64
0.0 0.2
0.4 0.6
0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0 0.2
0.4 0.6
0.8 1.0
E xp
ec te
d C
um P
ro b
Dependent Variable: RS Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.4 menunjukkan hasil uji normalitas untuk hipotesis kedua. Dari gambar tersebut terlihat juga titik-titik menyebar di sekitar
garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi
asumsi normalitas.
Gambar 4.4 Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data diolah, SPSS
C. Uji Hipotesis
1. Uji Koefisien Determinasi R²
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen dapat menjelaskan variabel
65 dependen. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Hasil uji koefisien determinasi untuk pengujian pengaruh pengungkapan
lingkungan terhadap kinerja keuangan dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini:
Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi R²
Hipotesis Pertama
Model Summary
b
.356
a
.127 .101
.2149485 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate Predictors: Constant, ED
a. Dependent Variable: FP
b. Sumber: Data diolah, SPSS
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai R square yang dihasilkan oleh variabel independen hanya sebesar 0,127 yang artinya 12,7 variabel
dependen kinerja keuangan dapat dijelaskan oleh variabel independen pengungkapan lingkungan. Sisanya sebesar 87,3 dijelaskan oleh variabel
lain yang tidak termasuk dalam analisis regresi ini seperti peran sumber daya manusia, good corporate governance transparansi laporan
keuangan, dan lain sebagainya. Menurut Akmal 2006:18 peran sumber daya manusia adalah
bagaimana lebih memahami nilai tambah organisasi dan menolong manajer lini mencapai harapan yang jelas. Sumber daya manusia
merupakan suatu keunggulan strategik untuk mengelola sebuah organisasi modern. Jika peran sumber daya manusia tersebut terangkai dan
66 terkoordinasi sebagai satu kesatuan maka perusahaan akan memiliki
tingkat produktivitas dan profitabilitas, serta pertumbuhan yang tinggi. Konsep good corporate governance menyatakan bahwa untuk
dapat menghasilkan kinerja perusahaan yang baik dalam pengelolaan perusahaan harus menerapkan pilar-pilar good corporate governance yang
salah satu pilarnya adalah transaparansi. Transparansi dalam konteks ini adalah
pengungkapan laporan
keuangan. Dengan
melakukan pengungkapan laporan keuangan perusahaan menginginkan pasar
memiliki penilaian positif terhadap kondisi perusahaan, baik dari aspek keuangan, manajemen, maupun hukum Ujiyhanto dan Pramuka, 2007:5.
Pada tabel 4.13 berikut dapat dilihat hasil uji koefisien determinasi variabel penngungkapan lingkungan terhadap kinerja saham. Untuk
pengujian seberapa jauh pengaruh pengungkapan lingkungan terhadap kinerja saham dapat dilihat pada tabel 4.13.
Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi R²
Hipotesis Kedua
Model Summary
b
.416
a
.173 .149
1.7367000 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate Predictors: Constant, ED
a. Dependent Variable: RS
b.
Sumber: Data diolah, SPSS
Tabel 4.13 di atas menjelaskan bahwa pengaruh pengungkapan lingkungan terhadap kinerja saham sebesar 0,713 atau 17,3. Hal ini
menjelaskan bahwa 17,3 variabel dependen kinerja saham dapat
67
Coefficients
a
-.064 .096
-.666 .510
.295 .133
.356 2.225
.033 Constant
ED Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: FP a.
dijelaskan oleh variabel independen pengungkapan lingkungan, sedangkan sisanya sebesar 82,7 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk
dalam analisis regresi ini seperti rasio hutang dan tingkat risiko. Risiko merupakan ketidaktentuan atas investasi yang akan
diperoleh terhadap imbal hasil yang diharapkan. Semakin tinggi risiko suatu aset maka semakin tinggi pula return dari aset tersebut, demikian
pula sebaliknya Suharli, 2005:101.
2. Uji t Test