i. Pembiayaan kepemilikan tanah dan atau bangunan, kendaraan
bermotor, dan barang modal dengan skema murabahah jual beli dengan pembayaran ditangguhkan.
j. Pembiayaan modal kerja dengan skema mudharabah bagi hasil.
B. ASURANSI SYARIAH
1. Pengertian Asuransi
Ruang lingkup usaha asuransi yaitu jasa keuangan yang menghimpun dana masyarakat melalui pengumpulan premi asuransi,
memberi perlindungan kepada anggota masyarakat pemakai jasa asuransi terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena suatu peristiwa yang tidak
pasti atau terhadap hidup atau meninggalnya seseorang. M. Az Zarqa mengatakan bahwa asuransi syariah adalah sebuah
sistem ta’awun atau tadhawun yang bertujuan untuk menutupi kerugian peristiwa – peristiwa atau musibah, tugas ini dibagikan kepada sekelompok
tertanggung dengan cara memberikan pengganti kepada orang yang tertimpa musibah. Pengganti tersebut diambil dari kumpulan premi – premi
mereka.
32
Dalam ekonomi Islam, asuransi syariah merupakan lembaga
keuangan Syariah non Bank, yang bergerak dibidang jasa penjamin atau pertanggungan risiko. Karenanya asuransi syariah dapat dilihat sebagai
32
Zarqa Mustafa Ahmad, Al Ightishodi al Islamiyah nidzomutta’min Bairut : Dar al Fikr, 1968.
lembaga keuangan non Bank yang beroperasi dalam bidang pertanggungan atau pinjaman risiko kepada para nasabah.
33
DSN MUI No. 21DSN-MUIX2001 dalam fatwanya tentang pedoman umum asuransi syariah Ta’min, takaful atau Tadhamun adalah
usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui iuran tabarru’ untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad
perikatan sesuai dengan syariah.
34
Sedangkan pada pasal 246 KUHD asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian timbal balik, dengan mana seorang penanggung
mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya, karena suatu kerugian, kerusakan
atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tentu.
35
Berdasarkan definisi tersebut maka dalam asuransi terkandung tiga
unsur, yaitu: a.
Pihak tertanggung Insured yang berjanji untuk membayar uang premi kepada pihak penanggung, secara sekaligus atau angsuran
b. Pihak penanggung Insurer yang berjanji akan membayar sejumlah uang
santunan kepada tertanggung, apabila terjadi sesuatu risiko yang mengandung unsur ketidakpastian.
33
Hendi Suhendi dan Denik, Yusuf, Asuransi Takaful : Dari Teori ke Praktis Bandung, Mimbar Pustaka asuransi, h.3.
34
Tim penyusun Fatwa dewan Pengawas Syariah Nasional, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional
Jakarta : Intermasa, 2003 , Edisi ke-2, H. 135.
35
Purwosutcjpto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia 6 Jakarta: Djambatan, 1996, cet-4, h. 1.
c. Suatu peristiwa accident yang tidak diketahui sebelumnya
Pengertian asuransi dalam UU No. 2 Th. 1992 ketentuan pasal 1 angka 1 Asuransi atau pertanggungan adalah “ perjanjian antara dua belah
pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan
penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum pihak
ketiga yang mungkin diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan
atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan “.
36
Istilah lain yang sering digunakan untuk asuransi syariah adalah
Takaful. Kata Takaful berasal dari takafala-yatakafalu, yang secara
epistimologis berarti menjamin atau saling menaggung. Kata Takaful sebenarnya tidak dijumpai dalam Al – Qur’an. Namun ada sejumlah kata
yang seakar dengan Takaful, seperti dalam surah Thaha ayat 40. Takaful dalam pengertian muamalah adalah saling memikul risiko diantara sesama
orang sehingga antara satu dengan yang lainnya menjadi penanggung atas risiko yang lainnya. Saling pikul resiko ini dilakukan atas dasar saling
menolong dalam kebaikan dengan cara masing – masing mengeluarkan dana tabarru
’ dana sumbangan, derma yang ditujukan untuk menanggung risiko. Takaful dalam pengertian ini sesuai dengan Al – Qur’an surat Almaidah ayat
2 yang berbunyi :
36
Prof. Dr. H. Man Supraman Sastrawidjaja, S.H, S U, dan Endang S.H, Hukum Asuransi Perlindungan Tertanggung Asuransi Deposito Usaha Perasuransian
Bandung : PT Alumni, 2004 , cet-3, h.165.
ٰﻮ او ﺮ ﺎى اﻮ و ﺎ و ى
ناوﺪ او ﺎى اﻮ وﺎ و ااﻮ او
ﷲ ا نا
ﷲ بﺎ اﺪ ﺪ
“ Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong – menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.”
Al – Maidah : 2
Asuransi kerugian adalah usaha asuransi yang memberikan jasa dalam penanggulangan resiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan
tanggungjawab hukum kepada pihak ketiga, yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti.
Dari definisi diatas tampak bahwa asuransi syariah bersifat saling melindungi dan tolong – menolong yang disebut ta a’wun yaitu prinsip hidup
saling tolong – menolong dan melindungi atas dasar ukhuwah islamiah antara sesama anggota peserta asuransi syariah dalam menghadapi risiko.
2. Prinsip Dasar Asuransi Syariah