c. Aspek sosial dan lingkungan; artinya suatu bentuk investasi hendaknya
memberikan kontribusi positif bagi masyarakat banyak dan lingkungan sekitar, baik untuk generasi saat ini maupun yang akan datang.
d. Aspek pengharapan kepada ridha Allah; artinya suatu bentuk investasi
tertentu itu dipilih dalam rangka mencapai ridha Allah. Kesadaran adanya kehidupan yang abadi, menjadi panduan bagi ketiga aspek diatas. Dengan
demikian probabilitas usaha harus dipandang sebagai sesuatu yang berkesinambungan sampai dalam kehidupan di alam baqa’.
3. Bentuk Investasi Syariah
Investasi mempunyai arti yang luas, yaitu bukan terbatas pada investasi uang dan barang atau yang biasa disebut harta. Investasi bisa
dilakukan pada kekayaan lain berupa Asset, yaitu; tabungan uang, tanah sawah, kebun, dan sejenisnya, bangunan gedung, perkantoran , ruko, dan
sejenisnya, juga lainnya yang dapat dikategorikan sebagai harta kekayaan. Dan diantara bentuk investasi islami adalah sebagai berikut :
a. Mudharabah
Mudharabah adalah akad antara kedua belah pihak untuk salah seorangnya salah satu pihak mengeluarkan sejumlah uang kepada pihak
lainnya untuk diperdagangkan. Dan laba dibagi dua sesuai dengan kesepakatan.
11
11
Sabiq Sayyid, Terjemah Fiqh Sunnah Bandung : Almaarif, 1993 , Jilid 13, h.36.
Dalam istilah fiqh muamalah, mudharabah adalah suatu bentuk perniagaan dimana sipemilik modal shahibul Maal menyetorkan
modalnya kepada pengusaha, yang selanjutnya disebut mudharib, untuk diniagakan dengan keuntungan akan dibagi bersama sesuai dengan
kesepakatan dari kedua belah pihak sedangkan kerugian, jika ada akan ditanggung oleh si pemilik modal.
12
Secara teknis mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama shahibul maal menyediakan seluruh
100 modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan
dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama bukan akibat kelalaian si pengelola.
13
Adapun landasan dasar syariah atas transaksi mudharabah yang terdapat pada ayat – ayat Al – Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad SAW
dapat dikemukakan sebagai berikut : 1
Al – Qur’an
ٰ ﺮ ﻜ نﻮﻜ نا نﻮ ﺮ نوﺮ ٰاو ﻰ
ٰو ﷲا نﻮﻐ ضر ﺎى
نﻮ ﺎ نوﺮ ا ﷲا
“ …Dia mengetahui bahwa akan ada diantara kamu orang – orang yang sakit dan orang – orang yang berjalan dimuka bumi mencari sebagian
karunia Allah…” Q.S. Al – Muzammil : 20
12
Tim Pengembangan Perbankan Syariah Institute Bankir Indonesia, Konsep, Produk dan implementasi Operasional Bank Syariah
Jakarta : Djambatan, 2001 , Cet. 1 hal. 164.
13
Syafii Antonio. M, Bank Syariah Wacana Ulama dan Cendikiawan Jakarta : BI dan Tazkia Institute, 1999 , Cet. I., h.171.
2 Hadits
ا ﻬ ﺎ ﺎ
ل :
ﺎ ﷲا لﻮ ر ل
ﷲا و
رﺎ او ا ﻰ ا ا ﺔآﺮ ا ﻬ ث ا ﺮ
ﺎ ﺮ ا ط او ﺔ اور
ﺎ ا
“ Dari shalih bin Suhaib, bahwa Rasulullah bersabda : “ tiga hal yang didalamnya terdapat keberkatan : jual – beli secara tangguh,
muqaradhah mudharabah , dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual ”.
HR. Ibnu Majah
14
Secara umum mudharabah dibagi menjadi dua jenis, yaitu : a
Mudharabah muthlaqah Mudharabah muthlaqah adalah bentuk kerjasama antara
sahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis. Dalam
pembahasan fiqih ulama Salaf As – Shalih seringkali dicontohkan dengan ungkapan if’ al ma syi’ ta lakukanlah sesukamu dari
shahibul maal ke mudharib yang memberi kekuasaan sangat besar. b Mudharabah Muqayyad
Mudharabah Muqayyad atau disebut juga istilah restricted mudharabah atau specified mudharabah adalah kebalikan dari
mudharabah muthlaqah. Si mudharib dibatasi dengan batasan jenis
14
Ibnu Majjah, Kitab At – Tijaarah No. 2280.
usaha, waktu, atau tempat usaha. Adanya pembatasan ini seringkali mencerminkan kecenderungan umum si shahibul maal dalam
memasuki jenis dunia usaha.
b. Musyarakah