Identifikasi Senyawa Murni Rekristalisasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta perbedaan kelarutan akibat penambahan pelarut lain akan menyebabkan senyawa utama akan mengkristal lebih dahulu.

3.3.5 Identifikasi Senyawa Murni

Isolat yang diperoleh dari hasil kromatografi kolom, dilakukan identifikasi struktur molekulnya dengan menggunakan instrumen Nuclear Magnetic Resonance proton 1 H-NMR. Data hasil analisa tersebut kemudian dibandingkan dengan literatur. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 3.1 Bagan alur ekstraksi dan identifikasi senyawa metabolit sekunder dari ekstrak n-heksana tumbuhan lumut hati Mastigophora diclados Brid. Nees Fase diam : Plat KLT Eluen : n-heksana, etil asetat dan metanol Tentukan nilai Rf Fase diam : Silika Gel Eluen : n-heksana, etil asetat dan metanol Fraksi dengan spot nilai Rf yang sama, digabung dan dievaporasi Disortasi, dicuci, dikeringkan, dihaluskan dengan blender Dimaserasi dengan n-heksana, disaring dan dievaporasi Mastigophora diclados Brid. Nees Serbuk kering M. diclados Brid. Nees Ampas Ekstrak n-heksana Uji KLT Kromatografi Kolom F1 F2 F244 Identifikasi Struktur dengan 1 H-NMR Uji KLT Rekristalisasi Uji titik leleh 23 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Penyiapan Bahan

Tanaman yang digunakan pada penelitian ini adalah lumut hati Mastigophora diclados Brid. Ex Web Nees yang diperoleh dari Gunung Slamet Purwokerto sebanyak 2,3 kg sampel segar dan dideterminasi di Pusat Penelitian Biologi- LIPI, Cibinong Bogor Lampiran 1. Setelah melalui proses sortasi, pengeringan, penghalusan dan penyaringan, diperoleh 2,103 kg serbuk kering. Simplisia disortasi basah untuk memisahkan dari kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing sehingga dapat mengurangi jumlah pengotor yang ikut terbawa dalam bahan uji, dicuci dengan air hingga bersih kemudian ditiriskan agar bebas dari sisa air. Proses pengeringan dilakukan dengan menjemur di udara terbuka dalam ruangan. Simplisia yang telah kering disortasi kembali dari kotoran-kotoran yang tertinggal . Simplisia yang telah disortir, kemudian dihaluskan dengan blender hingga menjadi serbuk. Untuk mencegah kerusakan atau mutu simplisia, serbuk simplisia disimpan dalam wadah bersih, kering dan terlindung dari cahaya.

4.2. Ekstraksi

Sejumlah 2,103 kg serbuk kering Mastigophora diclados dimaserasi dengan pelarut n-heksana teknis yang telah didestilasi. Maserasi dilakukan sebanyak 9 kali dalam 5 botol maserasi hingga warna pelarut n-heksana bening dan menghabiskan sebanyak 30 liter pelarut n-heksana. Penggunaan pelarut n-heksana ditujukan untuk menarik senyawa-senyawa yang bersifat non polar, dimana berdasarkan literatur tumbuhan ini mempunyai banyak mengandung senyawa non polar. Hasil maserasi disaring dan filtrat yang diperoleh dipekatkan dengan vacuum rotary evaporator pada suhu lebih