PRESTASI BELAJAR Pengaruh Pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar siswa: studi kasus di SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan

B. PRESTASI BELAJAR

1. Pengertian Prestasi Belajar

Dalam pengertian yang umum atau lebih popular, belajar adalah mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari seseorang yang lebih tahu atau sekarang ini dikenal dengan guru, dalam belajar pengetahuan tersebut dikumpulkan sedikit demi sedikit hingga akhirnya menjadi banyak. Orang yang banyak pengetahuannya diidentifikasi sebagai orang yang banyak belajar, sementara orang yang sedikit pengetahuannya diidentifikasi sebagai orang yang sedikit belajar, dan orang yang tidak berpengetahuan dipandang sebagai orang yang tidak belajar. Adapun tujuan inti dalam proses belajar mengajar adalah untuk mengetahui sejauh mana kemajuan peserta didik. Oleh karena itu, evaluasi sangat penting. Evaluasi dapat diartikan “penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program”. 17 Jadi fungsi dari evaluasi adalah agar guru dapat mengetahui sampai sejauh mana kemampuan para siswa dan siswi dalam menerima ilmu pengetahuan yang disampaikan oleh guru. Dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah, proses kegiatan belajar dan mengajar merupakan suatu kegiatan yang paling pokok, karena berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada proses belajar mengajar yang dialami oleh siswa. Oleh karena itu, prestasi erat kaitanya dengan belajar. Pada dasarnya belajar merupakan proses yang mengakibatkan perubahan-perubahan. Proses tersebut dilakukan baik secara formal maupun informal. Secara formal, berarti seseorang melalui tahapan belajar pada suatu lembaga tertentu yang secara resmi dikelola oleh manusia tertentu dan mengikuti suatu model pembelajaran tertentu pula. 17 Muhibbin Syam, Pisikologi Pendidikan dengan Pendekataan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, Cet 15, h. 139. Menurut S. Nasution prestasi belajar adalah suatu perubahan individu yang belajar, perubahan tidak hanya mengenai pengetahuan juga membentuk kecakapan, kebiasaan diri pribadi individu yang belajar. 18 Dari beberapa pengertian diatas dapatlah disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah suatu hasil yang diperoleh setelah proses belajar berlangsung, yaitu dengan cara penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dibuktikan dalam tes belajar dan hasil akhirnya dalam bentuk nilai. Adapun pengertian belajar adalah yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi atau materi pelajaran. Menurut beberapa ahli mendefinisikan belajar ialah: Alisuf Sabri mengemukakan bahwa, belajar adalah “Proses perubahan tingkah laku sebagai akibat pengalaman atau latihan”. 19 M. Dalyono, berpendapat belajar adalah “perubahan-perubahan lahir dan batin, tidak hanya perubahan-perubahan yang tidak dapat diamati, perubahan yang positif, yaitu perubahan yang menuju ke arah kemajuan atau kearah perbaikan.” 20 Menurut Syaiful Bahri Djamarah belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kongnitif, afektif, dan pisikomotorik. 21 Menurut Ngalimi Purwanto belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang 18 S. Nasution, Didaktik Dasar-dasar Mengajar, Bandung: Jemmars, 1995, h. 25. 19 M. Alisuf Sabri, Pisikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, Cet II, h. 55. 20 M. Dalyono, Pisikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2007, Cet IV, h. 210. 21 Syaiful Bahri Djamarah, Pisikologi Belajar, edisi II, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, h. 13. lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk. 22 Menurut Chalidjah Hasan belajar ialah suatu aktivitas mentalpsikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan. 23 Sedangkan menurut Zikri Neni Iska belajar adalah proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu, terjadi dalam jangka waktu tertentu. 24 Jadi dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baik secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri maupun dalam interaksi dengan lingkungan.

