Kromatografi Lapis Tipis KLT

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sehingga ekstrak yang diperoleh dengan infus tidak boleh disimpan lebih dari 24 jam Depkes RI, 2000.

e. Dekok

Dekok adalah infus yang waktunya lebih lama lebih dari 30 menit dan temperatur sampai titik didih air Depkes RI, 2000.

2.4 Metode Pemisahan

2.4.1 Kromatografi Lapis Tipis KLT

Menurut Rohman 2007, Kromatografi Lapis Tipis KLT dikembangkan oleh Izmailoff dan Schraiber pada tahun 1983. KLT merupakan bentuk kromatografi planar, selain kromatografi kertas dan elektroforesis. Pada kromatografi lapis tipis, fase diamnya berupa lapisan yang seragam uniform pada permukaan bidang datar yang didukung oleh lempeng kaca, pelat aluminium, atau pelat plastik. Prinsip KLT yaitu perpindahan analit pada fase diam karena pengaruh fase gerak. Proses ini biasa disebut elusi. Semakin kecil ukuran rata-rata partikel fase diam dan semakin sempit kisaran ukuran fase diam, maka semakin baik kinerja KLT dalam hal efisiensi dan resolusinya Gritter, 1991. Fase gerak yang dikenal sebagai pelarut pengembang akan bergerak sepanjang fase diam karena pengaruh kapiler pada pengembangan secara menaik ascending, atau karena pengaruh gravitasi pada pengembangan secara menurun descending Rohman,2007. Kromatografi lapis tipis dalam pelaksanaanya lebih mudah dan lebih murah dibandingkan dengan kromatografi kolom. Demikian juga dengan peralatan yang digunakan, dalam kromatografi ini peralatan yang digunakan lebih sederhana. Keuntungan kromatografi planar adalah: 1. Kromatografi lapis tipis banyak digunakan untuk tujuan analisis. 2. Identifikasi pemisahan komponen dapat dilakukan dengan pereaksi warna, fluoresensi, atau dengan radiasi menggunakan sinar ultra violet. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3. Dapat dilakukan elusi secara menaik ascending, menurun descending, atau dengan cara elusi 2 dimensi 4. Ketepatan penentuan kadar akan lebih baik karena komponen yang akan ditentukan merupakan bercak yang tidak bergerak. Teknik Kromatografi Lapis Tipis KLT menggunakan suatu adsorben yang disalutkan pada suatu lempeng kaca sebagai fase diamnya dan pengembangan kromatogram terjadi ketika fase gerak tertapis melewati adsorben itu. Seperti dikenal baik, kromatografi lapis tipis mempunyai kelebihan yang nyata dibandingkan kromatografi kertas karena mempunyai ketajaman pemisahan yang lebih besar dan kepekaannya tinggi Pudjaatmaka, 1994. Prinsip kromatografi Menurut Stahl 1985 mengemukakan kaidah dasar kromatografi jerap yaitu Hidrokarbon jenuh terjerap sedikit atau tidak sama sekali, karena itu ia bergerak paling cepat.

a. Fase Diam KLT