pengindentifikasian cara-cara mengurangi atau mennghindari biaya-biaya
ketika pada waktu yang bersamaan sedang memperbaiki kualitas lingkungan”.
Menurut Lindrianasari 2007:162 aktivitas yang dapat dilakukan sehubungan dengan konservasi lingkungan adalah sebagai berikut:
- Konservasi terhadap kondisi yang berpengaruh terhadap kesehatan makhluk hidup dan lingkungan hidup yang berasal dari polusi udara,
polusi air, pencemaran tanah, kebisingan, getaran, bau busuk, dan lain sebagainya.
- Konservasi terhadap kondisi yang berpengaruh secara menyeluruh seperti pemanasan global, penipisan lapisan ozon, serta pencemaran air
laut. - Konservasi terhadap sumber daya. Konservasi ini dapat dilakukan
dengan cara mengurangi penggunaan bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan, mengendalikan sampah dari kegiatan produksi
perusahaan, penggunaan material dari hasil daur ulang, dan lain sebagainya.
Konsep akuntansi lingkungan sebenarnya sudah mulai berkembang sejak tahun 1970-an di Eropa. Hal ini disebabkan tekanan lembaga-
22 lembaga bukan pemerintah dan meningkatnya kesadaran lingkungan di
kalangan masyarakat yang mendesak agar perusahaan-perusahaan menerapkan pengelolaan lingkungan bukan hanya luas kegiatan industri
demi bisnis saja Djogo, 2006 dalam Almilia dan Wijayanto, 2007. Menurut Cahyono 2002 dalam Fadilah 2003, istilah akuntansi
lingkungan sebenarnya sama artinya dengan akuntansi sosial ekonomi socio economic accounting atau akuntansi pertanggungjawaban sosial.
Fenomena ini mengukur seberapa jauh perusahaan memberikan dampak yang merugikan dan menguntungkan masyarakat. Tren ini menunjukkan
bahwa konsep kapitalis dalam memahami fungsi bisnis harus diubah. Perusahaan tidak bisa lagi seenaknya untuk mengolah sumber daya tanpa
memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat. Dengan kata lain perusahaan tidak hanya mengambil keuntungan dari alam tanpa
peduli dampak yang ditimbulkan dari kerusakan alam tersebut. Lebih lanjut disebutkan bahwa akuntansi lingkungan memiliki
tujuan untuk mengukur biaya cost dan manfaat benefit sosial sebagai akibat dari kegiatan perusahaan. Biaya dan manfaat tersebut tidak selalu
dapat diukur nilainya dan dinyatakan dalam struktur keuangan nominal sehingga berpengaruh terhadap bentuk dan cara pelaporan akuntansi.
Fadilah 2003:56 mengemukakan akuntansi lingkungan sangat dipengaruhi oleh aspek lingkungan meliputi bidang sosial, politik, budaya,
perdagangan dan ekonomi, serta hukum dan hubungan internasional. Isu- isu lingkungan juga mempengaruhi posisi dan keadaan keuangan jangka
23 panjang perusahaan. Isu lingkungan mempengaruhi semua bidang
akuntansi yaitu akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, pemeriksaan akuntansi, sistem informasi akuntansi, akuntansi perpajakan, dan bidang
akuntansi lainnya. Fadilah 2003:57 mengemukakan pada pertengahan tahun 1990-an
ketika istilah environmental accounting belum banyak dikenal hanya beberapa perusahaan saja yang menerapkannya mula-mula dengan
mengungkapkan masalah lingkungan. Hal ini berkaitan dengan keterbukaan perusahaan untuk mengungkapkan informasi lingkungan
sebagai dampak dari aktivitas industri atau bisnis mereka. Sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dan
perusahaan atas pentingnya pelaksanaan tanggung jawab sosial, maka kebutuhan akan standar pelaporan yang digunakan sebagai acuan dalam
membuat laporan juga meningkat. Selama dasawarsa terakhir telah bermunculan sejumlah standar pelaporan dan pengungkapan sosial.
Namun hingga kina belum ada kesepakatan standar mana yang dapat diberlakukan secara global. Beberapa standar yang telah dikembangkan
tersebut antara lain The United Nations Global Compact, Social Accountability 8000,
dan The Global Reporting Initiative GRI Utama, 2008:18.
Scott 2003 dalam Utami 2007 menjelaskan teori akuntansi dengan
pendekatan konsep
decision usefulness
dan economic
consequences . Konsep decision usefulness, penanganan aspek lingkungan
24 dan tanggung jawab perusahaan dalam konteks akuntansi lingkungan
terkait dengan kepentingan pengambilan keputusan yang rasional dari investor dan kreditur. Kepentingan para investor yang harus diusahakan
oleh manajemen adalah kepentingan maksimalisasi kemakmuran yang tercermin dalam nilai perusahaan atau harga saham. Oleh karena itu
memasukkan informasi hasil audit lingkungan dan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam laporan tahunan dinilai penting
bagi investor dan kreditur.
3. Pengungkapan Lingkungan