2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam diri faktor internal maupun dari luar individu faktor eksternal. Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik- baiknya. Prestasi belajar merupakan suatu hasil dari proses belajar mengajar, dimana didalamnya terdapat beberapa faktor yang saling mempengaruhi. selajutnya tinggi rendahnya, besar kecilnya prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Faktor yang mempengaruhi belajar menurut H.M.Alisuf Sabri mengatakan “bahwa ada berbagai faktor yang mempengaruhi hasil belajar 22 Ngalimi Purwanto, Pisikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007, Cet 23, h. 85. 23 Chalidjah Hasan, Pisikologi Pendidikan, Surabaya: Al-Ikhlas, 1994, Cet 1, h. 84. 24 Zikri Neni Iska, Pisikologi:Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, Jakarta: Kizi Brother’s, 2008, Cet II, h. 82. siswa yang secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal”. a. Faktor Internal Siswa yang berasal dari dalam diri 1 Faktor fisikologis siswa, seperti kondisi kesehatan dan kebugaran fisik, serta kondisi panca indranya terutama penglihataan dan pendengaran. 2 Faktor pisikologis siswa, seperti minat, bakat, intelegensi, motivasi, dan kemampuan-kemapuan kognitif seperti kemampuan-kemampuan kognitif seperti kemampuan pengetahuan bahan apersepasi yang dimiliki siswa. b. Faktor Eksternal Siswa yang berasal dari luar diri 1 Faktor lingkungan siswa, Faktor ini terbagi dua, yaitu pertama faktor lingkungan alam atau non sosial seperti keadaan suhu, kelembaban udara, waktu, letak sekolah, dan sebagainya. kedua faktor lingkungan sosial seperti, manusia dan budayanya. 25 Untuk melengkapi rumusan di atas tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, disini penulis mengutip rumusan dari Sumandi Suryabrata dalam bukunya “Psikologi Pendidikan”, dan Muhibbin Syam dalam bukunya “Pisikologi Pendidikan dengan pendekatan baru”. 1. Faktor Internal yang berasal dari dalam diri siswa Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar mencakup faktor fisiologis dan pisikologis. a. Faktor fisiologis yang terdiri dari kondisi jasmani pada umumnya terutama fungsi-fungsi panca indra. 1 Jasmani pada umumnya ini dapat dikatakan melatar belakangi aktifitas belajar; keadaan jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar. jika 25 M. Alisuf Sabri, Pisikologi Pendidikan, h. 59-60. fisiknya tidak sehat maka belajarnyapun akan terganggu karena tidak konsentrasi. 2 Panca indra adalah bagian-bagian tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsangan sesuai dengan modalitas masing-masing. Jika panca indranya terdapat kekurangan maka itu akan mempengaruhi dirinya dalam belajar karena akan mengalami kesulitan. 26 b. Faktor psikologis menurut muhibbin syam, yang terdiri dari kecerdasan siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, dan motivasi siswa. 1 Kecerdasan atau intelegensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berfikir secara rasional, oleh karena itu kecerdasan tidak dapat di amati secara langsung melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan menifestasi dari proses berfikir rasional. 2 Sikap siswa adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecendrungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relative tetap terhadap objek orang, barang dan sebagainya, baik secara positif maupun negative. 3 Bakat adalah kemampuan yang spesifik yang diberikan pada individu pada suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan atau keterampilan tertentu melalui suatu latihan. 4 Minat adalah keinginan atau kegairahan yang tinggi terhadap sesuatu, faktor ini muncul biasanya dari sesuatu yang digemari atau disukai. 5 Motivasi adalah keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong prilaku kerah tujuan. Oleh karena itu motivasi 26 Sumandi Suryabrata, Pisikologi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Garafindo, 1998, Cet IX, h. 235-236. mempunyai dua aspek yaitu: 1 motivasi intristik ialah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar , 2 motivasi ekstrinsik ialah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Contohnya pujian dan hadiah. 27 2. Faktor Eksternal Siswa yang berasal dari luar diri siswa. Seperti faktor internal siswa, faktor eksternal siswa juga terdiri atas dua macam, yakni: faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial. a. Lingkungan yang terdiri dari alam dan sosial 1 Lingkungan alam Maksudnya adalah keadaan cuaca yang mempengaruhi minat belajar anak misalnya pada musim hujan anak-anak malas untuk pergi ke sekolah karena jalan menuju sekolah mereka banjir. 2 Lingkungan nonsosial Muhibbin Syah merumuskan bahwa yang dimaksud faktor lingkungan non sosial terdiri dari tiga, yaitu: lingkungan sekolah, masyarakat, dan lingkungan keluarga. Lingkungan masyarakat dan teman-teman sepermainan disekitar tempat tinggal siswa. kondisi gedung sekolah, dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat- alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar siswa yang digunakan siswa. Menurut syam Faktor-faktor ini turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Lingkungan yang sangat mempengaruhi kegiatan belajar adalah orang tua dan keluarga-keluarga siswa itu sendiri, sifat-sifat orang tua, praktek pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga dan letak 27 Muhibbin Syam, Pisikologi Pendidikan dengan Pendekataan Baru, h. 132-136. demograsi keluarga letak rumah semua akan memberikan dampak baik atau buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai siswa. 28 Secara singkat penulis dapat menyimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor diri sendiri dan faktor yang berasal dari lingkungan.

3. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa merupakan kelanjutan dari pembahasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Karena keberhasilan belajar siswa sangat tergantung pada bagaimana keadaan atau kondisi faktor- faktor itu meliputi dirinya. Apakah faktor-faktor itu berada pada kondisi yang positif cukup, baik atau tepat ataukah dalam kondisi yang negatif. Menurut mulyana dalam upaya meningkatkan prestasi belajar, “keadaan jasmani, keadaan sosial emosional, lingkungan, memulai pelajaran, membagi pekerjaan, control, sikap optimis, mengunakan waktu, cara mempelajari buku, dan mempertinggi kecepatan membaca peserta didik”. 29 Kondisi faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang baik, diperlukan jasmani yang sehat, dalam keadaan jasmani yang sehat apabila jasmani dalam keadaan sakit, kurang gizi, kurang istirahat maka tidak dapat belajar dengan efektif. Keadaan sosial emosional, peserta didik yang mengalami kegoncangan emosi yang kuat, atau mendapat tekanan jiwa, demikian pula anak yang tidak disuka temanya tidak dapat belajar secara efektif, karena kondisi ini sangat mempengaruhi konsentrasi pikiran, kemauan dan perasaan. Kondisi positif, baik faktor internal, eksternal maupun faktor pendekatan belajar maka seorang siswa dapat dipastikan akan memperoleh keberhasilan dalam belajarnya dan menjadi siswa yang berprestasi tinggi. Sebaliknya jika faktor-faktor tersebut dalam kondisi yang negatif didapati oleh siswa maka 28 Muhibbin Syam, Pisikologi Pendidikan dengan Pendekataan Baru, h. 135. 29 Mulyasa, Implemntasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, Cet IV, h. 195. dapat dipastikan siswa tersebut akan menemui banyak masalah dalam belajarnya dan tidak akan memperoleh keberhasilan yang baik dalam belajarnya. Kondisi dimana faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dalam kondisi negatif sehingga menyebabkan siswa tersebut mengalami kegagalan dalam belajar disebut kesulitan belajar. Kesulitan belajar bukan berarti bermasalahnya seluruh faktor yang mempengaruhi belajar pada siswa, tetapi bisa jadi yang bermasalah hanya satu atau beberapa faktor saja, misalnya anak yang memiliki intelegensi yang tinggi bisa menjadi anak yang tidak berprestasi dibidang akademiknya jika lingkungannya tidak mendukung. Fenomena kesulitan belajar siswa biasanya nampak jelas dari menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajarnya, namun kesulitan belajar juga dapat dibuktikan dengan munculnya kelainan prilaku siswa seperti berteriak-teriak didalam kelas, mengusik teman, sering tidak masuk sekolah. 30 Banyak langkah-langkah yang dapat ditempuh guru, antara lain agar kesulitan belajar siswa dapat ditanggulangi maka seorang pendidik atau orang tua perlu melakukan beberapa hal yang baik dan menggembirakan antara lain: a. Kasih sayang yang ikhlas. b. Perhatian dan pengertian yang besar. c. Bimbingan arahan yang kontinyu. d. Bijaksana dalam menghadapi kesukaran belajar. Berdasarkan uraian diatas, penulis berkesimpulan bahwa hal yang mendorong prestasi belajar itu dipengaruhi oleh faktor-faktor yang datang dari dalam dirinya sendiri. dan faktor dari luar diri sendiri. kedua faktor tersebut akan selalu berinteraksi, sehingga secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi prestasi belajarnya. 30 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, h . 170.

C. Kerangka Berfikir dan Hipotesis