usaha, waktu, atau tempat usaha. Adanya pembatasan ini seringkali mencerminkan kecenderungan umum si shahibul maal dalam
memasuki jenis dunia usaha.
b. Musyarakah
Musyarakah adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing – masing pihak memberikan
kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.
15
Menurut Sunarto Zulkifli, Musyarakah adalah akad kerjasama atau percampuran antara dua pihak atau lebih untuk melakukan suatu
usaha tertentu yang halal dan produktif dengan kesepakatan bahwa keuntungan akan dibagikan sesuai nisbah yang disepakati dan resiko akan
ditanggung sesuai porsi kerjasama.
16
Ketentuan dasar musyarakah adalah sebagai berikut : 1
Semua pihak wajib menyertakan modal dan tenaga atau keahlian pada kegiatan usaha walau tidak perlu sama.
2 Semua pihak mendapatkan laba sesuai dengan kesepakatan, namun
menaggung resiko kerugian secara proporsionil menurut porsi modal yang disertakan masing – masing pihak.
15
Rifai Moh. DKK. Terjemah khulashah kifayatul Akhyar Semarang : Toha Putra, 1990 , h. 183.
16
Zulkifli Sunarto, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah Jakarta : Zikrul Hakim, 2003 , h. 51.
3 Kerugian yang disebabkan oleh kelalaian dari salah satu pihak
menjadi tanggung jawab pihak yang bersangkutan. Musyarakah dibagi menjadi dua jenis, yaitu; musyarakah
pemilikan dan musyarakah akad kontrak. Musyarakah pemilikan
tercipta karena warisan wasiat atau kondisi lainnya yang berakibat pemilikan satu asset oleh dua orang atau lebih. Sedangkan musyarakah
akad tercipta dengan kesepakatan dimana dua orang atau lebih setuju bahwa tiap orang dari mereka memberikan modal musyarakah dan
berbagi keuntungan dan kerugian.
17
Menurut Sunarto Zulkifli, ada 5 jenis musyarakah, yaitu :
18
1 Syirkah mufawadah, yakni kerjasama atau percampuran dana antara
dua pihak atau lebih dengan porsi dana yang sama. 2
Syirkah al – ‘Inan, yakni kerjasama atua percampuran dana antara dua pihak atau lebih dengan porsi dana yang tidak mesti sama.
3 Syirkah wujuh, yakni kerjasama atau percampuran antara pihak
pemilik dana dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas ataupun kepercayaan.
4 Syirkah ‘abdan, yakni kerjasama atau percampuran tenaga atau
profesionalisme antara dua pihak atau lebih kerjasama profesi. 5
Syirkah al – mudharabah, yakni kerjasama atau percampuran dana antara pihak pemilik dana dengan pihak lain yang memiliki
profesionalisme atau tenaga.
Landasan hukum musyarakah tercantum dalam Al – Qur’an surat Shaad ayat 24 :
ﺬ ا ا ﻰٰ ﻬ
ﻐ ءﺂﻄ ا اﺮ آ ناو ٰ ٰ ااﻮ و اﻮ ٰا
......
“ Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang – orang yang bersyarikat itu sebagian mereka berbuat zhalim kepada sebagian yang lain kecuali
17
Tim Pengembangan Perbankan Syariah IBI, Konsep, Produk dan implementasi Operasional Bank Syariah,
h. 72.
18
Zulkifli Sunarto,. Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, h. 52.
orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh....” Q.S. Shaad : 24
Musyarakah merupakan kerjasama atau kemitraan yang dilakukan oleh dua belah pihak untuk ikut serta dalam suatu usaha. Dimana dalam
menjalankan usaha tersebut kedua belah pihak tadi dapat secara bersama – sama terlibat dalam manajemen atau boleh juga disepakati bersama.
Tapi pihak yang membiayai dapat melakukan intervensi dalam manajemen jika perlu. Pembagian keuntungan dilakukan juga sesuai
dengan kesepakatan.
c. Kafalah